Happy Reading ♡.
"Kamu beneran mau pulang?" Tanya Loona yang tidak rela Raja kembali meninggalkan rumah ini.
"Iya mi, kapan kapan aku bakal kesini lagi kok" jawab Raja.
"Tapi ini rumah kamu Raja, dan tempat tinggal mu hanya disini" ucap Loona.
"Aku udah pernah janji sama diri aku untuk gak tinggal disini lagi mi, jadi jangan buat aku untuk ngelanggar janji yang aku buat sendiri" ucap Raja mencoba membujuk mami nya.
"Maafin papi Raja, andai dulu papi bisa kontrol emosi papi, mungkin semuanya gak bakal gini" ucap Tama dengan menyesal.
"Bukan salah papi, ini udah takdir yang diatas" ucap Raja yang tak mau mengingat hal yang dulu dulu.
"Tapi besok kesini lagi lho!" Ujar Loona dan Raja hanya tersenyum untuk menanggapinya.
"Klo gak sibuk aku pasti ke sini kok mi" ucap Raja disertai senyuman.
"Yaudah iya! Awas nggak lho!" Ucap Loona memperingati.
"Iya ma, aku pergi dulu ya" pamit Raja lalu pergi keluar rumah tersebut.
***
"Aku berangkat dulu bu, yah" pamit Cahya.
"Iya, hati hati di jalan" pesan Shinta yang diangguki Cahya.
Cahya pun keluar dari rumah nya dan melajukan motornya menuju sekolah.
Sesampai nya di sekolah ia pun langsung pergi menuju kelas yang ternyata sudah mulai ramai karna jam masuk kurang 15 menit lagi.
"Cahya!" Panggil Dita.
"Kenapa?" Tanya Cahya.
"Emm...yang kemaren tuh siapa?" Tanya Dita yang sebenarnya kurang enak mencampuri urusan Cahya.
"Bukan siapa siapa kok, gak usah dipikirin" jawab Cahya berusaha menutupi seluruh hal tentang masa lalu nya.
"Serius? Tapi kok kemaren lo kaya gak suka gitu sama kehadiran cowok itu" ucap Dita yang belum yakin.
"Perasaan lo aja kali. Dia itu temen sepupu gue" ucap Cahya yang berusaha mencari alasan.
"Sepupu? Bukannya sepupu lo ada di luar kota sama di luar negri semua?" Tanya Dita makin curiga.
"Ya karna itu, dia nanyain sepupu gue ada di mana. Yaudah deh gue kasih tau aja" jawab Cahya setenang mungkin.
"Oh..ok" ucap Dita walau tak sepenuh nya percaya dengan ucapan Cahya.
Tak lama bel masuk pun berbunyi yang membuat beberapa siswa yang masih berada di luar kelas berbondong bondong masuk ke dalam.
"Selamat pagi anak anak" sapa guru yang mengajar.
"Selamat pagi pak" sapa balik murid sekelas.
"Jadi hari ini, kita kedatangan teman baru. Bapak harap kalian bisa berteman dan menganggap dia seperti bagian dari keluarga sendiri" ucap guru tersebut.
"Baik pak"ucap murid sekelas serentak.
"Rere, silahkan masuk" panggil guru tersebut pada seseorang yang masih berada di luar kelas.
"Hai semua" sapa orang yang baru masuk dengan ramah.
"Hai" sapa balik murid sekelas.
"Perkenal kan namamu"
"Hai, perkenalkan nama aku Rere Agustina. Kalian bisa panggil aku Rere" ujar seseorang tersebut bernama Rere.
"Hai Rere" sapa satu kelas kompak terutama siswa laki laki yang begitu antusias.
"Rere, kamu bisa duduk di bangku belakang Cahya dan Dita. Cahya, Dita silahkan angkat tangan"
"Baik pak, terima kasih"
"Oke anak anak, mari kita lanjutkan pembahasan minggu kemaren yang sempat tertunda hanya karna suara bel" ucap guru tersebut yang kembali membuat seisi kelas murung karna harus berurusan dengan angka. Ya, guru tersebut adalah guru matematika.
***
"Ja, ada titipan nih buat lo" ucap Zio sambil memberikan sebuah kotak besar yang entah isinya apa.
"Dari siapa?" Tanya Raja.
"Gue juga gatau, kata kurir nya klo mau tau tinggal buka paket nya aja" jawab Zio.
"Oh, yaudah. Thanks" ucap Raja.
"Tumben lancar banget ngomong makasih, biasamya susah klo mau ngomong makasih" sindir Zio.
"Emang gak boleh?" Tanya Raja.
"Boleh lah, malah gue seneng banget klo lo udah dapet hidayah gini" jawab Zio yang bangga dengan sifat Raja yang sudah mulai bisa menghargai seseorang.
"Its okay, lo bisa keluar sekarang. Tugas gue masih numpuk" ucap Raja dan Zio pun menurutinya dengan langsung keluar dari ruangan Raja.
Setelah dirasa Zio sudah pergi, Raja pun mengambil kotak tersebut dan membukanya. Awal nya ia terkejut dengan isi kotak tersebut yang tak lain adalah make up dan skin care yang pernah dibelinya untuk Cahya.
"Terima kasih sebelum nya, tapi maaf. Aku tidak bisa menerima ini semua. Kau boleh mengataiku naif atau sebagainnya. Tapi jujur, aku tak membutuhkan ini semua"
Tertanda, Ratu...
"Jadi dia mengembalikan semua nya? Untuk apa?" Gumam Raja lalu melihat semua isi dari kotak tersebut. Benar saja, ia melihat barang barang yang sudah ia beli untuk Cahya tersusun rapi dalam kotak ini.
Karna tak tau harus berbuat apa lagi, Raja pun menaruh kotak tersbut di dalam salah satu lemari di ruanganya. Namun, surat tulisan tangan Cahya ia simpan di laci meja kerja nya.
"Setidak nya kau sudah pernah memakainya" gumam Raja lalu meletak kan kotak tersebut.
"Kenapa? Kenapa sesak? Bahkan dia hanya mengembalikan barang yang telah kubeli untuk nya, tapi kenapa hati ini rasanya seperti mengganjal?" Lirih Raja lalu kembali menyelesaikan tugas tugasnya.
Tanpa Raja sadari, Zio telah menyaksikan semua nya. Bahkan ia tau siapa yang mengirim kotak tersebut. Zio bukan bermaksud jahat atau tak mendukung sahabat nya, tapi ia hanya ingin sahabat nya bisa belajar arti merelakan dan belajar dari pengalaman.
Prob. 21 Dec 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...