Obsesion With You [Completed]

OBSESION WITH YOU (65)

Kalian bingung sama alur cerita ini?

Sama! Aku juga😗

Sorry ya guys, aku tuh bukan penulis profesional

Aku juga gak ada pengalaman hidup yang berkesan buat di jadiin bahan cerita.

Jadi maklum aja kalau ceritanya berantakan😏

Aku gak minta kalian buat baca cerita ini, tapi buat yang udah vote, komen, follow dan masukin reading list, thanks bgtt

Jujur hal sederhana yang kalian lakuin bikin aku semangat buat nulis sekalipun gak ada ide.

Yaudahlah yaa, gak penting juga aku ngetik beginian :v

Happy Reading♡.

Sedari tadi Raja hanya berguling guling di kasur karna tidak bisa tidur. Memejamkan matanya saja tidak bisa. Ia terus memijat kepalanya yang semakin sakit.

"Argh! Ini kepala gue kenapa sih?"

Karna sudah tak tahan, Raja pun beranjak dari kasur nya dan menuju kotak p3k yang berisi beberapa macam obat.

Diambilnya 1 obat pereda sakit kepala serta 2 pil obat tidur.

Setelah meminumnya, Raja pun langsung kembali ke kasur nya dan mencoba mengabaikan rasa sakit yang menyerang kepalanya.

***

"Dit, buku catatan fisika gue ada sama lo gak?" Tanya Cahya.

Cahya telah sampai di sekolah pagi pagi sekali hanya untuk mencari buku catatan fisikanya yang menghilang.

"Gue gak pernah minjem Ca, mungkin ada di lemari meja belajar lo." Jawab Dita.

"Udah gue cari, tapi gak ada." Ucap Cahya frustasi.

"Ya gue juga gak tau. Lo bisa tanya ke temen yang lain." Ucap Dita.

Cahya mengehela nafas lelah. Sedari tadi pun ia sudah berkeliling mencari buku fisikanya. Sebenarnya bukan masalah buku yang hilang, tapi ia malas untuk mencatat ulang karna ujian kelulusan akan dilaksanakan 2 bulan lagi.

"Gue boleh bawa pulang buku catatan lo nggak? Mau gue tulis ulang."

"Lo yakin? Catatan fisika banyak banget lho,"

"Yakin, sini buku lo."

Dita pun mengambil buku fisika nya dan memberikannya pada Cahya.

"Thanks Dit, gue bawa dulu ya. Nanti gue balikin." Ucap Cahya. Dita hanya mengangguk sekilas.

Sedangkan di tempat lain, tepatnya di mansion Raja terjadi suatu keributan yang tercipta akibat Raja dan Raden.

"Lo bisa gak sih, gak usah pura pura gini?"

"Emang kenapa? Kok lo kaya nya gak suka banget?"

"Jelas gue gak suka! Lo udah bohongin Cahya, itu sama aja lo nyakitin Cahya. Bro, cewek gak suka kebohongan. Apalagi dia dibohongi sama orang yang dia percaya selama ini."

"Terus? Emang lo siapa? Toh ini hidup gue, jadi ini hak gue."

"Terserah. Tapi inget, karma itu ada." Ucap Raden lalu pergi meninggalkan Raja.

Raja masih terdiam di tempatnya, firasatnya memang sudah buruk belakangan ini. Tapi Raja terus mengelak dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa semuanya baik baik saja.

"A good marksman may miss"

***

"Cahya!" Panggil seseorang di belakang Cahya.