VOUS ATTEINDRE

PART 47

Taylor melempar tubuhnya ke atas ranjang hotel dengan kesal. Rasanya ingin sekali dia menjambak rambut Veronica tadi. Berani sekali dia datang menemui Carlos setelah semua yang terjadi. Taylor tidak heran kalau Veronica bersikap seperti itu, karena memang itulah sifat aslinya. Tampilan dia di depan layar hanya pencitraan.

“Kenapa dia menemuimu?” tanya Taylor, sambil melepaskan sepatunya dan melempar benda itu ke lantai. Dia masih kesal.

“Mana aku tahu? Aku juga terkejut ketika dia muncul di hadapanku tiba-tiba. Dia ingin menjebakku.” jawab Carlos, lalu duduk di sebelah Taylor, sambil melepas kemejanya.

Taylor menatap Carlos tajam. “Kenapa kamu masih mau berbicara dengannya? Bukan langsung pergi?” tanya Taylor. Carlos menatap istrinya sambil tersenyum miring.

“Kamu cemburu?” tanya Carlos, balik.

“Jawab saja pertanyaanku!” pinta Taylor, Carlos terkekeh melihat wajah Taylor yang lucu.

“Well, aku ingin melihat apa yang sedang direncanakannya. Dia ingin menghancurkan hubungan kita atau mungkin dia punya rencana lain untukku sendiri. Aku sudah tahu saat melihat temannya yang mengambil gambar aku dan dia, sudah pasti akan disebar ke media.” jelas Carlos, lalu membaringkan tubuhnya di ranjang.

“Apa saja yang kalian bicarakan? Sayangnya aku tidak dengar, kalau aku dengar hal-hal yang buruk, sudah pasti aku akan datang dan menamparnya,” tanya Taylor, sambil bangkit dari ranjang dan meletakkan barang-barangnya di atas meja.

“Itu yang aku harapkan tadi, tapi kamu tidak melakukannya. Dia bilang kalau aku bermain dengan kekuasaan dan perceraian kami tidak resmi karena dia tidak hadir saat itu. Tapi hakim sudah membuat keputusan, kami resmi bercerai dengan atau tanpa kehadirannya. Aku pikir dia sudah menikah dengan para pria hidung belang itu.” jawab Carlos, dia muak mengingat wajah Veronica.

Kejadian empat tahun yang lalu, Carlos tidak akan melupakannya, pengkhianatan dan kehilangan. Itu saat-saat paling buruk yang pernah dia alami seumur hidup. Dia sangat membenci Veronica, dia juga sangat membenci dirinya. Karena kebodohannya, dia menyakiti Taylor dan membuat wanita itu pergi. Carlos akhirnya sadar bahwa cinta dalam sebuah hubungan saja tidak cukup, tapi juga diperlukan kejujuran dan kepercayaan. Bersyukurlah, Taylor percaya padanya.

“Dia benar-benar menikah lagi setelah bercerai denganmu? Media tidak memberitakan hal itu, jadi kamu selama ini mengawasinya?” tanya Taylor, penasaran.

“Bukan keinginanku, Ayahku memaksa. Ayahku selalu memiliki firasat tentang hal-hal buruk yang akan datang, jadi dia menyuruhku untuk mengawasi wanita itu. Veronica berniat jahat padaku, dia menaruh dendam padaku. Jadi aku menyetujui saran Ayahku, agar dia tidak menggangguku sewaktu-waktu, tapi baru sekarang dia datang. Dan ya, dia memang menikah lagi dan juga bercerai. Aku benci mengetahui diriku sebodoh itu dulu, jatuh ke dalam jebakannya.” jelas Carlos, sambil mengembuskan napas kasar.

Taylor mendekati Carlos dan duduk di sebelahnya. “Menurutmu tujuan dia mendekatimu sekarang dan bilang kalau kalian belum bercerai secara resmi, hanya untuk harta?” tanya Taylor, Carlos mengangguk.

“Memangnya apa lagi? Dia bekerja seperti itu untuk mendapatkan uang,” balas Carlos. “Sudah berapa orang yang berhasil ditipu oleh wajah polosnya?” gumam Carlos, sambil menggeleng. Tidak heran kalau Carlos tahu dirinya bukanlah korban yang pertama.

“Aku heran, dia sudah menikah denganmu—orang paling kaya nomor satu di dunia bisnis, kenapa dia masih ingin mencari yang lain?” tanya Taylor, tidak habis pikir.

“Mungkin baginya satu tangkapan besar tidak akan cukup, masih banyak tangkapan yang lain. Dia juga butuh kepuasan. Aku yakin dia pasti bekerja dengan beberapa musuhku untuk membongkar rahasia aku. Sayangnya, dokumen-dokumen penting itu tidak aku simpan di mansion.” jawab Carlos, tatapannya tertuju ke arah laut luas di depan sana.