Happy Reading♡.
"Eunggh" lenguh seorang gadis yang baru bangun dari mimpi indah nya.
"Gue ada di mana?" gumam gadis itu yang bertanya tanya. Hingga tak lama datang seseorang dan berteriak histeris.
"Ya ampun! Kamu udah sadar la? Syukurlah." Ucap Shinta yang baru masuk ke ruang rawat Cahya.
"Ibu?" Kaget Cahya.
"Akhirnya kamu sadar juga la, ibuk sedih banget rasanya pas tau kamu koma." Ucap Shinta terharu.
"Koma?" Bingung Cahya.
"Iya koma, untung nya gak lama. Kamu itu anak ibu satu satu nya. Ibu gak mau kehilangan kamu." ucap Shinta, terlihat sekali raut khawatir di wajahnya.
"Maaf ya bu, udah bikin ibu khawatir, janji deh kapan kapan aku lebih hati hati klo bawa motor. Biar gak kejadian kaya gini lagi." Ucap Cahya tulus.
"Motor nya gak usah di pake lagi ya la?" Mohon Shinta.
"Kenapa?" Tanya Cahya.
"Ibu gak mau kamu kecelakaan lagi." Jawab Shinta sambil menatap lembut anak nya.
"T-terus aku pake apa dong?" Tanya Cahya. Cahya termasuk orang yang gampang nyaman, jadi klo udah srek sama sesuatu dia gak susah ngelupain.
"Ganti aja motor lain aja, atau mau beli mobil?" Tawar Shinta.
"Gak usah bu." Tolak Cahya.
"Kenapa? Kan enak gak panas panas an" tanya Shinta bingung.
"Aku udah terlanjur sayang sama si mawar, mana bisa aku ganti yang lain." Jawab Cahya.
"Hmm yaudah, tapi lain kali hati hati." Ucap Shinta mengalah.
"Siap ibu negara!" Ucap Cahya sambil hormat.
"Mau makan?" Tawar Shinta.
"Boleh, emang makan apa?" Tanya Cahya.
"Tunggu bentar ya, ibu panggil dokter dulu buat meriksa kamu" ucap Shinta lalu diangguki Cahya.
Shinta pun keluar dari kamar rawat Cahya untuk memanggil dokter dan juga menghubungi suaminya.
***
"Apa ada yang sakit?" Tanya Agra.
"Gak ada dok." jawab Cahya.
"Serius?" Tanya Agra memastikan.
"Serius dok, kan saya orang nya tangguh!" Jawab Cahya dengan bangganya.
"Hmm yasudah, klo ada keluhan bisa panggil saya." ujar Agra.
"Siap dokter ganteng." Ucap Cahya dan tersebyum manis. Ralat! Sangat manis.
Agra pun dibuat sedikit bersemu karna perkataan Cahya. Belum lagi Cahya menunjukkan senyum yang dapat membuat kaum adam terpesona.
"Y-yaudah, saya kembali ke ruangan dulu." Pamit Agra dengan gugup.
"Dok, saya udah gapapa kan makan seblak?" Tanya Cahya pada dokter Agra yang belum sempat menyentuh gagang pintu.
"Seblak? Apa itu?" Tanya dokter Agra bingung.
"Astaga! Dokter gak tau seblak? Wah parah sih! Kapan kapan pokonya kita harus makan seblak bareng!" Ujar Cahya heboh. (*baru sadar dari koma juga_-)
"Memangnya seblak itu makanan yang seperti apa?" Tanya Agra bingung.
"Mending dokter tanya gugel aja deh! Hahaha." Ujar Cahya dan tertawa.
Tak lama datang ayah cahya yang membawa kantong kresek. Sedangkan ibu Cahya mengikuti di belakang nya sambil membawa tas keperluan Cahya.
"Apa tuh yah?" Tanya Cahya sambil melirik kresek yang dibawa oleh ayah nya.
"Ini? Makanan buat kamu." jawab Reno sambil mengangkat Kresek tersebut dan menunjukkannya pada Cahya.
"Seblak bukan?" Tanya Cahya antusias.
"Kamu itu baru sadar dari koma, kok bisa bisa nya cari seblak." ucap Reno heran.
"Memang nya seblak itu apa?" Tanya Agra keheranan.
Saat mendengar hal tersebut, Reno dan Shinta spontan tertawa terbahak bahak yang membuat Agra makin bingung sekaligus malu.
"Jadi dokter ini gak tau seblak itu apa?" Tanya Reno yang diangguki Agra.
"Lho, padahal dokter harus nya tau." ucap Shinta yang membuat Agra salting.
"Saya sebenar nya masih baru bu, baru 3 bulan lalu menjadi dokter tetap di sini. Saya juga baru lulus S2 di Inggris." ucap Agra menjelaskan. Tak lupa dengan embel embel sedikit kesombongan.
"Pantesan gak kenal seblak, ternyata abis kuliah di luar negri." Ucap Cahya.
"Eh? Iya, tapi saya sempat beberapa kali mendengar nama seblak dari mulut orang orang." Ucap Agra.
"Tunggu saya sehat deh dok, nanti saya ajakin makan seblak. Dijamin suka deh sama seblak!" Ujar Cahya.
"Iya, kalau begitu saya kembali ke ruangan dulu ya. Cepat sembuh, biar bisa makan seblak sama orang ganteng." Ujar Agra dengan pede nya.
"Ada ada aja deh!" Ucap Cahya sambil geleng gelemg kepala.
***
Ruangan Cahya saat ini sedang rusuh karna kedatangan makhluk makhluk beban dunia.g
Sejak jam 7 malam, kamar Cahya sudah mulai heboh karna datang nya teman Cahya.Mulai dari dita yang bertengkar dengan Kenzo, sampai kerusuhan Ricky yang sedang mabar dengan Raka. Ruangan Cahya pun menjadi tempat yang penuh dengan berbagai umpatan yang membuat Cahya mengelus dada.
Untung saja orang tua Cahya sedang pulang kerumah, jadi tidak ada yang perlu di khawatirkan jika omongan mereka macam macam.
"Kalian sebenernya niat jengukin gue apa niat bikin rusuh sih?" Tanya Cahya kesal.
"Dua duanya." Sahut Raka yang masih sibuk dengan ponsel nya.
"Dita!!" Panggil cahya.
Dita pun menoleh pada Cahya "apa?" Tanya nya.
"Lo ngapain sih sama Kenzo? Kenapa setiap ketemu selalu gelud?" Tanya balik Cahya yang heran dengan sifat Dita dan Kenzo. Pasalnya 2 orang itu akan bertemgakar apabila bertemu.
"Dia yang mulai!" Ucap Dita dan Kenzo barengan.
"Apa an? Lo duluan kali yang mulai!" Ujar Dita tak terima.
"Gak bisa gitu! Semuanya lo dulu yang mulai!" Ucap Kenzo yang tak terima juga.
"Jadi cowok ngalah dikit kek!" Ucap Dita kesal.
"Klo gue gak mau ngalah emang nya kenapa?" Tantang Kenzo.
"Ihh lo rese' banget sihh!" Kesal Dita lalu mengambil bantal sofa dan meleparnya tepat di depan wajah Kenzo.
"Bisa diem gak sih? Ini gue sama Raka jadi gak fokus main!" Kesal Ricky yang merasa terganggu.
"Masa? Bodo!" Ujar Dita lalu berjalan mendekati Cahya.
"Dasar bocil!" Ucap Kenzo yang membuat Dita lagi lagi kesal.
"Udah Ken, gak usah gitu. Kasian dita mukanya udah merah." ujar Raka.
"Tuhh dengerin!" Ujar Dita.
Kenzo pun mulai diam dan memainkan handpone nya sekedar untuk menghilangkan kebosanan, karna pasalnya Kenzo bukan anak gamers yang suka bermain handpone lama lama.
Tak lama, Shinta pun datang bersama Reno sambil membawa beberapa kresek berisi cemilan. Kebetulan malam ini adalah malam minggu, jadi Dita dan teman Cahya yang lain memutuskan untuk menginap disini saja karna besok libur.
Reno dan Shinta pun berinisiatif untuk membelikan beberapa cemilan dan juga makanan untuk teman teman Cahya agar mereka tak bosan.
Prob. 9 Dec 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...