10. Karyawan

498 29 0
                                    

Saras terduduk di meja dan kafe yang sama saat ia menyatakan perasaannya pada Fathan.

Pandangannya tertuju pada langit yang cerah. Langit sepertinya tidak mendukung suasana hatinya saat ini.

Ia memperhatikan ponselnya yang sunyi, tidak ada notifikasi satu pun. Ia sedari tadi menunggu ponselnya berbunyi dan menampilkan satu pesan.

Bukan, bukan pesan dari Fathan yang ia tunggu, tapi pesan dari sepupunya yang berada di Korea.

Semalaman ia berpikir sampai sampai tidak tertidur. Ia menimbang nimbang, apakah ia harus pergi ke Korea atau tidak. Jika ia menerima tawaran sepupunya ia harus jauh dari kedua sahabat nya, siapa lagi kalau bukan Klarasa dan... Fathan?
Tapi jika ia menolak, ia akan kehilangan impian nya yang ingin tinggal di negeri para oppa.

Setelah semalaman berpikir dan merenung, Saras akhirnya memutuskan untuk menerima tawaran sepupunya.

Iya, Saras akan pindah ke Korea.

♡ ♡ ♡ ♡

Ting tong!

Bel apartemen Klarasa berbunyi. Klarasa yang sedang membaca novel di sofa melihat jam yang menggantung di dinding. Pukul 22.30

" anjir siapa sih yang namu jam segini? "

Klarasa bangkit dari duduknya. Ia berkaca terlebih dahulu, memperhatikan penampilannya yang memakai baju tidur lengan pendek. Setelah dirasa bajunya tidak bermasalah ia segera turun dan membukakan pintu.

Ceklek.

" lho Saras? " Klarasa memperhatikan penampilan Saras dari ujung kepala sampai ujung kaki.

" mau ke rumah gue kok rapih amat sih " Klarasa menatap Saras bingung.

Saras tersenyum manis. Kemudian ia tiba tiba memeluk Klarasa membuat Klarasa hampir terjengkang ke belakang.

" kenapa sih? Lo mendadak bisu? Ngomong kek! "

" gue tau gue ngangenin, udah udah lo gausah gini. Baru gak ketemu sehari juga"

Btw gue kok jadi narsis gini sih? Ketularan si bos nih kek nya

" Ras! Lo gak bosen meluk gue mulu? Engap nii gue engap! "

Klarasa terus menerus mengoceh, tapi tidak berniat melepas pelukan mereka.

Saras akhirnya melerai pelukan mereka dan menatap Klarasa.

" Ra, gue pamit.. Gue mau ke Korea. Lo inget kan? Impian gue salah satunya tinggal di Korea? " Saras berusaha tersenyum lebar supaya tidak menangis.

Klarasa terdiam. Ia masih mencerna kata kata Saras. Pergi ke Korea?

" Lo.. Lo.. Gak lagi bohongin gue kan? Gue gak lagi ulang tahun lho ini, tapi kalo lo mau kasih gue kejutan gapapa.. Gue mau pura pura kaget "

" Lo kegeeran gini semenjak kapan sih? Semenjak kerja deh kayanya " Saras menatap Klarasa dengan jengah.

" lah terus? Lo serius mau pergi ke Korea? "
Tanya Klarasa, kali ini ia mulai serius.

Saras mengangguk meyakinkan.

" iya Ra! Gue pamit, sebentar lagi penerbangan gue. "

" Saras! Lo kok tiba tiba mau pergi gitu aja sih? Lo mau ninggalin gue sendiri di indonesia? " Klarasa mulai menaikan nada suaranya satu oktaf.

" gak gitu, gue bakal pulang ke indo ko.. 4 bulan sekali, gue disana cuma 3 tahun "

" cuma?! 3 tahun lo bilang cuma?! " Klarasa mulai berkaca kaca.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang