31. Fitting

297 20 0
                                    

" WIDIH! mantep gak tuh opp*i nya si Chika?!" ucap Alex heboh.

PLETAK!!

" ARKAN!! APA APAAN SIH LO?! " Alex mengusap keningnya yang dipukul oleh Arkan menggunakan remote.

Arkan menatap Alex dengan pandangan datar.

" jangan nyebut kata kata vulgar depan gue! " ujar Arkan.

" halah biasanya juga lo suka nyebut kok! "

" jangan sebut opp*i! Sebut aja tet*k! " ucap Arkan sembari mengacungkan jari telunjuknya di depan muka Alex.

BUG!!!

Alex memukul punggung Arkan sampai popcorn yang ada di dalam mulutnya loncat keluar.

" SAMA AJA MONCONG BABI!! APALAGI ITU LEBIH VULGAR!! " Alex menahan amarahnya dengan menghabiskan coca cola di depannya.

" gak! Sama sekali beda! Sevulgar vulgarnya bahasa lokal, lebih vulgar lagi bahasa asing" ucap Arkan sambil mengambil potongan pizza.

" HEUU! Gini nih kalo waktu kecilnya dikasih makan semen! "

" hah? Gue waktu kecil suka dikasih makan semen sama ayah bunda? " tanya Arkan serius.

" bodolah! Susah ngomong sama orang dongo! "

" jawab gue!! Gue suka dikasih makan semen? " tanya Arkan lagi.

" anjir dah lah males " Alex berdiri lalu pindah ke sofa.

" Alex! Dulu Gue suka dikasih makan semen? Pantesan ini perut gue kok keras yaa.. Tuh coba lo pegang " Arkan menunjukan perutnya pada Alex sambil memencet mencet perutnya.

" ITU KARENA LO PUNYA ABS BEGO!! "

" LO LULUS SEKOLAH TERUS JADI SARJANA GIMANA CARANYA SIH?!! " Dada Alex kembang kempis menahan amarah karena kelakuan Arkan.

" Ck! Ya belajarlah! Gak Klarasa, Gak elo! Semuanya nanya gitu! Gue itu belajar makannya bisa lulus! Gini gini gue juga pinter tau!! " jawab Arkan kesal.

" Ya soalnya orang orang gak bakal percaya kalo lo pinter! "

" Segitunya ya! Orang tampan yang ternistai! " ucap Arkan sedih.

" ya! bener tuh! orang tampan yang tai " balas Alex setuju.

" ternistai! Bukan tai! " Arkan mendelik.

" btw, ceritain dong.. sedikit aja tentang calon istri lo, gue kan mau kenal sama calon ipar gue "

" ahh males gue "

Arkan kembali fokus pada anime di depannya saat mendengar kata 'calon istri'. Benar benar perusak mood.

Ia tidak pernah menyangka nasibnya akan seperti ini. Menikah dengan orang yang tidak dikenalnya, apalagi sedikit dibencinya.

" woy Arkan! "

Arkan tidak menanggapi panggilan Alex.

" Baperan! "

Arkan hanya diam sambil menikmati popcorn di lahunanya.

" Iya halo Klarasa? "

Arkan dengan cepat menoleh ke arah Alex yang sedang memasang tampang datar.

" giliran gitu aja lo langsung cepet! "

Arkan mendengus kesal kemudian kembali menatap layar di depannya.

" lo beneran gamau ceritain tentang calon istri lo itu? sedikit.. Aja? " tanya Alex.

Arkan hanya mengedikan bahunya acuh.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang