41. Ledakan Arkan

322 19 0
                                    

Kedua insan sedang duduk di tepi kolam renang dengan perasaan bosan.

Setelah melakukan banyak hal kini mereka hanya diam sambil menatap langit yang bersih tanpa awan.

" bosen Alex.. " rengek Rhea.

Iya, Kedua insan gabut itu adalah Alex dan Rhea.

Jangan salah ya, Alex dan Rhea tinggal di satu apartemen yang sama. Rhea tidak mau terpisah dari Alex. Tapi mereka tidak melakukan hal yang tak senonoh kok.

" aku juga bosen " timpal Alex.

" pengen jalan jalan tapi bosen, pengen tidur tapi gak ngantuk! Rhea harus gimana?! " ucap Rhea kesal.

" Rhea " panggil Alex.

" iya? "

" mamah sama papah aku.. Mereka baik baik aja kan? " tanya Alex.

" hmm ya.. Aunty sama Uncle baik baik aja kok " jawab Rhea.

Di London, Rhea hampir setiap hari mengunjungi orang tua Alex. Mereka sudah menganggap Rhea sebagai anaknya. Bahkan mereka berharap Alex menikah saja dengan Rhea. Intinya, kedua orang tua Alex sangat menyayangi Rhea.

Oleh karena itu, jika Alex mengacuhkan Rhea, dia akan dicoret dari kartu keluarga.

Alex bahkan bingung. Anak kedua orang tuanya itu sebenarnya siapa?

" Kamu kenapa gak coba telpon mereka? " tanya Rhea.

" ohh iya ya, udah lama juga aku gak nelpon mereka "

Alex mengambil ponselnya di meja kayu sebelahnya. Lalu mendial nomor rumahnya di London.

Saat telpon diangkat, Alex langsung menegakkan tubuhnya.

" Halo.. "

" ya halo? "

" ini Alex mam "

" ya ampuun, udah lama kamu gak nelpon sayang.. Kemana aja? "

" hehe maaf ya mam "

" iya sayang.. Oh iya, Rhea sama kamu kan? "

" iya, ini dia ada di samping aku "

Alex melirik Rhea sebentar.

" jagain dia! Jangan ditinggal tinggal, jangan dimarahin! Kalo kamu bikin dia nangis.. Apa yang bakal kamu terima? "

" dicoret dari KK "

" pinter "

Lihat kan?

Alex memutar bola matanya jengah. Mamahnya itu benar benar.

Setelah sambungan telpon terputus Alex menyimpan kembali ponselnya kemudian terkekeh.

" mamah aku sayang banget ya sama kamu "

" iya, kaya Rhea yang sayang sama Alex " ucap Rhea.

Alex terdiam. Sejujurnya ia merasa kasihan pada Rhea yang terus menerus mengejar pria sepertinya. Padahal banyak pria yang lebih baik, mapan dan tampan dibandingkan dirinya yang mencintai Rhea di luar sana.

" Alex? "

" hmm "

" kenapa? "

" hah? Gak apa apa kok " Alex tersenyum lembut.

Tatapannya tidak sengaja terjatuh pada cincin yang dipakai oleh Rhea.

Ia jadi teringat kejadian tempo hari saat ia melamar Klarasa. Hatinya merasa sedikit sakit saat mengingat momen itu. Klarasa menolaknya karena mencintai sahabatnya, Arkan.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang