PART 61

63.5K 3.9K 153
                                    

Sampai di Darkest Clan, Carlos tidak melihat Ashton menyambutnya. Hanya ada beberapa pengikut Darkest Clan yang membungkuk kecil ketika lewat dari depan dia. Carlos mendengkus, dia butuh Ashton sekarang.

Ashton pasti kembali tidur, sialan. Carlos memutuskan untuk menghampiri Ashton langsung, dia memasuki lift bersama Richard dan menuju lantai dua. Lantai dua merupakan tempat pelatihan bagi orang-orang yang ada di sini, biasanya Ashton selalu tidur di sana.

Carlos melakukan pemeriksaan keamanan bersama Richard sebelum pintu lift terbuka. Dia lalu keluar, dibukanya satu-satunya pintu yang ada di sana. Tampaklah ruangan luas yang penuh dengan berbagai macam alat gym, senjata, dan banyak lagi benda yang Carlos tidak mau tahu apa jenisnya.

Ruangan tersebut tidak ada siapapun, sudah pasti Ashton mengusir semua orang keluar. Carlos harus mengingatkan Tom untuk memberikan kamar yang ada di atas pada Ashton agar dia tidak tidur di sini lagi. Banyak orang yang ingin menggunakan ruangan ini juga.

Carlos menatap sekelilingnya—mencari keberadaan Ashton, dibantu Richard. Carlos berhenti ketika menemukan keberadaan Ashton, Carlos memijit pelipis melihat pria itu yang ternyata tidur di atas ring petarung, yang benar saja.

“Ash,” panggil Carlos, namun tidak ada balasan dari sang pemilik nama.

“Ashton!” panggil Carlos lagi, lebih keras. Tetap saja pria itu tidak bangun, tidurnya terlihat sangat nyenyak. Padahal baru sekitar delapan menit yang lalu mereka berbicara di telepon.

“Sepertinya dia sudah—”

“ASHTON HEMMINGTON!” kali ini Carlos berteriak, bahkan sebelum Richard menyelesaikan perkataannya.

“Aku tidak tuli! Tidak usah berteriak!” balas Ashton, nada suara dia tidak terdengar serak artinya dia memang terjaga sejak tadi, tapi dia terlihat seperti benar-benar tertidur. Keahlian Ashton.

Sesuai dugaan Richard, bekerja di Darkest Clan selama beberapa tahun, membuatnya sedikit mengenal Ashton. Tom tidak akan memilih Ashton untuk melanjutkan organisasi ini nanti kalau dia tidak jenius. Ashton punya banyak kelebihan, memenuhi kriteria yang ditetapkan Tom. Sejak kecil dia sudah dilatih keras oleh pemimpin mereka.

Ashton membuka mata, dia bangun dan menatap Carlos datar. “Kurasa hanya kau lah orang yang ingin memetik apel di saat hari belum terang—kecuali pencuri.” kata Ashton.

“Sebagai calon paman yang baik, kamu harus membantuku memenuhi kebutuhan anakku. Ayo, jangan buang-buang waktu. Aku berjanji pada istriku akan kembali dalam tiga puluh menit.” ajak Carlos seraya berjalan keluar dari ruangan itu, Richard mengekorinya.

“Ash!” tegur Carlos, saat melihat Ashton masih setia duduk dan tidak mau beranjak.

Ashton mengembuskan napas kasar. Dia turun dan berjalan melewati Carlos. Mereka turun ke bawah dan keluar dari gedung. Ashton menatap sekitarnya, memanggil salah satu penjaga yang ada di sana. “Antarkan kami ke pohon apel yang ada di sini!” pinta Ashton.

Penjaga itu langsung menuntun mereka. “Apa apel-apel itu tumbuh liar?” tanya Carlos, Ashton menjawab dengan gumaman. “Kau bilang kalian merawatnya.” kata Carlos sambil berkacak pinggang, Ashton menatapnya datar.

“Aku tidak akan menjelaskan untuk yang kedua kalinya, Carlos Reynalds. Tanyakan saja pada tukang kebun yang merawatnya, aku tidak tahu sama sekali. Lagian... aku hanya asal jawab tadi.” balas Ashton. Carlos hendak memaki pria itu, tapi ditahan. Dia harus banyak bersabar mulai sekarang.

Sampai di sana, Carlos menatap pohon apel yang sedikit berantakan dan tidak beraturan karena dia tumbuh liar. Beberapa tangkai pohonnya sampai menjuntai ke bawah. Tapi, buah-buahnya cukup bagus walau tidak semua berwarna merah.

VOUS ATTEINDRETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang