Happy Reading♡.
"Mas!" Panggil Cahya yang membuat Agra menoleh dan menatap intens mata Cahya.
"Kenapa?" Tanya Agra.
"Hehe, gapapa sih cuman mau nanya aja." Jawab Cahya sambil cengengesan.
"Memang nya mau tanya apa?" Ujar Agra penasaran.
"Emm...emang nya gak ada yang marah kalau kita duduk berdua an gini?" Tanya Cahya dengan muka was was.
Mendengar petanyaan Cahya membuat tawa Agra meledak saat itu juga.
"Hahaha, kamu ada ada saja. Memang nya siapa yang mau marah sama kita klo kita duduk ber dua?" Tanya balik Agra.
"Ya mungkin pacar nya mas Agra bakal dateng trus ngamuk ngamuk kaya di sinetron." Jawab Cahya sekenaknya.
"Makanya, jangan kebanyakan liat sinetron! Saya mana ada pacar Cahya. Klo pun ada saya gak mungkin sekarang lagi sama kamu." Ujar Agra.
"Hmm...siapa tau kan mas dokter ini punya pacar." Ucap Cahya.
"Nggak, saya nggak punya pacar. Klo kamu mau, kamu bisa jadi pacar saya." Ujar Agra enteng.
"Dih...saya masih SMA lho, emang mau sama bocah?" Tanya Cahya becanda.
"Kenapa nggak?" Tanya balik Agra menantang hingga seorang suster menghampiri Agra dan juga Cahya.
"Dokter Agra, anda ada jadwal operasi 25 menit lagi, dokter lain pun sudah mulai menyiapkan keperluannya." Ucap suster yang baru saja menghampiri Agra dan Cahya.
"Ehmm baik, saya akan segera menyusul kesana." Ucap Agra dan diangguki suster tersebut. Kemudian suster tersebut pun berbalik dan pergi meninggalkan Agra dan Cahya.
Setelah suster tersebut mulai hilang dari pandangannya, Agra pun dengan segera pamit kepada Cahya.
"Saya balik nugas dulu ya, jangan lupa jaga kesehatan. Kalau kamu sudah pulih total, 4 atau 5 hari lagi kamu sudah boleh pulang." pamit Agra sambil menasehati Cahya.
"Siap pak dokter!" Ujar Cahya sambil hormat. Agra pun tersenyum kecil lalu pergi melangkah meninggalkan Ica di taman rumah sakit.
***
"Heyyoo what's up brooo!" Teriak salah satu pria berwajah imut kepada sang sahabat yang kini sedang tidur si ranjang rumah sakit.
"Apa an sih lo? Brisik bangett!" Omel pria yang terganggu tidurnya, siapa lagi klo bukan Raja.
"Hehe peace." Ucap si pria yang diomeli sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah nya.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Raja menyelidik.
"Ekhem, jadi gini. Berhubung Zio masih ada urusan dan gue lagi free, jadi gue aja yang jagain lo di rumah sakit! Kurang baik apa cobak gue." Jawab pria tersebut dengan bangganya.
"Terserah lo deh!" Ujar Raja malas.
"Ja!" Panggil pria itu.
"Apa an sih yo?" Tanya Raja kesal.
"Gak ada makanan?" Tanya balik pria yang dipanggil 'yo' oleh Raja.
"Gak ada! Klo lo laper tinggal ke kantin rumah sakit atau gopud sana!" Jawab Raja lalu mulai memejamkan matanya.
"Aelah! Tau gini gue mana mau jagain lo! Gue pikir seorang Raja Wiratama Samudra bakal sediain makanan lengkap di ruang rawat nya!" Ujar pria tersebut yang kesal pada Raja yang notabenya adalah sahabatnya sendiri.
"Klo gak ikhlas mending lo pergi deh yo, kesel juga lama lama. Lagian gue bukan bocah yang harus lo temenin." Ucap Raja yang ikut kesal.
"Iya...iya...sorry, becanda doang elah!" Ucap pria tersebut lalu duduk di salah satu sofa kamar rawat tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...