Ada yang masih nyimpen ini di library kah?
Aku lagi kangen sama Klarasa-Arkan hehe..
****
" Honey! "
" Iya! Sebentaaar! "
" Yang! Keju Mozzarella kamu simpen dimana?"
" Iya,tunggu sebentar! Aku ke dapur sekarang! "
Klarasa dengan langkah yang tergesa gesa membawa keranjang baju ke arah dapur. Ia menyimpan keranjang di samping mesin cuci, kemudian berjalan ke arah kitchen set.
" Nih! " Ujar Klarasa sambil memberikan keju mozzarella pada suaminya yang tengah memegang roti.
" Makasih " Arkan mengecup kening Klarasa sekilas, lalu mulai menyiapkan sarapan.
Sudah merupakan rutinitas mereka setiap pagi. Melakukan pekerjaan rumah dan memasak secara bergantian. Alasannya, apabila salah satu dari mereka sedang sakit atau pergi, maka Arkan ataupun Klarasa akan terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah dan memasak seorang diri.
Hmm.. lebih tepatnya, supaya Arkan bisa melakukan semua itu saat Klarasa pergi atau tidak ada di rumah.
" Aku bikin roti keju, ayam goreng, sama susu aja ya?" Tanya Arkan.
Klarasa mengeryit, " itu kebanyakan kali mas.. cukup pilih salah satu, roti atau ayam goreng, takutnya gak abis.. "
Arkan menggeleng, " aku tetep mau dua duanya! Ya sayang?" Arkan tersenyum manis berharap Klarasa akan luluh.
Klarasa menghela napas, " yaudah, suka suka kamu aja deh mas.. asal harus abis ya! " Peringat Klarasa.
Arkan mengangguk senang, " oke! tenang aja! Gih kamu mandi dulu, pokoknya makanan siap waktu kamu selesai mandi "
Klarasa mengangguk sambil tersenyum. Ia benar benar harus bersyukur mempunyai suami pengertian! Ingatkan Klarasa agar tetap bersyukur, oke?!
Baru saja Klarasa berjalan lima langkah dari pintu dapur, Arkan tiba tiba membuang spatula ke sembarang arah dan berlari ke arah wastafel.
" Mas? kenapa?" Tanya Klarasa khawatir.
Ia menghampiri suaminya lalu memijat tengkuk Arkan yang tengah mengeluarkan cairan bening.
" mas, muka kamu pucet.. istirahat aja, biar aku yang siapin sarapan " ucap Klarasa seraya menghapus butir butir keringat dingin di dahi Arkan.
Arkan menggeleng, " biar aku yang siapin, kamu mandi aja.. gih! " Arkan kekeh ingin menyiapkan sarapan tanpa memperdulikan tubuhnya yang terasa lemas dan pusing serta mual.
" Yaudah, aku tungguin kamu aja di sini! " ujar Klarasa.
Arkan lagi lagi menggeleng dengan tegas, " kamu mandi aja sana! Gih cepet! "
" Gak mau! Coba kamu pilih, aku yang siapin sarapan, atau kamu yang siapin sarapan, tapi aku tunggu kamu disini?! " Klarasa tak ingin dibantah.
Arkan merenggut, " iya..iya.. " ucapnya terpaksa.
Klarasa mengangguk penuh kemenangan.
Dasar suami takut istri!
" Kamu udah siapin baju kerja aku?" Tanya Arkan dengan nada lemah.
Klarasa menghentakan kakinya kesal, " KAMU MAU KERJA?! GAK BOLEH! "
Arkan memelas, " cuma sakit kecil doang kok ini yang.. boleh ya? Ada rapat penting- "
" Gak usah ngebohong! Aku ini sekretaris kamu! Aku tau semua jadwalmu! Hari ini gak ada rapat penting!" Sela Klarasa emosi.
Arkan mati kutu. Kenapa dia bisa lupa, Klarasa masih menjadi sekretarisnya.
" Kenapa ngebohong hah? Mau ketemu siapa kamu? mau ketemu Verin?! " Ujar Klarasa sinis.
" Ihh engga yang yaampun.. "
" Ngeles terus! Nanti malem ga dikasih jatah puas kamu! "
Arkan terbelalak lebar.
****
Setelah pertikaian tadi pagi, Arkan memutuskan untuk tidak pergi bekerja. Karena Klarasa melarang keras dirinya pergi keluar dengan kondisi seperti ini. Padahal, tubuhnya sudah merasa jauh lebih baik sekarang.
" Sini Mas! " Panggil Klarasa sambil menepuk pahanya.
Arkan tersenyum sumringah. Tentu saja dia tidak akan menyia nyiakan paha istrinya.
Dengan senang hati Arkan menidurkan kepalanya di atas paha Klarasa, lalu memeluk perut istrinya dengan erat.
" Ra.. " panggil Arkan.
" Iya? " Tanya Klarasa dengan matanya yang fokus pada TV.
" Pengen buah naga isi pisang " celetuk Arkan.
Klarasa tersedak ludahnya sendiri. Dengan refleks ia mendorong kepala Arkan sampai suaminya hampir jatuh ke lantai.
" Ra! Ga sopan ya kamu sama suami! " Arkan menegakkan tubuhnya.
" Ma-maaf.. maaf.. " Klarasa mengusap tengkuknya, " abis mas minta apa itu..? Buah naga isi pisang! Yang bener aja kali ah! "
" Dari jaman nenek moyang sampai sekarang ga ada itu buah naga isi pisang, aneh aneh aja kelakuanmu makin sini mas! " Lanjut Klarasa heran.
Arkan berdecak. Ia berdiri sambil cemberut seperti anak umur 5 tahun. Kemudian pergi ke kamar tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.
" Ih? " Klarasa menatap aneh punggung Arkan. Tanpa memperdulikan lagi perilaku suaminya yang aneh, ia melanjutkan menonton televisi tanpa merasa bersalah.
****
Kenapa kira kira? Yakin 100% pada tau kenapa Arkan kaya gitu ahaha
KAMU SEDANG MEMBACA
Boss!!
RandomBELUM FULL REVISI! HARAP MAKLUM BANYAK PART YANG MASIH KACAU DALAM PENULISAN! Klarasa, seorang gadis cantik yang belum mendapat pekerjaan setelah dua tahun lulus kuliah akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai seorang sekretaris di suatu perusahaan. ...