Happy Reading♡.
"Nahh...ini den, selamat menikmati" ucap penjual sate tadi sambil menyerahkan piring berisi satu porsi sate.
"Eh? Iya" ucap Raja kikuk.
Sedangkann Cahya hanya geleng geleng kepala sambil terus memakan sate nya tersebut.
"Gimana? Enak?" Tanya Cahya saat Raja telah memasukkan 1 tusuk sate ke dalam mulutnya.
Raja tak menjawab pertanyaan Cahya, melainkan terus memakan sate dengan bumbum kacang tersebut. Memang, tadi baru saja memasukkan 1 tusuk sate, ia merasakan sensasi yang berbeda. Dimana rasa ayam yang sedikit gosong akibat bakaran dan dicampur dengan bumbu kacang gurih.
"Udah dibilang juga. Doyan kan jadinya" ucap Cahya meledek.
Sedangkan Raja rasanya ingin menenggelamkan dirinya ke rawa rawa sekarang juga! Bagaimana tidak? Sate yang ia makan, kini telah tersisa 6 tusuk. Ia ingin memesan lagi tapi gengsi.
Cahya yang melihat gelagat Raja pun memajukan piring berisi satu porsi sate yang masih utuk ke hadapan Raja.
Raja pun sempat mengerutkan dahinya bingung hingga melihat senyuman Cahya yang dapat membuat dunianya seolah berhenti berputar.
"Buat kakak aja, aku udah kenyang" ucap Cahya lalu menghabiskan 4 tusuk sate di hadapannya.
"Lho, tapi kan-"
"Udah makan aja. Lagian tadi sebelum kak Raja jemput aku udah makan dulu kok. Aku tadi emang sengaja beli 2 porsi" ucap Cahya memotong ucapan Raja.
"Kenapa?" Tanya Raja.
Cahya tersenyum singkat sebelum menjawab pertanyaan Raja tersebut.
"Karna aku tau kalau kak Raja bakal suka sama makanan ini. Makanya tadi aku pesen 2. Lagian aku juga yakin kalau kak Raja bakal gengsi pesen 2 porsi" jawab Cahya panjang lebar.
Raja yang mendengar jawaban Cahya sontak menunduk karna sudah benar benar malu. Niat nya tadi ingin mengajak berkencan dan menghabiskan malam dengan Ratu-nya kini gagal. Bagaimana tidak? Ia sudah merencanakan ingin membuat Cahya baper dengan perilakunya. Tapi apa? Kini Raja lah yang baper atas perilaku Cahya tersebut.
Sangat sederhana memang, tapi efek nya sangat besar pada kesehatan jantung Raja. Apakah ia kembali jatuh cinta? Entahlah, tak ada yang tau bukan. Intinya saat ini Raja benar benar senang dengan perilaku sederhana Cahya.
"Tapi kakak yang bayar semua ya!" Ujar Cahya tiba tiba yang membuat Raja tersedak.
"Uhuuk uhuuk!"
"Santai aja kali kak" ucap Cahya lalu terkekeh pelan.
"Makanya, klo ngomong tuh jangan tiba tiba, kan jadi kaget!" Ujar Raja kesal, namun di dalam hatinya kini ia tengah bahagia saat dapat melihat tawa dan senyum yang terus ditampilkan oleh Cahya.
"Iya, iya, maaf" ujar Ratu menyesal dan Raja hanya mengangguk saja.
***
"Kita mau kemana sih kak?" Tanya Cahya.
Setelah selesai makan sate tadi, Raja langsung membawa Cahya entah kemana. Dan sedari tadi pun Cahya tak bosan bosannya menanyakan pada Raja 'kita mau kemana kak?' Sedangkan Raja hanya diam dan terus berfokus pada jalanan.
"Bentar lagi sampe kok" ucap Raja dan Cahya hanya mengangguk saja lalu menyenderkan punggung nya pada senderan kursi mobil.
10 menit kemudian Raja memberhentikan mobil nya di tempat yang cukup sepi karna jalan ini seperti menuju ke sebuah hutan.
"K-kak, kita ngapain disini?" Tanya Cahya was was.
"Ayo turun" ajak Raja dan Cahya hanya mengangguk saja.
Setelah ke duanya turun dari mobil, Raja pun mulai berjalan menuju daerah perbatasan hutan.
"Kak, ini kita mau masuk?" Tanya Cahya yang mulai ketakutan. Apalagi disini tempatnya lumayan gelap walau jam masih menunjukkan pukul 21.00 dan bulan pun bersinar dengan terang.
"Iya, tapi gak sampe masuk ke dalem banget kok" jawab Rajamencoba menenangkan.
Cahya hanya mengangguk dan menurut saja hingga keduanya sampai di depan sebuah pohon besar.
Saat Raja mengambil handphone dan menyalakan senternya, Cahya dibuat terkejut dengan ukiran nama nya dan juga nama Raja yang terpampang jelas di batang pohon tersebut.
"I-ini apa kak?" Tanya Cahya bingung.
"Kamu bisa baca kan?" Tanya balik Raja yang membuat Cahya kembali menatap ukiran di batan pohon besar tersebut.
♡Raja dan Ratu♡
Selamanya
~~~"Ini kakak yang buat?" Tanya Cahya dan menatap Raja.
"Iya" jawab Raja singkat dan disertai senyuman tulus.
"Kapan?" Tanya Cahya.
"5 tahun yang lalu" jawab Raja dengan senyuman.
Flashback on
"Woi!" Hjar Zio.
"Apa an sih!" Kesal Raja.
"Lo kenapa?" Tanya Zio.
"Dua minggu lagi Ratu ultah, gue enak nya kasih apa ya?" Tanya balik Raja.
"Hmm...emang nya lo gak tau hal yang disukai sama Ratu?" Tanya Zio.
Raja hanya menggeleng pelan lalu menunduk lesu.
"Serius? Kan lo pacarnya! Kok bisa gak tau sih?" Heran Zio.
"Gue kan baru jadi pacarnya!" Bela Raja.
"Ya kan lo udah lama kenal sama Ratu, masa gak tau kesukaan nya apa" kesal Zio.
"Weyy! Ada apa nih ribut ribut?!" Tanya Jeffry yang baru datang.
"Ini nih si Raja, katanya bingung cari kado buat pacarnya" ucap Zio.
"Emang ultah nya kapan?" Tanya Leo.
"Masih 2 minggu lagi" jawab Raja.
"Eh tunggu tunggu! Bukannya pacar lo masih Smp ya?" Tanya Jeffry.
Raja hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Lah iya ya! Gue baru inget klo Raja pacaran sama bocah!" Ujar Leo.
"Cinta gak kenal usia bree" ucap Zio.
"Hmm...iya sih"
"Jadi ada yang bisa kasih solusi gak sih?" Tanya Raja yang lelah dengan sikap sahabatnya yang benar benar random.
"Gue ada ide!" Ujar Jeffry tiba tiba hingga membuat Raja, Zio dan Leo menatap Jeffry dengan tatapan horor.
Prob. 28 Dec 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsesion With You [Completed]
General Fiction"Tolong izinkan aku memilikimu kembali Ratu," mohon Raja sambil menggenggam tangan Ratu. "Lepas Kak! Kau sudah menjadi masa lalu ku dan tidak seharusnya kau kembali padaku!" Tegas Ratu yang berusaha melepas genggaman tangannya pada Raja. "Bukan k...