PART 19

108K 7.3K 236
                                    

Carlos menyodorkan beberapa piring yang sudah terisi berbagai macam masakan ke arah Taylor. Taylor melongo melihat itu semua, dia menatap Carlos dan hidangan di hadapannya bergantian.

Taylor menelan salivanya, perutnya kembali berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taylor menelan salivanya, perutnya kembali berbunyi. “Sejak kapan kamu bisa masak?” tanya Taylor, selama mengenal Carlos, dia tidak tahu kalau pria ini bisa memasak. Sama sekali tidak tahu.

“Sudah lama, bakat terpendam.” jawab Carlos, sambil terkekeh.

Taylor sangat takjub, dia tidak menyangka kalau kulkas Carlos terisi penuh berbagai macam bahan makanan. Taylor juga iri karena pria ini lebih pintar memasak daripada dirinya. Masakan-masakan ini terlihat enak. Carlos memenuhi kriteria untuk menjadi seorang chef.

“Makanlah, tidak perlu dilihat terus, nanti dingin.” kata Carlos, Taylor langsung mengambil beberapa makanan tersebut dan meletakkannya di piring.

Carlos duduk di hadapan Taylor, dia terus menatap wanita itu yang menyantap makanannya dengan lahap. Taylor tidak peduli kalau cara makannya sangat tidak elegan di depan Carlos, dia sudah terbiasa apalagi sedang lapar. 

“Pelan-pelan.” kata Carlos, terkekeh.

“Masakanmu enak.” kata Taylor, sambil tersenyum. Lalu sedetik kemudian alisnya terangkat. “Kamu tidak makan?” tanya Taylor

“Aku sudah sarapan.” jawab Carlos.

“Lalu kenapa kamu memasak sampai sebanyak ini?” tanya Taylor lagi.

“Kamu bilang belum makan semalam, ini porsi untuk makan malam dan sarapanmu, aku yakin kamu mampu menghabiskan semuanya.” jawab Carlos, Taylor tersenyum.

Thank you.” kata Taylor, kembali melanjutkan makannya.

Carlos hanya tersenyum. Dia sebelumnya tidak pernah memasak untuk siapapun, termasuk Veronica. Ketika mereka berpacaran ataupun sudah menikah. Taylor orang pertama yang dia perlakukan secara istimewa. Hanya saja, perlakuannya empat tahun yang lalu sangat bodoh.

Entah kenapa, Carlos tidak bisa jauh-jauh dari Taylor. Wanita ini seperti sudah terikat dengannya. Empat tahun tanpa Taylor, bagaikan neraka bagi Carlos. Pekerjaannya tidak stabil di awal-awal ketika Taylor resign, ditambah lagi perceraiannya dengan Veronica, lengkap sudah.

Carlos juga sadar, dia pantas mendapatkan semua itu, karena keputusan ada di tangannya, begitupun resiko yang harus dia terima. Bisa kembali bersama Taylor sekarang adalah sebuah keberuntungan bagi Carlos.

Hanya Taylor yang mengerti diri Carlos—sifatnya, kebiasaannya, semuanya, hanya Taylor. Tapi dia sama sekali tidak tahu perasaannya pada Taylor. Carlos terjebak di ambang kebingungan.

“Selesai.” kata Taylor. Bangkit dari duduknya sambil membawa piring-piring kotor. Semua makanan benar-benar ditandaskannya. Makan sebanyak itu tidak akan membuat Taylor gemuk. Makanya, banyak wanita lain yang iri padanya.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang