OBSESION WITH YOU (16)

7.5K 371 7
                                    

Happy Reading♡.

"Wiihhh...yang baru selesai dating langsung ke club!" Timpal Leo saat melihat Raja yang berjalan menghampiri tempat nya duduk bersama Zio dan Jeffry.

"Berhasil gak bro?" Tanya Jeffry sambil menepuk pundak Raja saat Raja sudah duduk di samping nya.

"Gak" jawab Raja singkat dan memasang wajah datar bak papan. *bukan triplek lho!

Mendengar penuturan Raja sontak membuat Leo dan Jeffry tertawa terbahak bahak, berbeda dengan Zio yang hanya terkekeh kecil.

"Gak usah ngetawain deh!" Ucap Raja kesal lalu mengambil gelas di meja dan menuangkan minumannya ke dalam gelas tersebut.

"Se cantik apa sih cewek yang namanya 'Ratu' itu? Kok Raja sampe segininya banget!" Ujar Leo yang heran dengan kelakuan sahabatnya.

"Ini bukan tentang cantik nggak nya fisik, tapi ini tentang perasaan," ucap Zio menimpali.

"Sekarang ini Raja dalam fase menyesali, jadi wajar aja klo sampe di perjuangin sampe segini nya." Lanjut Zio.

"Tumben bijak?" Tanya Jeffry lalu mendapat jitakan dari Zio.

"Klo tau bakal nyesel kenapa di putusin? Gue rasa lo ke obsesi deh sama cewek itu." Ucap Leo yang membuat Raja menatap garang padanya.

"Namanya juga penyesalan, dateng nya di akhir lah!" Ucap Jeffry.

"Ya, ya, ya! Whatever!" Ucap Leo mengalah.

"Kalian bisa diem gak sih?" Tanya Raja dengan pandangan kosong.

"Gue rasa lo emang terobsesi doang deh ja!" Ujar Zio lalu menyeruput minumannya.

"Terus?" Tanya Raja yang memandang Zio malas.

"Semoga lo cepet sadar deh!" Ujar Zio lalu pergi meninggalkan tempat laknat tersebut.

Leo dan Jeffry pun beradu pandang dan hanya mengedikkan bahu nya acuh, karna mereka tau bahwa percuma menasehati Raja yang memang sudah memiliki sifat keras kepala.

"Gue balik!" Pamit Raja lalu pergi meninggalkan 2 orang yang masih cengo di tempat.

***

"Pagi bu, yah," sapa Cahya saat telah sampai di meja makan.

"Pagi juga anak ayah," sapa balik Reno.

"Masak apa bu?" Tanya Cahya pada Shinta yang masih menyiapkan sarapan.

"Masak nasi goreng pedes nih." Jawab Shinta lalu meletakkan 3 piring nasi goreng ke meja.

"Enak nih kaya nya!" Ujar Cahya bersemangat lalu mulai melahap makanannya.

"Tuh kan! Masakan ibu emang ter the best deh!" Ucap Cahya memuji masakan ibunya.

"Masakan kamu juga enak kok la, cuman kamu nya aja yang males buat ngasah kemampuan masak kamu." Ucap Shinta.

"Hehe, abisnya klo ibu udah masak aku jadi males gerak," ucap Cahya sambil cengengesan.

"Ada ada aja kamu ini." Ucap Reno yang geleng geleng kepala melihat tingkah putri satu satu nya ini.

"Aku berangkat dulu ya bu, yah, takut telat." Pamit Cahya sambil menyalimi tangan ibu dan ayah nya.

"Iya, hati hati di jalan." Ucap Shinta yang kemudian diangguki Cahya.

***

"Hai ca!" Sapa Ricky saat melihat Cahya di parkiran.

"Oh, hai ky!" Sapa balik Cahya di sertai senyuman nya.

"Ke kelas bareng yuk!" Ajak Ricky.

"Boleh." Jawab Cahya dan keduanya pun berjalan beriringan menuju kelas walau kelas mereka tidak sama.

Tak lama tersengar teriakan melengking milik Dita yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Cahyaa!!" Teriak Dita sambil berlari kearah Cahya.

"Apasih teriak teriak?" Ucap Cahya malas.

"Tungguin! Masa ditinggal mulu!" Ucap Dita cemberut.

"Lagian lo kecil banget sih! Kan gue jadi gak keliatan." Ujar Cahya becanda. Sontak Ricky langsung tertawa terbahak bajak. Sedangkan Dita yang mendengarnya otomatis tambah cemberut.

"Gue bukan kecil ya! Tapi imut! Imut!" Ujar Dita yang tak terima di bilang kecil.

"Iya deh, iya! Dita imut!" Ucap Cahya mengalah.

"Nahh...gitu dong!" Ucap Dita yang mulai tersenyum bangga.

"Gue sama Dita duluan ya ky! Daa," pamit Cahya lalu pergi menuju kelas nya bersama Dita.

"Ganggu aja lo Dit, Dit!" Gumam Ricky yang sedikit kesal pada Dita karna gara gara Dita ia jadi tak bisa ke kelas bareng Cahya.

"Nasib...nasib..."

***

"Lemes amat bro!" Ujar Zio yang melihat Raja terduduk lemas di kursi nya.

"Ck! Klo mau ngeledekin mending diem deh!" Ujar Raja kesal.

"Sans dong bro!" Ucap Zio.

"Gimana klo lo coba datengin sekolahannya?" Saran Zio yang membuat Raja otomatis mendongakkan kepalanya.

"Mau ngapain emang?" Tanya Raja yang belum mengerti.

"Ck! Ya lo samperin Ratu lah! Masa iya mau sekolah lagi." Jawab Zio kesal.

"Ide lo bagus juga!" Ucap Raja sambil senyum senyum.

"Iya lah! Zio gitu lho!" Ucap Zio bangga sambil menepuk nepuk dada nya.

"Ya, ya, ya, terserah. Mending sekarang lo pergi." Usir Raja.

"Udah enak di bantuin mikir!" Kesal Zio lalu pergi dari ruangan Raja.

Pukul 15.30

"Mau kemana lo?" Tanya Zio.

"Katanya suruh samperin Ratu ke sekolah nya. Kan bentar lagi Ratu pulang sekolah." Jawab Raja malas.

"Oh! Iya! Yaudah sana gih! Good luck broo!" Ucap Zio.

Raja pun mengagguk dan pergi meninggalkan Zio untuk ke sekolah Ratu.

"Ratu udah pulang belum ya?" Gumam Raja sambil melihat kondisi sekolah Cahya yang tidak terlalu ramai.

Raja pun melihat jam yang melingkar di tangannya ternyata masih menunjukkan pukul 15.45.

Karna sudah tak tahan, Raja pun keluar dari mobil nya dan mencoba menunggu Cahya di depan gerbang karna bisa melihat lebih jelas nanti nya.

Baru saja Raja ingin menunggu, tiba tiba penglihatannya melihat sosok yang dicari nya sedari tadi. Reflek, Raja pun memanggil nama Cahya dan membuat pasang mata di sekeliling nya menatap heran Raja dan menatap sinis Cahya.

Prob. 19 Dec 2020

Obsesion With You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang