OBSESION WITH YOU (12)

7.9K 394 6
                                    

Happy Reading♡.

Hari ini Cahya mulai kembali bersekolah, walau rasanya aneh karna harus diantar menggunakan mobil. Biasanya Cahya selalu menggunakan motor  jika ke sekolah.

"Nanti ayah jemput." Ucap Reno saat Cahya hendak turun dari mobil.

"Iya yah, oiya! Besok jemput si mawar ya!" Ujar Cahya bersemangat.

"Iya, besok kita jemput mawar. Tapi sebelum itu, kamu harus ngerayu ibu kamu dulu." Ucap Reno yang membuat Cahya cemberut.

"Ayah bantuin!" Lanjut Reno yang membuat senyum Cahya mengembang.

"Makasih ayahh!" Ucap Cahya dan langsung memeluk ayah nya.

"Sama sama. Gih sana masuk, ntar kamu telat." Ucap Reno yang diangguki Cahya.

Cahya pun kemudian keluar dari mobil dan melangkahkan kaki nya untuk masuk ke dalam sekolah.

***

"Mau pesen apa ca?" Tanya Dita saat Cahya sudah duduk di salah satu kursi di kantin. Saat ini kantin lumayan ramai karna memang bel istirahat sudah berbunyi 10 menit yang lalu.

"Apa aja deh, ngikut lo aja." Jawab Cahya seadanya.

"Yaudah, gue beli dulu. Lo tunggu sini aja." Ucap Dita. Cahya pun mengangguk dan Dita pun pergi menuju salah satu stand makanan di kantin tersebut.

Tak lama kemudian Dita pun datang dengan membawa nampan berisi bakso dan es teh.

"Nih punya lo! Nanti duitnya gantiin yak!" Ujar Dita sambil menaruh semangkok bakso dan satu gelas es teh di depan Cahya.

"Iya, iya, perhitungan banget sih lo!" Ucap Cahya malas.

"Bukan perhitungan neng, tapi lo orang nya suka pikun!" Ucap Dita meledek.

"Pikun apa an? Gue masih muda di bilang pikun." Ucap Cahya yang tak terima di bilang pikun

"Iya, lo pikun. Masa duit parkir yang lo pinjem bulan lalu belum balik juga!" Ujar Dita kesal. Pasal nya dulu Cahya pernah meminjam uang parkir padahanya sebesar 3 ribu tapi tak pernah di kembalikan. Bukan nya pelit, tapi gara gara kejadian waktu itu Dita sampe gak jadi beli pulsa di indomaret karna duitnya kurang.

"Aelah cuman 3 rebu doang!" Ujar Cahya santai.

"Iya sih 3 rebu, tapi kan gara gara lo gue jadi gak bisa beli pulsa gara gara duitnya kurang." Ucap Dita kurang santai.

"Yaudah iya, nanti gue ganti sekalian sama yang ini." Ucap Cahya pasrah.

"Oke, awas aja klo lupa lagi." Ucap Dita yang hanya diangguki oleh Cahya.

Keduanya pun kemudian mulai memakan bakso nya masing masing hingga Dita kembali membuka obrolan.

"Ca, bentar lagi lo mau lanjut mana?" Tanya Dita di sela sela makan.

"Lanjut kuliah maksud lo?" Tanya balik Cahya yang diangguki Dita.

"Kaya nya di indo aja sih. Tapi klo gue dapet beasiswa ke luar negri, gue sih mau mau aja." Jawab Cahya enteng.

"Lo sendiri?" Tanya Cahya pada Dita.

"Gue di suruh kuliah di Jerman" jawab Dita.

"Hah? Serius?" Tanya Cahya syok.

"Iya, serius. Gue mau dititipin di rumah sepupu gue yang udah 5 tahun tinggal disana." Jawab Dita bersungguh sungguh.

"Berarti kita bakal pisah dong." Ucap Cahya sesikit lesu.

"Iya, tapi tiap 4 atau 5 bulan sekali gue pasti pulang kok. Soal nya kan bokap nyokap masih di indo." Ucap Dita dan Cahya hanya mengangguk anggukan kepalanya saja.

"Emang lo udah yakin betah?" Tanya Cahya memastikan.

"Gatau juga sih, tapi kata sepupu gue di sana banyak bule ganteng. Yaa...mungkin aja nanti gue bisa betah!" Jawab Dita enteng.

"Klo ada yang ganteng aja lo langsung gercep!" Ucap Cahya dan Dita hanya nyegir tak berdosa.

***

"Eh, bokap gue udah jemput nih! Gue duluan ya Dit." Ucap Cahya lalu menghampiri mobil ayah nya.

"Lho kok ada ibuk?" Tanya Cahya bingung.

"Lala duduk belakang aja ya, bentar lagi ayah sama ibuk lagi mau ke acara kawinan nya anak temen ibuk." Ucap Shinta yang diangguki oleh Cahya.

Setelah Cahya masuk ke dalam mobil, Reno pun langsung menjalankan mobil nya menuju rumah untuk mengantar Cahya pulang terlebih dahulu.

"Emang nya anak temen ibuk umur berapa? Kok udah kawin aja." Tanya Cahya penasaran.

"Umur 19 atau 20 mungkin, dia cewek. Paling juga takut dikira macem macem sama pacarnya. Makanya kawin." Jawab Shinta menebak nebak.

"Masih muda banget. Tapi udah kawin aja." Komentar Cahya.

"Dari pada dikira macem macem sama pacar nya. Apalagi pacar nya udah mau umur 30 tahun." Ucap Shinta.

"Hah? Pacar nya udah umur segitu?" Heran Cahya.

"Kata nya sih gitu. Lagian itu hak mereka kan mau kawin kapan aja." Ucap Shinta.

Tak terasa mobil Reno pun telah sampai di depan rumah. Cahya pun segera turun dan Reno pun kembali menjalankan mobil nya menuju ke acara kawinan anak teman Shinta.

***

Tok tok tok

"Sebentar" teriak Cahya dari dalam rumah.

Ceklek

"Ada apa ya pak?" Tanya Cahya saat melihat seorang kurir yang membawa sebuah paket.

"Ini mbak, dan silahkan tanda tangan disini." Ujar kurir tersebut sambil menyerahkan paket dan menunjukkan sebuah kertas yang harus ditandatangani.

"Lho, saya gak mesen apa apa kok pak!" Ucap Cahya yang merasa tak memesan apa pun.

"Tapi alamat nya disini kok mbak, liata aja. Dan ini juga sudah di bayar." Ucap kurir tersebut.

"T-tap-" ucapan Cahya pun terpotong karna desakan kurir tersebut.

"Udah mbak, cepet tanda tangan disini. Saya harus ngamter yang lain soal nyam" desam kurir tersebut sambil menunjuk beberapa paket yang belum diantar.

"Y-yaudah deh." Pasrah Cahya lalu menandatangani kertas tersebut.

Setelah itu pun kurir tersebut pergi dan Cahya langsung memasuki kembali rumah nya.

___

"Gimana?"

"Beres bos!"

"Good!"

"Kapan saya dapat bayarannya?"

"Tunggu 2 tugas selanjutnya"

"Lama amat!"

"Saya pastikan upah mu 2 kali lipat!"

"Wiihhh boleh tuh!"

Tuuuttt....


Prob. 16 Dec 2020

Obsesion With You [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang