My fifth story😍. Sequel Devano. Baca yakk. Mei, 03, 2020
Cover by: me
"Langit punya semuanya. Ia tak pernah kehilangan senja, fajar, matahari, bulan dan bintang. Ia setia menunggu senja datang menghiasi hari sorenya hingga malam menggantikan warna...
"Nikah itu bukan termasuk cita-cita. Nikah adalah ibadah. Nah kalo cita-cita tuh impian, mimpi waktu kecil yang di-"
"Iya bapak, khotbahnya besok aja dimasjid." Potong Ajeng. Hastu pun terdiam sementara Disya tertawa keras mendengar percakapan ngaco pasangan disebelahnya.
####
Hari berikutnya, Nathan sudah boleh dibesuk. Disya tengah mengupaskan apel untuknya. Sementara Hastu dan Ajeng pulang untuk membersihkan diri.
"Lo semalem disini?" Tanya Nathan.
"Iya."
Raut wajah Nathan memperlihatkan sebuah penyesalan. Menyesal telah menyakiti gadis yang begitu peduli akan keselamatannya. Yang telah ia rebut kebahagiaannya bersama kedua orangtuanya.
"Gue mo mastiin, lo mati atau masih hidup." Lanjut Disya masih menunduk. Nathan terpaku mendengar kalimat itu terlontar dari bibir Disya. Tak lama, gadis itu menoleh menatap Nathan. Tangannya masih memegang sebilah pisau buah.
Nathan mencoba bangkit dari posisinya berbaring. Tangannya memegangi perutnya. Ia meringis menahan sakit. Disya bergegas membantu Nathan.
"Lo liat, gue masih hidup. Dalam kondisi lemah." Ucap Nathan. Disya berhenti. Ia menatap Nathan.
"Lo bisa bunuh gue lagi." Lanjut Nathan. Disya mematung.
"Dan nyatain cinta lo lagi." Tambah Nathan. Mereka saling menatap cukup lama.
"Makasih udah peduli sama cowok brengsek kek gue. Maafin gue. Gue sayang sama lo." Ucap Nathan. Tanpa menjawab, Disya meraih wajah Nathan lalu mencium cowok itu. Nathan terkejut, matanya membulat seketika.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.