Happy Reading♡.
5 tahun kemudian...
Seorang pria kini terlihat sedang merenung di balik tumpukan tumpukan berkas nya. Hingga masuk lah seseorang yang tak lain adalah sekretaris sekaligus sahabatnya ke dalam ruangan pria tersebut.
"Hei bro!" Sapa nya pada sang bos. Tak sopan memang, tapi bergitulah mereka berdua. Sang sekretaris tersebut akan berlaku layaknya sahabat saat hanya berdua saja, sedangkan saat sedang bekerja ia akan bersikap profesional dan serius.
"Kenapa?" Tanya pria tersebut.
"Harus nya gue kali yang nanya, Lo kenapa?" Tanya balik sekretaris tersebut. Zio, begitu orang orang memanggilnya.
"Gak, gue gapapa." Jawab pria tersebut dengan pandangan kosong kedepan.
"Come on Raja, Lo kapan bisa move on sih?" Tanya Zio pada Raja. Ya, Raja lah pria yang tadi sedang merenung di balik tumpukan berkas nya. Atau bahasa gampang nya sih, Raja sedang galau.
"Gue gak akan pernah bisa move on! Cam kan itu!" Ucap Raja tegas dan menatap Zio garang.
"Padahal kejadian nya udah 5 taun yang lalu, tapi Lo masih aja berharap bisa ketemu lagi sama dia?" Tanya Zio dengan nada yang mengejek dan menjengkelkan.
"Gue gak peduli! Mau sampe kapan pun, Ratu bakal tetep milik gue! Liat aja, gue bakal bikin Ratu balik lagi ke pelukan gue!" Ucap Raja mutlak.
"Cih! Egois, mana ada cewek mau sama orang egois kaya Lo!" Ucap Zio dengan nada yang meledek karna sudah kesal dengan sifat sahabat nya itu.
"Liat aja nanti!" Ucap Raja dengan yakin walau dihatinya masih bertanya tanya.
Sedangkan di tempat lain.
"Eh tugas Lo yang dari pak Muklis udah belom?" Tanya seorang perempuan bernama tag Anindita Reylin yang biasa di panggil Dita pada teman sebangkunya.
"Udah kok!" Jawab teman sebangku Dita.
"Gue nyontek ya? Hehe" ucap Dita sambil cengengesan.
"Ck, tumben make ijin. Biasanya juga langsung main ambil gitu aja" ucap teman Dita. Cahya, begitu orang orang memanggil nya.
"Hehe, maap atuh neng!" Ucap Dita yang tak merasa bersalah sama sekali.
"Yaudah, nih bukunya. Inget! Jangan ampe lecet! Awas aja klo sampe lecet." Peringat Cahya pada temannya itu. Pasalnya Dita adalah orang yang sangat ceroboh dan juga gak sayang barang, jadi Cahya suka was-was pada teman nya itu.
"Iya iya, tenang aja. Aman lah poko nya klo sama gue." Ujar Dita menyombongkan diri.
Saat baru membuka halaman pertama buku Cahya, Dita tiba tiba berteriak histeris bagai seorang Fangirl yang dipertemukan idol nya.
"OMG!" Histeris Dita.
"Apa an sih Lo?!" Kesal Cahya.
"Ini buku Lo!" Ucap Dita dan membekap mulutnya sendiri karna tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.
"Emang kenapa buku gue?" Tanya Cahya yang bingung dengan Dita, pasal nya Cahya tak merasa kan ada yang aneh pada bukunya.
"Estetik banged anjir!" Jawab Dita heboh.
"Ya ampun, gue pikir apaan!" Ucap Cahya yang sudah sangat kesal.
"Y-yakan gue syok gitu. Masa buku Lo bisa se estetik ini, apalah buku gue yang lecek sana sini" ucap Dita. Buku milik Cahya memang terlihat biasa saja di luar, namun jika sudah dibuka akan terlihat banyak corak dan warna di dalam nya. Sebenarnya Cahya hanya mengikuti trend aja, biar gak dibilang kudet. Soal nya sekarang semuanya itu harus bagaikan serba aestetic.
"Aelah, sama aja kali." Ucap Cahya merendah.
"Gak usah sok merendah buat meroket deh! Jelas jelas buku kita beda, palingan cuman merek nya yang sama. Buku lo ini sangat sangat mendukung kesan aestetik dan unik!" Ucap Dita.
"Lo kan bisa contoh punya gue. Biar sama sama aestetic." Saran Cahya.
"Iya sih tinggal ganti, masalah nya gue orang nya mageran. Mana bisa nulis dan ngehias sampe se estetik ini." Tolak Dita.
"Bilang aja alat tulis Lo gak lengkap. Mana bisa bikin kaya beginian!" Ujar Cahya.
"Nah tuh tau!" Ucap Dita lalu menyengir lebar dan melanjutkan menyalin jawaban Cahya.
***
"Ca, Lo pulang pake apa an?" Tanya Dita pada Cahya saat hendak keluar dari kelas.
"Naik si mawar lah kaya biasanya." Jawab Cahya.
Mawar adalah sebutan untuk motor sport kesayangan Cahya yang memiliki warna layak nya bunga mawar merah. Oleh karna itu Cahya selalu memanggil motor nya itu dengan sebutan mawar.
"Yahh...padahal gue pikir Lo bawa mobil." Ucap Dita lesu.
Memang, ukuran motor Cahya tak bisa di bilang kecil alias moge. Jadi wajar aja, Dita si cewek bantet nan imoet itu selalu kesusahan saat ingin menaiki mawar. Belum lagi ia mengenakan rok yang pas diatas lutut, berbeda dengan Cahya yang selalu menyiapkan jeans untuk jaga jaga.
"Klo mau nebeng hayuuk, lagian Lo jadi cewek pendek amat kaya yang bikin ini cerita" ucap Cahya (*menistakan diri sendiri :))
"Aelah jahat benget Lo sama temen sendiri." Ucap Dita sambil mengerucutkan bibir nya.
"Ikut gak?" Tanya Cahya.
"Nggak deh, nanti biar gue pesen taksi onlen aja." Tolak Dita.
Dita memang cukup takut dengan motor Cahya yang kelewat gede jika dibandingkan dengan tubuhnya yang mungil, apalagi Cahya orang nya suka ngebut. Rasanya pengen mati aja klo lagi boncengan sama Cahya.
"Yaudah, klo gitu gue duluan ya!" Pamit Cahya dan diangguki oleh Dita.
Cahya pun mulai melajukan motor sport nya keluar dari gerbang sekolah dan menelusuri jalanan kota yang mulai memadat karna memang telah memasuki jam pulang sekolah dan kantor.
Saat lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, Cahya dengan segera mengerem motor nya namun ternyata ia tidak dapat berhenti tepat pada garis berhenti.
Tapi, Cahya hanya cuek cuek saja hingga saat lampu lalu lintas menunjukkan warna hijau, Cahya langsung menjalankan motor nya dan baru beberapa meter tiba tiba motornya menabrak mobil yang berlawanan arah darinya.
Brak!!
Prob. 6 Dec 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...