Happy Reading♡.
"Gimana ja? Berhasil kan?" Tanya Jeffry.
"Sejauh ini sih berhasil." Jawab Raja sambil mengerjakan tugas kantor di laptopnya.
"Btw mau sampe kapan nge sewa kamar ini?" Tanya Leo.
"Mungkin seminggu lagi," jawab Raja yang masih fokus dengan laptopnya.
"Gila! Kelamaan bego! Lo gatau tadi nyokap lo nelfon gue?" Ucap Zio kesal.
"Ngapain nyokap gue nelpon lo?"
"Ck! Pertama, handphone lo ilang. Kedua, lo belum balik ke apart. Ketiga, nyokap lo mau ke singapur lusa. Makanya dia pastiin lo udah ada di mansion!"
"Yaudah, lusa gue pulang!" Final Raja lalu meletakkan laptopnya.
"Gitu kek! Jadi kan kita gak perlu susah susah nyogok pihak rumah sakit lagi."
"Emang kenapa sih? Cuman bayar doang kan?" Tanya Raja heran.
"Ini bukan masalah duit! Ini masalah betapa sulitnya nyogok pihak rumah sakit. Kalau duit ma sampe 7 turunan 8 tanjakan 9 tikungan juga gak bakal abis!" Jawab Leo dengan SOMBONG.
"Iya in aja lah!"
"Yaudah, lusa gue pulang. Dan gue bakal pikirin skenario baru." Ucap Raja dan tersenyum smirk.
***
"Kemaren lo jadi jengukin kak Raja itu Ca?" Tanya Dita sambil mengeluarkan buku dan alat tulisnya.
"Jadi kok, walaupun cuman sampe jam makan siang." Jawab Cahya.
"Dia beneran sakit?" Tanya Dita. Dita memang kurang percaya dengan apa yang diucapkan Leo dan Jeffry di Cafe kemarin. Terlebih saat Jeffry yang selalu menatap nya dengan tatapan yang seakan tertarik padanya.
"Yaiyalah, masa pura pura doang. Gak ada kerjaan banget!" Jawab Cahya lalu mulai mencatat tulisan di papan yang di tulis oleh sekretaris kelas.
Kelas Cahya kini sedikit ramai karna guru yang mengajarnya tidak masuk. Jadi, kini tugasnya hanya mencatat materi yang di catat oleh sekretaris kelas. *Jadi sekretaris tuh gaenak, udah nulis di papan, masih harus nulis lagi di buku catatan.
"Ya siapa tau!"
Cahya hanya menggelengkan kepalanya pelan saat mendengar penuturan Dita. Ia pun kembali menulis catatannya.
"Eh ca, lo sadar gak sih?"
"Sadar apa an?"
"Belakangan ini Ricky kaya gak ada kabar?"
Sejenak Cahya berfikir, Ricky memang belakangan ini jarang memunculkan batang hidung nya. Biasanya ia dan Ricky akan berpapasan saat berda di koridor sekolah maupun di parkiran.
Ricky belakangan ini juga tak pernah mengechat nya lagi. Namun, mengapa Cahya baru menyadarinya sekarang?
"Lo bener juga dit! Kok gue baru sadar?"
"Ish! Lo gimana sih! Gue emang dari kemaren kemaren udah curiga. Soalnya gue cuman ngeliat Raka sama Kenzo doang. Tapi kayanya Raka sekarang lebih sering kumpul sama anak futsal. Dan kemaren gue liat Raka sama Kenzo kaya orang gak kenal gitu waktu papasan di koridor." Ucap Dita panjang lebar. Namun tangannya masih sibuk menulis.
"Apa mereka bertiga berantem?" Ucap Cahya menerka nerka.
"Entah, intinya belakangan ini gue udah gak ngeliat Ricky lagi. Dan lebih parahnya, Kenzo sama Raka seakan ngejauh." Ucap Dita.
Cahya pun terdiam. Ada beberapa pertanyaan yang hinggap di otak nya kini. Namun, ia tak bisa melakukan apa pun. Mungkin, biarlah waktu yang menjawab.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...