19. Arkan Vs Alex

529 24 0
                                    

Klarasa berdiri di pinggir jalan, menunggu taksi yang lewat. Ia tidak bisa memesan taksi secara online karena ponselnya lowbat.

Peluh bercucuran di dahinya. Sore hari begini udara masih saja terasa panas.

Tak berselang lama, Klarasa melihat ada taksi di kejauhan. Senyumnya langsung terbit. Akhirnya..

Setelah taksi itu sudah dekat Klarasa buru buru mencegatnya. Tapi taksi itu tidak berhenti sama sekali. Ternyata sudah ada penumpang.

Klarasa mencebikan bibirnya kesal. Ia takut kulitnya terbakar, bukannya lebay.. Tapi kulitnya sensitif.

Tiba tiba sebuah mobil berwarna hitam berhenti di depannya. Klarasa bergeser ke kanan supaya tidak menghalangi pemilik mobil yang akan keluar.

Tapi mobil itu maju lagi, sehingga sejajar dengan Klarasa. Klarasa menautkan alisnya. Antara takut dan bingung.

Baru saja Klarasa hendak bergeser ke kanan lagi, pemilik mobil keluar.

" ohh Alex, kirain siapa " Klarasa terkekeh.

" kenapa? Takut? " tanya Alex.

" iya " jawab Klarasa. Alex hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

" mau aku antar? " tawar Alex.

Anjir aku-kamu, batin Klarasa

Jujur, Klarasa sangat ingin menerima tawaran Alex. Tapi ia cukup tau diri untuk tidak merepotkan. Karena bosnya pernah bilang 'gausah so' makasih, biasanya juga ngerepotin '

Dasar bos jahanam.

" gausah hehe, bentar lagi juga ada taksi kok " tolak Klarasa.

" yasudah, aku tunggu sampai ada taksi lewat " ucap Alex.

" ehh gausah, panas.. Sebentar lagi juga pasti ada ko, pulang duluan aja " tolak Klarasa lagi.

" kalo kamu tau ini panas, kenapa gak pulang bareng aku aja? " tanya Alex berusaha membujuk Klarasa.

Klarasa mati kutu. Benar juga, tapi ia kan tidak ingin merepotkan.

" nanti malah ngerepotin "

" gak ngerepot- "

Tiinn tiinn..

Klarasa dan Alex menoleh ke arah mobil yang mengklakson.

Dengan cepat Klarasa dapat mengenali bahwa itu adalah mobil milik dongo boy.

Arkan membuka kaca mobilnya, lalu menatap mereka berdua yang juga sedang menatapnya.

" jangan panas panasan dong, nanti hitam kaya malika.. Liat saya, naik mobil dong hahay.. Adeemmm.. " ucap Arkan dengan songongnya.

Bukan sahabat gue - Alex

Bukan bos gue - Klarasa

" Klarasa, ayo saya antar pulang " tawar Arkan.

" gak bos, makasih.. "

" saya pernah bilang, saya tidak terima penolakan " ujar Arkan.

" sama aku aja Klarasa, mau? " tawar Alex.

" gak usah, makasih " jawab Klarasa.

" ayo, Klarasa.. Pantat saya udah lumutan nunggu kamu masuk " ujar Arkan tidak sabaran.

" Klarasa mau pulang sama aku Arkan, ya kan Klarasa? " tanya Alex.

" Klarasa pulang sama saya " ujar Arkan tak mau kalah.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang