Happy Reading♡.
"Sebenernya ini paket dari siapa sih?" Gumam Cahya sambil membolak balikan paket tersebut.
"Disini tertulis nama gue, tapi gue gak pernah ngerasa mesen sesuatu!"
"Buka, nggak, buka, nggak,"
"Buka aja lah, kepo!"
Karna sudah kepo dengan isinya, Cahya pun mengambil cutter di meja belajarnya dan mulai membuka paket tersebut.
"High heels?" Gumam Cahya saat mengetahui isi dari paket tersebut.
"Mana bakal kepake! Dress yang kemaren aja belum tentu kepake." Monolog Cahya.
Saat hendak memasukkan high heels tersebut ke dalam kotak nya, Cahya malah menemukan sepucuk surat di dalam kotak tersebut.
"Surat, lagi?"
Cahya pun mengambil surat tersebut dan mulai membacanya.
"Semoga kau menyukai nya. Ku harap kau mau menyimpan nya untuk ku. Kita akan bertemu tak lama lagi, bby"
To : CRA
From : RSWBegitulah kira kira isi dari sepucuk surat yang ada di kotak tersebut. Setelah mebacanya Cahya semakin di buat bingung oleh si pengirim barang barang ini.
"Sebenernya siapa?"
***
Saat ini Cahya dan ayah nya sedang berada di bengekel tempat diperbaikinya motor milik Cahya.
"Untung ibu ngizinin." Ucap Cahya sambil senyum senyum saat melihat motor kesayangannya kini sedang di cat ulang walau dengan warna yang sama.
"Ayah gitu lhoo!" Ujar Reno bangga.
"Iya, iya, ayah memang terbaik!" Ujar Cahya. Memang tadi butuh usaha yang keras untuk membujuk Shinta, untung nya Reno bisa membantu untuk membuat Shibta luluh.
"Makasih ya yah!" Ucap Cahya gembira.
"Sama sama. Tapi setelah ini lebih hati hati ya?"
"Siap komandan!!"
Keduanya pun tertawa bersama. Cahya dan Reno memang seperti kakak dan adik ketimbang ayah dan anak. Sifat Reno yang friendly dan humoris membuat Cahya seperti memiliki sesosok sahabat yang selalu ada untuk nya.
Begitupun dengan Shinta, Shinta dimata Cahya juga seperti kakak. Shinta sudah bagai tempat curhat bagi Cahya. Dan Cahya bersyukur memiliki Reno dan Shinta dihidupnya.
***
"Wiihhh...si mawar makin kinclong aja nih!" Puji Dita saat melihat motor milik Cahya sudah seperti motor baru.
"Iya dong!" Ujar Cahya sombong.
"Iya deh, iya motornya baguss. Eh btw tadi ada adek kelas yang nitipin ini ke gue. Katanya sih buat lo." Ucap Dita sambil memberikan paper bag pada Cahya.
"Buat gue?" Tanya Cahya yang diangguki Dita. Cahya pun mulai membuka paper bag tersebut dan menemukan berbagai make up dan skincare di dalam nya.
"Waww impresif! Banyak banget skincarenya!" Ujar Dita terkagum kagum saat melihat isi paper bag tersebut.
"Lo beli itu semua? Habis berapa duit? Ini kan skincarenya mahal mahal. Lo gak punya daddy sugar kan?" Tuduh Dita macam macam.
"Mulut lo! Sembarangan banget! Lagian gue gak merasa beli ini kok! Yakin ini semua buat gue?" Tanya Cahya bingung.
"Kata adek kelas tadi sih gitu." Jawab Dita enteng.
"Yaudah deh!" Ucap Cahya yang tak mau ambil pusing. Cahya pun memasukkan paper bag tersebut ke dalam tas nya. Dan keduanya pun berjalan menuju kelasnya karna bel masuk sudah berbunyi.
***
"Perpus aja yok Ca!" Ajak Dita pada Cahya karna saat ini kelas mereka tengah free class.
"Boleh." Ucap Cahya lalu keduanya pun menuju ke perpustakaan.
Saat baru saja keluar kelas, Cahya dan Dita malah di hadang seorang perempuan yang membawa sebuket bunga.
"Nih buat lo!" Ujar perempuan tersebut sambil menyerahkah sebuket bunga.
"Buat gue?" Tanya Cahya bingung, tapi tetap menerima buket bunga tersebut.
"Iya. Gue balik ke kelas dulu!" Jawab perempuan tersebut lalu pergi begitu saja.
"Eh ca! Ada surat nya tuh." Tunjuk Dita pada surat yang diselipkan di buket bunga tersebut.
"Temui aku besok malam di resto xx vvip jika ingin tau siapa pengirim paket yang selama ini kau terima"
"Paket? Maksudnya lo udah beberapa kali dapet paket dari orang misterius?" Tanya Dita yang diangguki Cahya.
"Jadi lo semacam di teror gitu? Atau mungkin lo punya secret admirer?" Tanya Dita lagi.
"Gue juga gatau, tapi yang jelas gue udah nerima 3 barang di waktu yang berbeda. Dan gue yakin pengirim nya adalah orang yang sama. Gue bakal dateng besok!" Jawab Cahya.
"Klo ternyata pengirim nya punya niat buruk gimana?" Tanya Dita yang takut sahabat nya kenapa napa.
"Lo tenang aja. Gue tau kok resto ini, udah pernah nyoba makan disini juga. Jadi, gue bakal tetep dateng." Jawab Cahya meyakinkan walau jauh di lubuk hatinya ia merasa was was dan kurang yakin.
Dita pun hanya mengangguk kan kepalanya karna tak mau menyampuri urusan pribadi Cahya, terlebih Cahya orang nya sedikit tertutup.
***
"Gimana?"
"Beres bos!"
"Kerja bagus, nanti saya transfer. Sesuai perjanjian, saya kasih 2 kali lipat."
"Siap! Saya tunggu!"
"Terimakasih atas kerja sama nya."
"Sama sama, senang bekerja sama dengan anda."
___
Prob. 17 Dec 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...