60. Pria Misterius

206 17 1
                                    

" KENAPA BISA HILANG?! "

" YA KALO GUE TAU GAK BAKAL KAYA GINI! "

" PADAHAL HANYA SATU LANGKAH LAGI! SATU LANGKAH LAGI CHANDRA! TENAGA DAN WAKTU SAYA JADI SIA SIA! "

" LO PIKIR LO DOANG YANG KERJA DISINI?! GUE JUGA KERJA! GUE JUGA NGORBANIN WAKTU GUE! "

Sementara itu..

Doeng!

Klarasa menatap kosong meja di depannya. Sedari tadi ia hanya diam mendengarkan perdebatan kedua sahabat yang sedang bertengkar karena kehilangan data penting.

Walaupun ia juga merasa geram sendiri, tapi Klarasa mencoba untuk tidak peduli.

Semuanya menjadi tambah rumit. Entah siapa yang sudah meng-hack laptop milik kedua detektif ini. Verin? Dia kan sedang dirawat di rumah sakit. Lagipula wanita seperti itu mana mungkin bisa menguasai dunia multimedia dan komputer.

Emm.. tapi siapa tahu kan? Dio pernah bilang supaya tidak meremehkan musuh.

Klarasa sebenarnya sudah merasa malas berada di antara dua orang menjengkelkan yang sialnya berwajah tampan ini. Tapi apa boleh buat. Nyalinya tidak cukup besar untuk pamit pulang ditengah adu mulut yang sedang memanas ini. Ya.. Klarasa bersyukur, Dio dan Chandra tidak sampai adu jotos.

Seperti tadi, Klarasa mencoba untuk pamit. Dan apa yang diterimanya? Tatapan sengit. Seperti ia akan digorok hidup hidup oleh kedua pria di depannya jika berani berani keluar dari ruangan ini.

Yang bisa ia perbuat pada akhirnya hanyalah pasrah dan duduk anteng menunggu adu mulut dua detektif yang pintar ini selesai.

" GUE GAK MAU NGOMONG SAMA LO LAGI! PERGI LO DARI SINI! "

" MEMANGNYA SAYA MAU MELIHAT KAMU?! KAMU YANG PERGI DARI SINI! PINTU TERBUKA LEBAR! " Dio menunjuk pintu yang memang terbuka lebar.

Hoo.. ternyata Dio dengan mulut pedas dan segala keformallannya telah kembali.

" Saya tidak mau tau, kamu harus kembalikan datanya dalam tiga puluh menit, jika tidak.. "

" Apa?! Lo mau ganti partner? Ganti aja! Gue gak keberatan! "

" Baik jika begitu "

" Gue udah cape punya partner otoriter kaya lo! " Chandra berdecih.

" Saya juga sudah jengah mempunyai partner dan sahabat yang hobinya menggoda klien seperti kamu! "

Klarasa menatap mereka satu persatu dengan aneh. Apa apaan ini?! Kenapa mereka seperti anak perawan yang sedang memperebutkan seorang kekasih? Apakah ini memang sifat asli mereka?

Bukannya mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah, mereka malah saling menyalahkan dan berdebat. Sampai akhirnya mereka mau memutuskan tali persahabatan seperti itu? Ahh Klarasa benar benar tidak kuat! Hari harinya selalu dipenuhi oleh orang orang aneh. Hanya Alex satu satunya yang waras dan bisa diajak kompromi.

Oh iya, Klarasa baru sadar.. kemana saja pria itu? Kenapa tidak ada kabar sama sekali? Apakah Alex sedang bersenang senang dengan Rhea sampai melupakan temannya ini?

Klarasa memajukan bibir sambil meremas slin bag yang ada di pangkuannya. Oke fix. Alex jahat.

" SAYA TIDAK MAU TAU! KEMBALIKAN DATANYA ATAU GAJINYA TIDAK AKAN SAYA BAGI DUA! "

" ANJIR?! INI BUKAN SEPENUHNYA SALAH GUE! "

" SAYA TIDAK PEDULI! MAU INI SALAHMU ATAU SALAH POLISI ITU! " Dio menunjuk salah satu polisi yang melintas, " yang saya inginkan hanya SEMUA BUKTI BISA TERKUMPUL LAGI! "

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang