PART 18

107K 7.3K 251
                                    

Senyuman terukir di bibir Taylor. “Aku malah bersyukur karena kamu tidak melakukannya. Aku sadar kalau aku tidak pantas untuk siapapun....” kata Taylor, dadanya terasa sesak mengatakan hal itu.

Bohong, Taylor sangat berharap Carlos akan membalas perasaannya. Tetapi karena kekurangan pada dirinya, dia merasa tidak pantas lagi untuk siapapun, termasuk Carlos. Taylor sedang berusaha untuk ikhlas dan menerima kekurangannya.

Carlos menaikkan sebelah alisnya. “Tell me, kenapa kamu tidak pantas!” pinta Carlos, Taylor menunduk dan menggeleng pelan. Biarlah apa yang dialaminya hanya menjadi rahasia dia saja, tidak usah ada orang lain yang tahu.

“Intinya aku tidak pantas.” kata Taylor, Carlos tidak puas dengan perkataannya.

Taylor tidak mau berperang dengan pikiran dan batinnya lagi, terlalu lelah. Dia sudah menghabiskan bertahun-tahun untuk itu. “Kamu masih ingin di sini?” tanya Taylor, berjalan melewati Carlos.

Carlos mengekori Taylor. Dia menggenggam tangan wanita itu. “Aku sama sekali tidak tahu apa yang aku rasakan sekarang, tapi aku tidak mau kamu menjauh dariku lagi Taylor, please.” kata Carlos.

“Scott sudah memecatku, aku akan tinggal di sini dan meminta pekerjaan lagi padanya.” balas Taylor.

“Kembalilah bekerja di perusahaanku.” kata Carlos, Taylor terkekeh.

I don't think that's a good idea.” balas Taylor, melepaskan tangan Carlos yang masih menggenggam tangannya dan duduk di sofa.

“Kenapa?” tanya Carlos.

“Aku selalu mengingat kejadian itu, lagipula Scott dan Alastair tidak akan membiarkan aku. Kamu tahu sendiri.” jawab Taylor.

“Ini sudah empat tahun berlalu.” balas Carlos pelan, nyaris seperti bisikan.

“Aku punya hak, Carl.” kata Taylor, Carlos menghela napas. Dia sangat ingin Taylor kembali seperti dulu lagi—dirinya empat tahun yang lalu.

“Ya, tentu saja. Aku mendadak menjadi aneh.” balas Carlos, ikut duduk di sofa. “Ini masih sangat pagi untuk tidur, apa yang akan kamu lakukan?” tanya Carlos lagi.

Nothing.” jawab Taylor,

Taylor juga tidak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Inilah akibatnya dikejar media. Untung saja lantai ini hanya ada dua unit, jadi tidak ada orang lain yang datang. Satu apartemen itu sangat luas, jadi setiap lantai hanya ada dua unit.

“Mau mendengar ceritaku empat tahun yang lalu? Tentang kebodohanku dan bagaimana aku akhirnya menyadari kebodohanku?” tanya Carlos. Taylor terdiam, sebenarnya dia penasaran. Dia tidak pernah melihat media jadi tidak tahu.

“Aku ingin tahu bagaimana akhirnya kamu percaya tentang foto-foto itu.” jawab Taylor. Carlos tersenyum dan mengangguk.

“Setelah pernikahanku dan kamu resign—mendadak hilang tanpa kabar, aku mulai memikirkan kata-kata Ayahku. Aku tahu Ayahku tidak pernah bohong, apa yang dia katakan selalu benar, tapi aku menolak untuk percaya, cinta membuat aku bodoh dan buta.” Carlos memulai ceritanya, Taylor mendengar dengan serius tanpa memotong. Padahal bukan bagian itu yang ingin dia dengar.

“Aku mulai merasakan kejanggalan pada diri Veronica. Lehernya kerap kali muncul bercak merah, ketika aku bertanya dia bilang bagian itu gatal, digigit serangga—aku tidak percaya, dia juga pulang sangat malam sehabis bekerja.”

“Aku tidak tahan lagi ketika hal itu berlanjut terus-menerus. Aku mulai mencari tahu dengan menyewa seseorang untuk mengikutinya, melihat apa yang dia lakukan dalam seharian itu sampai harus pulang tengah malam, bahkan kadang sampai subuh.” jeda Carlos, melihat ekspresi Taylor yang sangat serius.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang