Happy Reading♡.
"Jadi?" Tanya Zio dengan nada serius.
"Cewek tadi itu Ratu dan cowok tadi gue gak tau siapa. Intinya dia lancang buat nembak Ratu!" Jelas Raja yang membuat Zio tertawa terbahak bahak.
"Bwahahahaha"
Tawa Zio pun semakin keras kala Raja mengeryitkan dahinya bingung.
"Lo kocak banget si ja!" Ujar Zio yang mencoba menghentikan tawanya.
"Apa nya yang lucu sih? Perasaan gue gak lagi ngelawak deh!" Heran Raja.
"Lo emang lagi gak ngelawak ja, tapi penjelasan lo barusan bikin gue ketawa!" Ujar Zio yang makin membuat Raja bingung.
"Maksud lo?" Tanya Raja semakin keheranan.
"Lo barusan bilang kan klo cowok tadi udah lancang nembak Ratu?" Tanya Zio yang membuat Raja mengangguk.
"Nah...itu yang buat gue ketawa!" Ujar Zio lalu tertawa kembali.
"Apa hubungannya?" Tanya Raja yang mulai kesal karna Zio tidak langsung to the poin.
"Jadi gini, lo itu cuman MANTAN nya RATU. Tapi lo seakan bertingkah kaya COWOK nya RATU" jelas Zio yang masih saja tidak di mengerti Raja.
"Huffft...gini lho Raja, lo kan udah bukan siapa siapa nya Ratu, tapi kenapa lo bisa larang bahkan marah sama cowok yang nembak Ratu? Lo emang nya ada hak buat ngelakuin itu?" Tanya Zio yang membuat Raja seketika menegang.
Skakmat!
Raja sekarang telah mati kutu! Yang di katakan Zio memang seratus persen benar. Tapi ia juga tak bisa memungkiri jika dirinya merasa kesal, malah dan cemburu kala ada seseorang yang dekat bahkan menembak Ratu.
"Headshot gak tuh?" Tanya Zio lalu kembali tertawa terbahak bahak.
Raja pun hanya diam dan entah memikirkan apa. Tapi kini ingatannya kembali pada kejadian 5 tahun lalu serta pada ucapan Ratu di rumah sakit kala itu.
"Gue yakin gue bisa milikin Ratu lagi. Sekalipun perasaan ini cuma obsesi semata!"
***
"Handphone gue mana sih? Perasaan pas tadi keluar dari rumah sakit masih ada deh!" Sedari tadi Cahya berkeliling seluruh penjuru kamar hanya untuk mencari benda pipih berbentuk persegi panjang tersebut.
"Apa gue coba telfon aja pake hape gue yang satunya?" Gumam Cahya lalu mengambil handphone yang telah lama tak ia sentuh.
Namun, setelah mebghubungi 3 kali Cahya belum juga menemukan suara dering handphone nya yang hilang tersebut. Hingga di panggilan ke 4 Cahya di buat terkejut karna panggilannya di angkat dan memunculkan suara seorang pria yang sudah tak asing baginya.
"Hallo"
"Balikin hp aku kak!"
"Kamu bisa mengambilnya di kantor ku besok"
"Hah? Are you kidding me?"
"No, i'm serious"
"Stup*d!"
"Hey! Jaga ucapan mu baby"
"Plis, balikin handphone aku kak. Disana banyak hal penting yang aku simpen!"
"Kamu yang meninggalkan nya di mobil ku maka kamu juga yang harus mengambilnya kembali. Aku tunggu sampe besok jam 5 sore"
Tutt....tutt...
"Klo bukan karna hp itu berharga, ogah banget gue dateng ke kantor dia!" Kesal Cahya lalu membanting handphone nya.
"Huffft...kenapa hidup gue balik rumit lagi sih! Gue cuman gak mau hati ini malah balik lagi, cukup 5 tahun lalu aja gue sakit hati. Setelah ini jangan!" Setalah mengomel ak jelas pun Cahya kembali tertidur pulas dengan posisi telentang.
***
"Hallo ky"
"Ini siapa?"
"Ini gue, Cahya"
"Ohh, kenapa ca?"
"Sorry ya ky, gue hari ini gak bisa jemput lo di rumah sakit"
"K-kenapa?"
"Ehmm, gue lagi ada urusan mendadak nih. Sekali lagi sorry ya"
"Oh, iya, gak papa kok. Sans aja kali"
"Ok, gue tutup dulu ya. Byee"
"Byee"
Tutt...tutt.....
"Kenapa ky?" Tanya Raka.
"Cahya gak jadi jemput" jawab Ricky.
"Lho, bukannya dia udah bilang ya kemaren" heran Kenzo.
"Iya, tapi barusan di telpon katanya gak bisa dateng"
"Yang sabar ya ky. Gue yakin kok, klo jodoh gak bakal kemana. Lagian kemaren itu lo anggep aja musibah. Kan biasanya nih ya, orang yang perjalanan cinta nya rumit bakal langgeng di kemudian hari" ujar Raka bijak.
"Tumben bijak lo!" Ucap Kenzo meledek.
"Gue emang bijak kali, emang elo! Udah muka datar kaya es kutub pula!" Ledek balik Raka.
"Terserah!"
"Udah, udah! Gak usah berantem. Mending sekarang anterin gue pulang biar kalian bisa cepet masuk sekolah" lerai Ricky.
"Iya" jawab Raka dan Kenzo berbarengan.
Prob. 26 Dec 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...