OBSESION WITH YOU (51)

2.7K 210 55
                                    

Happy Reading♡.

"Halo mbak,"

"Iya, mas nya udah ada di mana ya?"

"Saya ada di koridor rumah sakit nih. Bisa di ambil disini aja gak?"

"Oh, bisa kok mas. Tunggu bentar ya,"

"Iya mbak,"

Tuttt...

Cahya pun bergegas turun ke lantai bawah dan menemui kang gopud tersebut.

Namun, saat sudah sampai di koridor rumah sakit, Cahya merasa tak asing saat mengetahui postur tubuh kang gopud tersebut.

"Kaya gak asing," gumam Cahya lalu menepuk pundak kang gopud jaket ijo tersebut.

"Mas,"

Kang gopud itu berbalik. Dan saat Cahya tau siapa yang mengantar pesanan nya, ia malah terkejut dan memandang orang tersebut dengan pandangan seolah penuh tanya.

"Raka?" Kaget Cahya.

Bukan hanya Cahya yang terkejut. Raka pun demikian. Namun ia tidak begitu menunjukkan keterkejutannya.

"Nih!" Ujar Raka sambil menyerahkan kantong kresek berisi bubur ayam dan nasi goreng pesanan Cahya.

"Lo jadi kang gopud Rak?" Tanya Cahya. Walau dengan nada santai dan terkesan friendly, tapi tetap saja Cahya masih terkejut dan tidak menyangka.

"Iya, emang kenapa? Halal kan?"

"I-iya sih. Tapi kan-"

"Nyokap gue abis di tipu Ca."

"Hah? Apa?!"

"Nyokap gue abis di tipu sama salah satu pacar nya. Dan sekarang, keadaan nyokap gue gak bisa dibilang baik baik aja." Ucap Raka lalu duduk.

"Nyokap gue sekarang udah kurang waras. Duit yang dipunya nyokap gue juga udah tinggal dikit. Sedangkan gue butuh duit buat makan sama sekolah." Lanjut Raka sambil tersenyum miris.

Raka, Kenzo dan Ricky adalah sahabat sari Smp. Dan mereka bertiga baru bertemu dengan Cahya dan Dita saat telah Sma. Dan Raka adalah yang termuda diantara teman temannya karna ia masih berumur 17 tahun. Oleh karna itu dia sering bersikap konyol, dan berlaku semaunya. Karna pada nyatanya, ia kurang kasih sayang dari orang tua.

"Kenapa harus kerja kaya gini?" Tanya Cahya.

"Ya gapapa sih, lagian percuma gue punya motor bagus tapi gak bisa ngejasilin apa apa. Seenggaknya, gue sama nyokap masih bisa makan." Jawab Raka.

"Yang sabar ya Rak,"

"Gue selalu sabar kok Ca. Oiya, ini pesenan lo mau dibayar lewat apa?" Tanya Raka.

"Gue bayar cash aja." Jawab Cahya lalu mengambil selembar uang merah di kantong nya.

"Nih!"

"Yahh, gue gak ada kembalian. Gimana dong?"

"Ambil aja, anggep itu bonus lo karna nganterin pesenan gue tepat waktu!"

"Tapi-"

"Gak ada tapi tapi an!"

"Hufft...oke! Thanks yaa!"

"Santai aja."

"Yaudah, gue balik dulu ya?"

"Ehh!"

"Apa lagi?"

"Jangan sampe ada yang tau selain lo ya ca? Gue mohon,"

Cahya yang mendengarnya hanya tersenyum tipis lalu mengangguk sebagai jawaban.

Raka pun ikut tersenyum lalu melambaikan tangannya.

"Makasih kak!" Ucap Raka tanpa suara. Namun, Cahya tau betul apa yang di ucapkan Raka.

Setelah itu, ia pun pergi menuju ruangan Raja karna takut Raja menunggu terlalu lama.

***

"Gak dilepas dulu jaket nya?" Tanya Raja saat Cahya hendak menguapinya.

Raja tau, Cahya sedikit tidak nyaman dengan jaket denim yang dipakai Cahya.

"Eh?"

"Lepas aja, toh kamu pake sweater kan?"

"Ehmm...oke,"

Cahya pun mulai melepas jaket yang di pakainya. Dan sekarang, ia hanya memakai jeans dan sweater tanpa lengan. Ya, tadi Cahya hanya memakai sweater tanpa lengan bewrwarna putih dan dilapisi oleh jaket denim navy.

Setelah itu, Cahya mulai menyuapi Raja dengan bubur yang tadi ia beli.

"Beli dimana?" Tanya Raja setelah menerima suapan Cahya.

"Mampus! Gue harus jawab apa?" Batin Cahya bingung.

"Y-ya beli di tukang bubur lah!" Jawab Cahya cepat.

"Ohh.." Raja pun hanya mengangguk paham.

"Kamu gak makan?" Tanya Raja lagi.

"Gimana mau makan, ini aja masih suapin kan Raja." Ucap Cahya lalu kembali menyuapi Raja.

"Udah, kamu makan aja. Aku udah kenyang."

"Tanggung kak, jangan gitu. Lagian tadi aku udah makan roti kok di rumah."

"Tetep aja kamu harus makan Ratu..."

"Yaudah, tapi kak Raja harus habisin bubur nya."

"Iya,"

Keduanya pun mulai memakan makanan nya masing masih. Ruangan pun menjadi sunyi. Sebenarnya Raja ingin berbicara banyak kepada Cahya. Namun, ia harus terus berpura pura dan terlihat seperti orang yang lemah.

Pukul 12.30

"Kak, aku pulang dulu ya? Soalnya udah siang. Gak enak kalau lama lama lama."

"Kamu udah mau pulang?" Tanya Raja lesu.

"Iya kak, aku takut ibu malah nyariin nanti."

"Yahhh..."

"Nanti kalau ada waktu aku pasti kesini lagi kok!"

"Beneran?"

"Iya, beneran."

"Kalau bohong?"

"Aku gak bohong selagi kakak gak bohongin aku,"

Deg

Sekarang, Raja benar benar merasa bersalah. Ia merasa telah membohongi Ratu dengan kebohongan yang besar. Ia mengaku bahwa ia sakit parah padahal ia sudah hampir sehat kini. Namun, jika ia tak melakukan hal ini, maka ia tak bisa dekat dengan Ratu. Karna sekarang pilihannya adalah, jujur tapi jauh dari Ratu, atau berbohong namun dekat dengan Ratu.

"Yaudah ya kak, aku pulang dulu. Kalau ada apa apa telpon aja." Pamit Cahya dan Raja hanya mengagguk saja. Setelah ity, Cahya pun keluar dari ruang rawat Raja.

Saat beru membuka pintu keluar, ternyata sahabat sahabat Raja hendak membuka pintu. Mungkin, mereka ingin menjenguk Raja.

"Bagus deh, kak Raja udah ada yang jagain," batin Ratu lalu pulang ke rumah nya.

Prob. 17 Jan 2021

Obsesion With You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang