OBSESION WITH YOU (31)

4.1K 234 8
                                    

Happy Reading♡.

Setelah ke ruang guru dan menerima hukuman dari guru mapel tadi, Cahya langsung menyusul Dita yang sedang menunggunya di kantin sekolah.

"Lo tadi kok bisa telat banget sih ca?" Tanya Dita yang keheranan. Pasalnya Cahya selama hampir 3 tahun sekolah tak pernah terlambat masuk.

"Ada urusan" jawab Cahya seadanya.

"Bisa jelasin yang lebih rinci gak sih?" Kesal Dita karna Cahya hanya menjawab singkat. Dita itu tipikal orang gampang kepo dan gak bisa dibohongin.

"Gue tadi-" ucapan Cahya terpotong saat Rere darang dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman miliknya.

"Hai, boleh gabung gak?" Tanya Rere.

"Boleh kok" jawab Cahya.

"Makasih" ucap Rere sambil tersenyum tulus.

"Kalian gak makan?" Tanya Rere lalu meminum jus nya.

"Gue udah kenyang re" jawab Dita.

"Klo gue lagi males" jawab Cahya.

"Diet?"

"Nggak, lagi badmood aja"

"Ohh,oke"

"Oke, balik topik awal!" Titah Dita.

"Gue tadi harus ambil handphone gue yang baru selesai di servis" ucap Cahya yang terpaksa berbohong.

"Bukannya lo punya 2 handphone ya?" Tanya Dita.

"Iya, tapi handphone yang satunya gak udah gak bisa dipake" jawab Cahya.

"Ohh, terus tadi lo dikasih hukuman apa aja?" Tanya Dita.

"Suruh nyalin catatan tadi 3 kali" jawab Cahya enteng. Bagi Cahya menyalin catatan tidak ada apa apa nya di banding ulangan matematika. Jadi, jika di suruh memilih antara ulangan matematika atau menulis full 1 buku, Cahya akan memilih menulis full 1 buku.

"Banyak banget sampe 3 kali" komentar Rere.

"Dikit itu mah" ucap Cahya.

"Tapi kan tadi nyatet nya hampir 5 lembar" ucap Rere.

"Wajar lah, kan klo catatan fisika kan gak main main" ucap Dita.

"Iya juga sih"

***

"Kamu mau kemana la?" Tanya Shinta pada anak nya.

"Ehmm...aku mau nongkrong bareng temen temen bu. Kan mumpung besok weekend" jawab Cahya beralibi. Nyatanya tadi Raja sempat menelfon nya dan mengatakan bahwa sekarang ia tengah berada di depan rumah Cahya.

"Ohh, pulang nya jangan malem malem lho!" Ujar Shinta yang diangguki Cahya.

"Siap! Klo gitu aku berangkat dulu ya!" Pamit Cahya lalu pergi dari rumah nya dan menghampiri mobil bermerek porsche 911 tersebut.

"Udah?" Tanya Raja dan Cahya hanya mengangguk pelan.

Raja pun mulai menjalankan mobil nya dengan kecepatan sedang karna ia tak ingin membahayakan Cahya.

"Malam ini kamu cantik" puji Raja namun pandangannya masih lurus ke depan.

Cahya yang mendengaran penuturan Raja langsung menolehkan kepalanya dan menatap bingung Raja.

"Aku cuman pake hoodie sama jeans doang kak, hak usah berlebihan" ucap Cahya yang merasa tak pantas di puji cantik. Padahal pakaiannya saat ini hanyalah hoodie navy dengan heans hitam dan rambut yang di kepang perancis.

"Memangnya canti harus ditentukan dengan baju yang dipakai?" Tanya Raja yang membuat Cahya terdiam.

"Dengar, cantik tak harus dari apa yang kita pakai saat ini, tapi cantik juga bisa dari segi lain. Dari hati contoh nya" ucap Raja yang berhasil membuat Cahya terdiam.

"Maksud nya, aku cantik hatinya doang gitu? Muka aku jelek?" Tanya Cahya namun berniat becanda. Entahlah, Cahya merasa ia mulai nyaman kembali dengan sosok Raja. Ia juga merasa sosok yang ia rindukan telah kembali saat ini.

"Y-ya bukan gitu juga!" Ucap Raja yang tak mau jika Cahya mengira bahwa ia akan memanfaatkannya.

"Hahaha" tawa Cahya pun keluar dan membuat Raja mengerutkan dahinya.

"Kak Raja, aku cuman becanda kali. Gitu aja panik!" Ujar Cahya lalu kembali tertawa.

Sedangkan Raja rasanya ingin menghentikan waktu saat ini juga. Mendengar tawa Cahya membuat dirinya semakin ingin memiliki Ratu lagi. Terlebih saat ini ia merasa bahwa Cahya sudah tak merasa canggung lagi padanya.

Raja pun kembali fokus menatap jalanan yang lumayan ramai karna banyak pasangan muda mudi yang menghabiskan malam nya dengan sang pujaan hati.

"Eh! Kak, kak! Berhenti di depan sana cobak!" Titah Cahya dengan menepuk nepuk bahu Raja pelan.

"Kenapa?" Tanya Raja bingung.

"Udah! Aku mau berhenti di situ pokonya, titik!" Ujar Cahya dan Raja hanya menuruti perintah Cahya. Mana mungkin Raja bisa menolak ke inginan Cahya. Walau tujuannya sebenarnya bukan di sana.

Saat telah sampai di tempat yang Cahya maksud, Raja pun segera memberhentikan mobil nya tersebut.

Setelah mobil benar benar terparkir pun Cahya langsung keluar dan menghampiri penjual sate di pinggir jalan tersebut.

"Bang! 2 ya!" Ujar Cahya pada penjual sate tersebut.

"Siap neng!"

Setelah itu Cahya pun mencari tempat duduk lesehan yang menurut bya nyaman. Sedangkan Raja masih melongo di tempatnya. Karna tak mau seperti kambing conge, Raja pun menghampiri Cahya dan duduk di sebelahnya.

"Kita makan di sini?" Tanya Raja memastikan. Pasalnya, selama hampir 25 tahun hidup di dunia, Raja gak pernah sekalipun makan di pinggir jalan apalagi lesehan seperti ini.

"Kita? Emang kakak udah mesen? Lagian kakak mau makan disini? Kan kakak orang kaya tuh, ntar malah di bilang gak higienis lagi" ucap Cahya.

"Tadi bukannya kamu pesen 2?" Tanya Raja lagi dan Cahya hanya mengangguk.

"Lah berarti yang satu nya punya aku dong" lanjut Raja.

"Hahaha, kepedean banget sih! Siapa juga yang mesenin buat kakak! Orang itu semua buat aku kok, biasanya aku klo makan sate harus 2 porsi. Soalnya klo cuman seporsi doang gak kenyang!" Ujar Cahya dan berhasil membuat Raja membelalakkan matanya.

"Klo kakak mau ya pesen sendiri lah" lanjut Cahya.

Tak lama kemudian, tukang sate tersebut pun membawakan pesanan milik Cahya.

"Ehmm...pak, saya pesen juga ya. Satu porsi aja" ucap Raja pada penjual sate tersebut.

"Eh? Ini teh yang punya mobil itu ya? Wihhh hebat! Walau mobilnya bagus tapi masih mau makan lesehan" kagum penjual sate tersebut.

Raja yang mendengar pujian tersebut otomatis tersebyum bangga, padahal dirinya baru pertama kali makan di pinggir jalan seperti ini.

Sedangkan Cahya sudah menahan kekesalannya karna penjual sate tersebut memuji muji Raja. Kesal yang dimaksud Cahya adalah kesal dengan reaksi Raja yang malah tersenyum bangga. Padahal jika ia tak menyuruh Raja menghentikan mobilnya, mungkin mereka berdua kini makan di restoran atau pun kafe.

"Tunggu sebentar ya kasep!" Ujar penjual sate tersebut lalu menyiapkan pesanan Raja.

Prob. 27 Dec 2020

Obsesion With You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang