56. Meminta Hak

380 15 0
                                    

Lama tak jumpa;)

Happy reading

~BOSS~

Klarasa terdiam cukup lama. Hanya satu kata yang dapat mendeskripsikan perasaannya saat ini. Marah.

Alasannya? Setelah mendengar penjelasan dari dua orang detektif yang sedang duduk di depannya.

Setelah mereka menjelaskan mengenai apa yang sebenarnya terjadi dan direncanakan oleh Verin, Klarasa merasa darahnya mendidih sampai sampai kepalanya terasa panas.

Bagaimana tidak? Verin hanya memanfaatkan Arkan untuk tujuan pribadinya dan untuk menghancurkan bisnisnya. Ucapan Verin waktu itu, yang mengatakan bahwa ia menikahi Arkan hanya karena ia ingin mempunyai anak yang wajahnya beragam bohong. Intinya semua yang dikatakan Verin itu adalah kebohongan!

Alex benar, Verin adalah kupu kupu malam yang disewa oleh Pak Tama untuk memata matai strategi bisnis bosnya dan mencurinya. Dan itu semua sudah hampir tercapai!

Lalu masalah nyawa bosnya yang terancam, mereka mengatakan bahwa Pak Tama menyuruh Verin supaya meracuni ataupun membunuh Arkan bagaimanapun caranya setelah ia menyelesaikan misi tersebut, lalu membuatnya seolah olah itu adalah kasus bunuh diri. Supaya Arkan dan keluarga tidak akan menuntut Verin ke meja hijau.

Tapi anehnya, jika menurut penyelidikan kedua detektif ini, seharusnya Verin sudah menyelesaikan misi tersebut berminggu-minggu yang lalu. Tapi sampai sekarang Verin masih belum menyelesaikannya dan malah mempunyai anak. Intinya ini semua sangat plot twist.

Apa mungkin Verin mempunyai rencana baru?

Niatnya untuk mendapatkan Arkan yang semula padam, kembali bangkit saat mengetahui bosnya dikelilingi oleh orang yang berusaha menghancurkannya. Bahkan salah satu anggota keluarga nya merupakan musuh dalam selimut.

" Gue harus pergi! " Klarasa tiba tiba beranjak.

Chandra dan Dio yang tengah memainkan laptop menengadahkan kepala mereka untuk menatap Klarasa.

" Mau kemana? Urusan kita belum selesai! Kita bahkan belum ngerencanain sesuatu buat nangkap basah Verin " ujar Chandra.

" Gue mau ketemu bos gue! Gue harus cepet nyelamatin dia sama bisnisnya! " Jawab Klarasa.

Chandra membulatkan matanya, " jangan gegabah! Ini semua perlu ada rencana! Jangan main serang! " Cegah Chandra. Tangannya menahan tangan Klarasa yang hendak pergi.

" Kita gabisa nunggu lagi! Gimana kalo bos gue- " Klarasa terdiam, " gimana kalo bos gue udah beneran cinta ke Verin, dan rencananya berhasil? " Suara Klarasa memelan.

Chandra menghela napas, " lebih baik lo duduk dulu.. " ia menuntun tangan Klarasa supaya duduk kembali.

" Pikirin semuanya pake kepala dingin, jangan bertindak di saat kepala lo lagi panas.. kita tau lo lagi gak baik sekarang " ucap Chandra.

" Tolong kerjasamanya, kami bantu anda menyelamatkan tuan Arkan, dan anda bantu kami menyelesaikan pekerjaan kami " Dio ikut menimpali.

Chandra menyikut lengan Dio seraya mendelik, " kaku banget lo kek kanebo kering! " Sinisnya.

Dio hanya mengangkat bahunya acuh. Sementara, Klarasa berkali - kali menghela napas untuk menenangkan pikirannya.

" Maaf.. gue terlalu gegabah tadi " ucap Klarasa.

Chandra terseyum, " it's oke "

" Sekarang apa? " Tanya Dio.

" Ya nyusun rencana lah! Ck! "

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang