57. Kacau

312 17 5
                                    

Hwaa gak nyadar kalo nama Dio ada dua di sinii😭 yang satu sepupu Arkan alias Sehun.. yang satu lagi detektif alias kyungsoo T_T mohon maaf..

 yang satu lagi detektif alias kyungsoo T_T mohon maaf

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klarasa menjatuhkan tubuhnya dengan perasaan gusar. Tubuhnya lelah. Pikirannya kacau. Hatinya hancur.

Kenapa kisah cintanya harus sedemikian rupa? Harus menyangkut bisnis dan orang ketiga?

Tapi semua kisah cinta memang mempunyai orang ketiga nya masing masing bukan? Orang ketiga adalah bagian dari setiap kisah cinta seseorang.

Tapi disini itu sebenarnya Verin atau apakah justru dia yang menjadi orang ketiga?

Ntahlah, Klarasa sudah merasa lelah.

Ia memejamkan matanya perlahan. Menikmati suasana sunyi di kamarnya. Mungkin memang benar, jika keadaan hati kita tidak baik, maka keadaan sekitar akan terpengaruh.

Klarasa menghela napas panjang. Masalah rencananya dengan Dio akan cukup menyusahkan.

Oh ya! Apakah Alex sudah mengetahui hal ini? Waktu itu Alex hanya memberi tahu tentang rencana Verin yang ingin menggoda dan mencuri ide saja. Tidak sampai membunuh.

Saat itu mereka berdua juga menyusun rencana untuk merebut Arkan, tetapi Klarasa menyerah begitu saja saat ia mengetahui kehamilan Verin. Dan Alex tidak memaksa ia untuk melakukan rencana lain.

Ingin rasanya Klarasa menyerah saja dan membiarkan Arkan hidup bersama Verin. Ia akan memulai semuanya dari awal, Klarasa yakin dirinya bisa melupakan bosnya dan menemukan cinta yang lain. Karena sudah menjadi rahasia umum, bahwa cinta pertama selalu berjalan dengan tidak mulus.

Tapi yang menjadi permasalahan adalah, Verin bukan orang baik yang pantas bersanding dengan bosnya yang polos.

Klarasa tidak dapat membayangkan jika semua rencana Verin dan Pak Tama berhasil. Bosnya pasti akan-

Klarasa menggelengkan kepalanya kuat kuat. Tidak! Itu tidak akan terjadi! Bosnya tidak boleh mati begitu saja.

Ia membayangkan, bagaimana wajah polos Arkan yang mengesalkan berubah menjadi frustasi dan penuh kesedihan. Wajah polos Arkan yang mengesalkan dan tampan akan menjadi pucat dan kaku.

Ahh tidak! Apa yang ia pikirkan?! Mengapa bisa bisanya ia membayangkan hal semenakutkan itu?!

" gak! Enggak! Enggak! Enggaaakk! " Klarasa tanpa sadar berteriak. Ia mengubah posisinya menjadi duduk.

" Gue gak akan biarin Verin nuntasin rencana busuk nya! Tunggu gue! "

Klarasa mengepalkan kedua telapak tangannya, " kali ini gue yakin rencananya gak akan gagal! "

Klarasa mengepalkan kedua telapak tangannya, " kali ini gue yakin rencananya gak akan gagal! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang