21. Anaq Kocheng

394 24 0
                                    

Hari minggu yang membosankan bagi Klarasa, daritadi ia hanya diam. Bersantai di sofa sambil menonton acara tv yang benar benar tidak menarik.

Lama kelamaan rasa kantuk datang. Matanya perlahan menutup.

Drtt.. Drrtt..

Ponsel yang bergetar di pantatnya membuat Klarsa tersadar. Ia buru buru mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelpon.

Alex
Terima|Tolak

Ohh iya, ia baru ingat kemarin ia dan Alex bertukar nomor WA. Dengan cepat ia mengangkatnya.

" halo "

" ya halo "

" mmm ada waktu malam ini? "

" ada kayaknya "

" bisa jalan gak? "

" udah dibilang dia mau packing! Mau pergi ama gue! "

Klarasa mengernyitkan dahinya. Ia seperti kenal dengan suara ini.

Eh sebentar, packing katanya?

Ia menepuk keningnya. Bagaimana ia bisa lupa? Besok ia dan Arkan akan memantau cabang perusahaan di Jepang.

" Alex, ya ampun aku lupa! Malam ini aku harus packing, soalnya besok berangkat ke Jepang. "

" Ohh gitu ya.. Yaudah deh gapapa, lain kali aja.. Oke? "

" oke, maaf ya "

" udah gue bilang apa! Rese sih lo "

Itu suara Arkan.

" berisik lo bubuk marjan! "

" marjan itu gak bubuk! Kalo nonton iklan jangan setengah setengah dong! "

" pergi lo dari apartemen gu- "

Tut.

Klarasa menatap layar ponselnya miris. Kedua orang tua itu tidak ingat usia apa? Sudah tua tapi masih saja sering bertengkar.

Klarasa berdiri dari sofa. Ia menggeliat dan menguap sebentar, lalu berjalan menuju dapur. Setelah dirasa rasa, perutnya lumayan lapar.

" packing malem aja deh kayaknya " ucap Klarasa seraya berjalan.

♡ ♡ ♡ ♡

Arkan mengguling-gulingkan tubuhnya di atas kasur. Sedari tadi otaknya menimbang nimbang. Haruskah ia mengajak Klarasa keluar malam ini? Ia ingin membeli sesuatu untuk ke Jepang nanti.

" ahh kelamaan mikir! Ajak! "

Arkan akhirnya memutuskan untuk menelpon Klarasa dan mengajaknya ke mall.

" ehh, chat aja deh "

Arkan :
Ra, sekarang kamu ikut saya ke mall
Tidak ada penolakan!

Sekretaris Galak Cem Setan 👿 :
Kok maksa sih?
Packing gimana? Saya belum packing bos

Arkan :
Mas!
Ini bukan jam kerja.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang