Happy Reading♡.
"Udah siap semua kan?" Tanya Raja pada Zio yang masih sibuk dengan beberapa berkas yang akan digunakan untuk bahan meeting nanti.
"Udah kok" jawab Zio lalu keduanya pun pergi menuju kafe tempat mereka akan melaksanakan meeting.
"Rame juga" gumam Zio saat melihat suana kafe yang cukup ramai namun tetap kondusif.
"Kita datang 15 menit lebih awal?" Tanya Raja.
"Iya nih" jawab Zio lalu mengeluarkan beberapa berkas dan laptop untuk mengecek file dan lain lain. Sedangkan Raja asik sendiri dengan ponsel nya.
Saat sedang asik mengotak atik ponsel nya, tiba tiba terdengar seseorang dari atas panggung.
"Halo semua, selamat sore" sapa seseorang dari atas panggung.
Para pengunjung pun sontak menoleh dan banyak yang tiba tiba mengagumi sosok yang sedang duduk di kursi atas panggung. Sedangkan Raja mengeryit heran saat melihat seseorang yang berada di panggung tersebut.
"Maaf sebelumnya jika mengganggu. Disini saya ingin menyanyikan sebuah lagu untuk sesorang yang kini sedang menatap saya dengan terkejut" ucap orang tersebut.
Raja hanya memutar bola mata malas saat mendengar ucapan seseorang dari atas panggung tersebut. Alay, pikirnya.
"Sebelum nya, perkenal kan nama saya Ricky. Dan sekedar informasi, jika saya selesai menyanyi harap para mbak mbak yang duduk bergerombol tidak baper~" ucap seseorang tersebut yang tak lain adalah Ricky.
"Siap sih dia?" Heran Zio.
Raja hanya mengedikkan bahu nya acuh lalu kembali berfokus pada handpone nya walau telinganya terpasang untuk mendengarkan suara Ricky dari atas panggung. Perasaan nya kini tidak enak.
"Ekhem"
Bulan terdampar di pelataran
Hati yang temaram
Matamu juga mata-mataku
Ada hasrat yang mungkin terlarangSatu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan, tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cintaTak bisa hatiku menafikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnyaKudapati diri makin tersesat
Saat kita bersama
Desah napas yang tak bisa dusta
Persahabatan berubah jadi cintaSatu kata yang sulit terucap
Hingga batinku tersiksa
Tuhan, tolong aku jelaskanlah
Perasaanku berubah jadi cintaTak bisa hatiku menafikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnyaApa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir TuhanTak bisa hatiku menafikan cinta
Karena cinta tersirat bukan tersurat
Meski bibirku terus berkata tidak
Mataku terus pancarkan sinarnyaApa yang kita kini tengah rasakan
Mengapa tak kita coba persatukan
Mungkin cobaan untuk persahabatan
Atau mungkin sebuah takdir TuhanProk! prok! prok!
"Demi apa suara nya adem banget!"
"Woilah dia nyanyiin siapa sih anjir!"
"Eh! Doi gue kapan bisa kaya dia"
"Fiks bentar lagi gue bakal nge stalk dia!"
"Apa sih heboh banget!" Kesal Zio karna fokusnya terganggu.
Sedangkan Raja sekarang tengah menatap sosok di panggunh dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Pertama tama, saya hanya ingin mengucap kan terima kasih atas perhatiannya. Lagu ini saya persembahkan langsung untuk seseorang yang memakai sweter hitam di dekat jendela" ucap Ricky yang membuat banyak pasang mata sontak menoleh pada Cahya. Tak terkecuali dengan Raja yang kini menatap Cahya dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Cantik ya"
"Pantes, cantik banget sih"
"Wih mulus uyy"
"Apalah gue yang kentank"
"Tuker tempat yok mbak!"
"Cahya! Mungkin gue emang bukan orang romantis, tapi seenggak nya gue bukan tipe orang yang suka nyakitin cewek. So, will you be my girl friend?" Ujar Ricky dengan sedikit berteriak.
"Terima..."
"Terima..."
"Terima..."
Ricky pun turun dari panggung dan menghampiri meja Cahya.
"Jadi jawabannya apa?" Tanya Ricky sambil menggenggam tangan Cahya dan menatap lekat wajah Cahya.
Raja yang melihat adegan tersebut tiba tiba tersulut emosi dan dengan langkah besar nya ia menghampiri meja Cahya dan dengan kasar ia melepas genggaman tangan Ricky. Bukan hanya melepas dengan kasar Raja dengan kalut nya menghajar Ricky dengan membabi buta.
Para pengunjung kafe pun berteriak histeris melihat apa yang sedang terjadi. Begitupun dengan Zio yang membelalak terkejut saat Raja menghajar lelaki yang entah apa masalah nya.
Bugh
Bugh
Bugh
"Kurang ajar!"
"Mati lo!"
"Jangan deketin Ratu lagi bgst!"
"STOOP!!!" Cahya pun berteriak dan berusaha memisahkan Raja yang sedang menghajar Ricky.
Sedangkan Ricky sudah seakan pasrah dengan keadaan. Ia bahkan sudah hampir kehilangan kesadarannya.
"Berhenti kak!" Ujar Cahya berteriak.
Raja yang mendengar teriakan Cahya sonyak menghentikan aksi nya dan berbalik menatap Cahya yang ternyata sudah menangis.
"Ratu..." ucap Raja parau.
Plak!
"Tega ya kamu kak! Dia bisa mati klo kaya gini!" Bentak Cahya dan langsung menghampiri Ricky yang sudah terkulai lemas dengan banyak luka di wajah serta tubuhnya.
"Ayo kak! Bantuin bawa kerumah sakit!" Ucap Ratu lalu Raja dengan terpaksa memapah Ricky menuju mobil nya yang terparkir di parkiran kafe.
"Kamu tunggu sini dulu, aku masih mau ke Zio sebentar" ucap Raja pada Cahya yang kini menatap nya dengan datar.
"Iya, awas aja klo lama!" Ucap Cahya lalu Raja pun menemui Zio yang ternyata masih berada di dalam kafe.
"Zio, lo urus pertemuan nya sama klien kita hari ini. Oh iya! Urus semua kekacauan ini dan jangan lupa ganti rugi. Nanti lo bisa ambil uang nya di rekening gue" ucap Raja dengan sekali tarikan nafas lalu pergi meninggalkan Zio yang masih melongo di tempat.
Prob. 24 Dec 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...