Happy Reading♡.
"Ca!" Panggil Ricky saat melihat Cahya baru saja memarkirkan motornya.
Cahya pun menoleh lalu melepas helm fullfece yang menutupi wajah cantiknya.
"Kenapa?" Tanya Cahya.
"Bisa bicara sebentar?" Tanya balik Ricky.
Cahya pun sempat berfikir sebentar hingga akhirnya dia mengangguk menyetujui.
"Lo tunggu di taman belakang aja ya, gue mau ganti rok dulu" ucap Cahya dan Ricky pun mengangguk semangat.
"Yaudah, gue tunggu yaa" ucap Ricky dan Cahya pun mengngguk sebagai balasan.
Di taman.
"Mau bicara apa?" Tanya Cahya.
"Ehmm..."
"Iya?"
"Pertanyaan gue yang di kafe waktu itu apa jawabannya?" Tanya Ricky dengan sekali tarikan nafas.
"Hah? Gimana?" Tanya Cahya yang tak paham.
Ricky pun menghela nafas lalu berjongkok di depan Cahya sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya.
"Will you be my girlfriend?"
Cahya pun terbelalak kaget dan reflek berdiri dari duduk nya.
"E-eh, gausah gini" ucap Cahya lalu membantu Ricky berdiri.
"Gue tau lo gak suka sama gue, tapi apa gak bisa gue buktiin kalau gue pantes buat lo?" Tanya Ricky dengan suara pelan namun Caya masih mendengarnya dengan jelas.
Cahya saat ini bingung. Di satu sisi, Cahya hanya menganggap Ricky teman, tapi di sisi lain ia tak mau mengecewakan Ricky.
"G-gue..."
"Gue mohon, kasih gue satu kesempatan. Gue janji bisa bikin lo jatuh cinta sama gue!" Ucap Ricky yakin.
"Lo boleh yakin sama ucapan lo sekarang, tapi hati gue gak yakin ky,"
"Gue mohon" ucap Ricky sambil menggenggam erat tangan Cahya.
Cahya pun semakin bingung sekarang. Jika ia menolak, ia takut Ricky akan menjauhinya karna ia menolak.
"Gue gak tau ky" ucap Cahya lalu melepas genggaman tangan tersebut.
Cahya pun kembali duduk di bangku tanan lalu memandang ke depan dengan pandangan kosong.
"Lo nolak gue?" Tanya Ricky putus asa.
"Bukan gitu, gue cuman gak yakin sama diri gue sendiri"
"Karna gue masih cukup trauma"
"Ok fine, gue pergi" ucap Ricky lalu meninggalkan Cahya.
Cahya pun hanya diam tanpa membalas apa pun. Bahkan ia seakan tak peduli walau Ricky telah pergi meninggalkannya.
"Kalau serumit ini, lebih baik gue gak bakal kenal sama cowok manapun!"
***
"Kantin yok!" Ajak Rere pada Cahya dan Dita.
"Yok!" Ucap Cahya dan Dita berbarengan
Ketiga gadis tersebut pun mulai berjalan menuju kantin. Sesampainya di kantin, tiba tiba Kenzo dan Raka menghampiri Cahya dengan nafas yang tak beraturan.
"Cahya!" Panggil Raka yang masih berusaha menormalkan nafasnya.
"Kenapa?" Tanya Cahya bingung.
"Lo liat Ricky gak?" Tanya Kenzo dan Cahya hanya menggeleng sebagai jawaban.
"Lah, kemana tu anak? Tadi dia izin cabut katanya mau nembak elo!" Ujar Raka jujur.
"Hah? Serius?" Kaget Dita dan Rere.
Raka dan Kenzo pun menganggukkan kepalanya semangat.
"Beneran ca?" Tanya Dita.
Cahya hanya diam tanpa membalas apa pun. Pikirannya melayang pada kejadian tadi pagi dimana Ricky meninggalkan nya sendiri di taman.
"Dimana Ricky?" Pikir Cahya.
"Dia emang sempet bicara sama gue tadi pagi. Dan kalau sekarang gue gak tau dimana dia" ucap Cahya.
"Hah? Jangan bilang lo nolak Ricky?" Tanya Raka dan Cahya menganggukkan kepalanya pelan.
"Haduh!" Panik Kenzo lalu merogoh saku nya dan berusaha mencati benda pipih berbentuk persegi panjang tersebut.
"Gawat ini! Semoga aja gak terlambat!" Ujar Raka yang ikut panik.
"Gawat? Gawat apa an?" Tanya Cahya bingung.
"Ricky bisa bunuh diri!"
Deg
***
"Gimana? Udah siap?" Tanya Raja pada Zio yang sibuk menata beberapa buku di kardus.
"Udah kok!" Jawab Zio.
"Lo yakin kan semuanya udah rapi? Gak bakal ada kejanggalan?" Tanya Raja lagi.
"Yakin kok! Gue udah bikin semuanya terlihat natural. Jadi Ratu pasti percaya" jawab Zio bangga.
"Bagus! Gue suka cara kerja lo!" Puji Raja.
"Kalau gitu, naikin gaji lah! Minimal kasih bonus gitu!" Ucap Zio.
"Ck, duit mulu" kesal Raja.
"Dih, biarin! Kalau banyak duit kan cewek auto merapat" ucap Zio membela diri.
"Terserah!" Ucap Raja yang malas berdebat.
"Haha, glow up nya cewek butuh duit bro. Mau yang cowok jelek sekali pun, cewek bakal ngedeket asal si cowok nya gak kere!" *lah?
***
"Maksud lo apa an sih?" Tanya Cahya tak paham.
"Ricky punya gangguan jiwa" ucap Kenzo sendu.
"Hah??!" Kaget Cahya, Dita dan Rere.
"Maksud lo? Ricky gila?" Tanya Dita.
"Ya nggak lah!" Jawab Raka tak terima sahabatnya dikata gila.
"Terus?" Tanya Rere.
"Kejadiannya tepat 3 tahun yang lalu" ucap Kenzo yang berusaha menahan air matanya yang hampir jatuh.
FlashBack on
"Kak kiky jangan tinggali Caca ya?" Ucap seorang gadis yang terbaring di ranjang rumah sakit.
"Iya, emang kapan sih kakak pernha ninggalin kamuuu" ucap Ricky gemas lalu mencubit hidung gadis tersebut dengan pelan.
"Ihhhh jangan dicubit!" Kesal gadis tersebut.
"Gapapa dong! Nanti biar makin mancung. Hahaha" ucap Ricky lalu tertawa.
"Ihh kok gitu? Tau ah kesel!" Ucap gadis tersebut merajuk.
"Yaudah iya maaf!" Ucap Ricky lalu menatap gadis di hadapannya dengan intens.
Entah siapa yang memulai, kini bibir keduanya telah menyatu. Tak ingin menyia nyiakan kesempatan, Ricky pun mulai menggerakkan bibir nya dengan lembut. Gadis tadi pun ikut terhanyut dalam suasana hingga tak sadar tangannya kini telah bergantung di leher Ricky.
Prob. 3 Jan 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...