Happy Reading♡.
3 bulan kemudian.
Malam ini Cahya telah siap dengan dress selutut yang sangat pas dibadannya. Ia juga memberi make up diwajah nya. Malam ini, ia dan teman seangkatannya akan melaksanakan perayaan kelulusan.
Setelah kemarin diumumkan bahwa seluruh siswa kelas 12 lulus semua, pihak sekolah pun langsung menginformasikan jika malam ini akan dilaksanakan perayaan kelulusan. Para siswa pun di izin kan untuk memakai pakaian bebas namun tetap formal.
"Gue udah cantik belum?" Tanya Dita dengan pede nya.
Memang Cahya, Dita dan Rere memutuskan untuk bersiap di rumah Cahya saja. Itupun karna Dita yang memaksa.
"Udah. Tapi kayanya, lebih cantik gue deh." Jawab Rere yang dapat membuat Dita memberenggut kesal.
"Udah! Janga berantem. Mending kita cepet berangkat." Lerai Cahya.
"Eh Ca, gue di jemput Kenzo. Lo gapapa kan sendiri? Soalnya Rere bareng Raka."
"Gapapa kali. Lagian kan emang di suruh berpasangan." Ucap Cahya.
"Terus lo sama siapa dong?" Tanya Rere.
"Gue mau bawa Chanyeol Exo aja." Jawab Cahya santai.
"Dihh! Mimpi!" Ucap Dita dan Rere berbarengan hingga membuat Cahya tertawa.
"Siapa tau kita jodoh! Lo berdua bisa apa?!"
"Hillih!"
***
"Lo yakin mau nyanyi entar?" Tanya Dita pada Cahya yang sudah siap dengan gitar yang di bawanya.
"Yakin lah. Emang kenapa?"
"Yaa, gapapa sih. Cuma aneh aja gitu."
"Suara gue bagus ya!"
"Iya, iya tau."
Tak lama Kenzo datang sambil membawa sebucket bunga.
"Nih!" Ujar Kenzo sambil menyerahkan bucket bunga tersebut.
"Makasih." Ucap Dita malu malu.
"Ekhem! Tolong dong jangan umbar kemesraan." Ucap Cahya.
Dita dan Kenzo pun sontak menoleh.
"Sorry Ca, kalau gitu kita duluan yaa. Semangat!" Ujar Kenzo lalu pergi bersama Dita.
Cahya hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat sikap Kenzo dan Dita tersebut. Sekarang ia sudah bahagia dengan keadaan seperti ini. Namun, jauh dilubuk hatinya ia kembali merasa kekurangan. Ia merasa ada sesuatu yang hilang.
"Gak Ca! Lo harus fokus!" Batin Cahya yang berusaha menghilangkan pikiran buruk nya.
"Hai," sapa seseorang dari belakang Cahya. Merasa ada yang memanggil, Cahya pun menoleh dan membelalakkan matanya terkejut.
"Apa kabar?" Tanya orang itu.
Cahya masih diam tak berkutik.
"Aku kesini cuma mau minta maaf, itu aja kok." Ucap orang tersebut sambil menunduk.
"Kenapa pake kursi roda?" Tanya Cahya yang sudah berkaca kaca.
Orang tersebut mendongak lalu tersenyum. Sebelumnya, ia sedikit membenarkan topi kupluk nya sebelum berbicara dengan Cahya.
"Kamu apa kabar?" Tanya orang itu lagi.
Cahya mencoba menahan air matanya lalu tersenyum.
"Baik. Kak Raja?"
"Seperti yang kamu lihat."
"Kak Raja kenapa?" Tanya Cahya pada sosok didepannya kini.
"Gak papa, gak usah dipikir. Nih!" Jawab Raja lalu menyerahkan sebuah kotak kecil pada Cahya.
"Apa ini?" Tanya Cahya.
"Kamu buka nanti pas di rumah ya," ucap Raja.
Cahya mengerutkan dahi nya bingung.
"Cahya," panggil Raja.
"Iya?"
"Boleh aku peluk kamu?" Tanya Raja dengan nada pelan.
"Untuk yang terakhir kali. Aku janji, setelah ini kita gak akan ketemu lagi."
Ucapan Raja membuat Cahya menegang. Perasaan nya tak enak kini. Tapi ia berusaha untuk tetap acuh.
"Maaf kak. Tapi aku rasa, lebih baik kak Raja pergi karna aku gak mau tertipu lagi." Ucap Cahya yang membuat Raja benar benar sakit hati.
"Aku mohon. Kamu boleh gak percaya sama aku, tapi aku cuma minta satu. Kamu mau kan peluk aku." Ucap Raja dengan lirih. Airmatanya kini terjatuh. Ia menunduk.
"Baiklah! Sekarang mari kita saksikan penampilan dari Cahya Ratu Aila!" Ucap mc yang berada di depan panggung.
Cahya pun menoleh sekilas pada Raja lalu berlari kecil menuju panggung.
Sedangkan Raja hanya bisa menunduk lalu menyeka air matanya yang terus mengalir.
"Leo, lo bisa jemput gue sekarang? Kepala gue udah sakit banget."
"Lo tunggu disitu. Jangan kemana mana ok!"
"Iya, cepetan ya. Ini udah waktunya gue minum obat."
"Iya, lo tunggu bentar!"
Tutt...
***
"Waw! Penampilan yang spektakuler dari Cahya. Ayo kasih tepuk tangan!" Ujar mc tersebut heboh.
Cahya sendiri sudah setengah malu karna menjadi pusat perhatian seperti ini. Setelah itu, ia mulai menuruni panggung melalui tangga. Namun saat hendak menyentuh tanah, tiba tiba ada seseorang yang berteriak hingga beberapa siswa yang awalnya duduk manis menjadi heboh.
"WOY! ADA ORANG YANG DI TABRAK!"
Deg!
~\~\~
"Suster! Dokter!"
"Hiks...hiks..."
"Dokter!"
"Tolong!"
"Nona, tolong tunggu diluar!"
"Tapi-"
"Maaf,"
"Nggak mungkin!"
"KAK RAJA!"
"ARGGH!!"
"Bangun!"
"Kak, aku mohon!"
"Maafin aku kak."
"Hiks..."
"GAK!"
"GAK GINI YANG AKU MAU!"
"TUHAN KEMBALIKAN KAK RAJA!"
"Bangun kak!"
"Kak!"
"Gak! Ini gak mungkin!"
"Arghh!"
"Kak! Jangan nge prank aku!"
"Hiks..."
"Kak, bangun!"
"A-aku udah maafin kak Raja."
"AKU CINTA SAMA KAK RAJA! Hiks..."
"Hiks..."
°•°•°•°•°•°
"Maaf, dan terima kasih."
TAMAT
____
Terima kasih telah membaca :)
Prob. 31 Jan 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...