OBSESION WITH YOU (38)

2.7K 180 2
                                    

Happy Reading♡.

"Kamu kalau di rumah sering pake baju kaya gini?" Tanya Raja sambil memperhatikan pakaian yang dikenakan oleh Cahya dengan seksama.

Cahya pun mengerutkan dahinya bingung. Memang apa yang salah dengan pakaiannya. Ia lebih suka memakai apa yang membuatnya nyaman daripada harus mengikuti omongan orang.

"Emang ada yang salah?" Tanya Cahya bingung.

"Kalau gak ada tamu sih gapapa. Kalau pas ada tamu gimana?" Tanya balik Raja lalu menatap tak suka pada apa yang kini di pakai oleh Cahya.

Di pikiran Raja, ia takut suatu saat akan ada yang bertamu dan melihat penampilan Cahya yang begitu eee....menggoda(?)

Saat ini Cahya memang hanya memakai kaos oversize yang hampir menutupi hotpants nya. Mungkin di mata orang lain itu biasa saja dan tak ada yang salah. Namun, menurut Raja itu terlalu berlebihan! Ia tak mau banyak orang yang melihat penampilan Cahya seperti ini.

"Emang ada yang salah? Biasanya juga pake ini. Ke indoapril depan biasanya juga pake ini gapapa tuh!" Ujar Cahya kebingungan. Cahya memang sering keluar rumah memakai setelan pakaian seperti saat ini. Tapi Cahya masih ingat batasan kok.

"Apa??" Kaget Raja yang tak sadar memegang bahu Cahya.

"Kamu sekarang nakal ya! Mentang mentang body goals tapi main umbar gitu aja! Kalau ada yang niat jahat gimana?" Tanya Raja dengan emosi yang memuncak. Ia mendadak emosi saat tau Cahya sering ke mini market dengan pakaian seperti ini. Raja itu gak mau Cahya mempertontonkan tubuhnya yang indah ini secara percuma!!

"Ha? Maksudnya gimana sih?" Tanya Cahya tak paham.

Cahya memang benar benar tak paham arah pembicaraan ini kemana. Memang ada yang salah dengan pakaiannya. Tetangganya banyak kok yang lebih parah. Orang tuanya pun tak pernah mempermasalahkan pakaiannya.

"Ratu! Kamu gak sadar kalau baju ini ngundang hawa nafsu laki laki? Kamu ini sebenernya terlalu polos atau gimana sih?" Kesal Raja.

"Terus?" Tanya Cahya malas. Sekarang ia tau apa yang dimaksud Raja.

"Hah? Apa katamu?"

"Gini ya kak, sekarang ini aku hidup dengan apa yang aku suka dan apa yang aku mau. Dan apa hak kakak ngelarang apa yang aku pakai? Ini hidup ku kak! Bahkan orang tua ku pun gak ngelarang apa apa. Dan sekarang, kak Raja tiba tiba datang di kehidupan aku, lalu minta maaf dan aku maafin dengan mudahnya. Terus dengan seenak jidat kak Raja deketin aku lagi dengan cara yang gak masuk akal!" Ucap Cahya panjang lebar yang di sertai emosi.

Raja pun hanya diam karna saat ini ia tak tau harus membalas apa. Semua yang dikatakan Cahya memang benar adanya. Ia tak bisa menampik akan hal tersebut. Intinya, ia benar benar menyesal saat ini karna sudah ikut campur dengan hal pribadi Cahya.

Tapi niat Raja juga baik. Ia tidak ingin sewaktu waktu Cahya memakai pakaian seperti ini dan saat ada yang melihatnya, orang tersebut malah memanfaatkan tubuh Cahya. Memikirkan hal itu saja membuatnya ingin membunuh seseorang.

"Sekarang aku tanya, apa hak kakak larang aku kaya barusan?" Tanya Cahya.

Raja diam. Ia tak tau harus menjawab apa. Sekarang ia sudah benar benar kalah telak. Ia merasa dipojokkan saat ini. Tapi di dalam hatinya ia menyumpah serapahi siapa pun orang yang telah menciptakan style gila ini.

"Gak ada! Kak Raja gak ada hak apa apa! Inget kak, kak Raja cuman mantan aku. Gak lebih! Aku harap kak Raja ngerti" ucap Cahya lalu pergi menuju meja makan.

Tanpa Cahya dan Raja sadari, Shinta dan Reno mendengar semua perdebatan 2 orang yang masih labil tersebut.

"Jadi ini alasannya..."

"Akan ku selidiki secepatnya!"

***

"Saya pamit pulang dulu ya tan, om" ucap Raja dengan sopan.

Ya, setelah menginap satu malam lamanya, Raja pun memutuskan untuk pulang pagi dan beralasan ada urusan di kantornya.

Semenjak berdebatannya dengan Cahya kemarin pun, sifat kedua orang tua Cahya seperti berbeda padanya. Shinta yang biasanya akan menahannya untuk tidak pulang kini terlihat biasa saja. Sedangkan Reno yang viasanya friendly kini seperti seorang tni angkatan darat saja.

"Iya, hati hati di jalan ya" pesan Shinta. Walau ia sudah sedikit tau permasalahan anak nya dan Raja, ia akan tetap bersikap ramah karna mau bagaimana pun juga Raja sudah menghormatinya sebagai orang yang lebih tua.

"Iya tan, kalau gitu saya permisi dulu"

Setelah itu, Raja pun mulai memasuki mobilnya dan menjalankan mobil tersebut menuju apartemennya.

Di sisi lain...

"Eunggh" lenguh Cahya yang baru saja bangun dari tidur nya.

"Jam berapa nih?" Tanya Cahya pada dirinya sendiri.

Cahya pun mengambil jam weker di atas nakas nya tersebut. Saat melihat jam telah menunjukkan pukul 05.30, Cahya pun bergegas menuju kamar mandi untuk mandi dan berganti baju.

20 menit kemudian, Cahya telah siap dengan pakaian sekolah nya yang lengkap. Tak lupa ia menguncir rambutnya menjadi ponytail. Ia juga membawa hoodie dan menyimpan rok seragamnya di dalam tas sekolahnya.

"Dah siap!!" Gumam Cahya lalu pergi dari kamar nya dan melangkah menuju meja makan.

"Pagi bu, yah" sapa Cahya riang.

"Pagii" sapa balik Reno dan Shinta.

"Ibu masak apa?" Tanya Cahya dan duduk di bangku sebelah ibunya.

"Ibu hari ini gak masak, tapi udah bikinin roti bakar sama susu kok. Nanti di sekolah kalau laper tinggak beli di kantin aja" jawab Shinta dan Cahya hanya mengangguk saja.

Keadaan pun kembali hening. Setelah selesai, Cahya pun memutuskan untuk pergi ke sekolah karna jam telah menunjukkan pukul 06.15

"Aku berangkat dulu ya bu, yah" pamit Cahya lalu menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Iya, jangan ngebut ngebut lho" ucap Reno.

"Siap komandan!!" Ujar Cahya dan pergi ke sekolahnya dengan menggunakan motor kesayangannya, mawar.

Prob. 3 Jan 2020

Obsesion With You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang