6. Rain

615 31 1
                                    

" kamu... "

" kamu mau apa kesini? " lanjut Arkan.

" kann tadii bos yang nelpon saya nyuruh kesinii " Klarasa tersenyum manis sambil meremas bajunya menyalurkan rasa kesalnya.

" kamu kenapa? Sakit perut? Kok mukanya gitu sih? udah sana cepet pulang.. Mau apa sih kesini.. " Arkan kemudian menutup matanya.

" IYA! SAYA SAKIT PERUT! SAKIT OTAK! SAKIT TELINGA! SAYA SAKIT KARENA SEMUA KELAKUAN BOS! PUAS?! "

Arkan membuka matanya kembali, terkejut dengan teriakan Klarasa yang tiba tiba.

" kamu jangan teriak teriak! Nanti kedengeran ke luar. Kalo saya dituduh aneh aneh gimana? " kata Arkan dengan wajah panik.

" Yaudah saya pergi!! " Klarasa membalikan tubuhnya, lalu berjalan ke arah pintu dengan kaki yang dihentak hentakan.

Baru saja Klarasa hendak memutar knop pintu, Arkan menghentikannya.

" Ra! "

" saya minta maaf.. Saya cuma bercanda... Jangan pergi yaa? Temani saya disini sampai saya tidur " Arkan mengatakan itu dengan wajah serius campur melas.

Klarasa berbalik menatap Arkan, mereka bertatapan lumayan lama, sampai Klarasa memutus kontak mata mereka terlebih dahulu.

Klarasa menghela napas lalu menghampiri Arkan dan duduk di sisi ranjang.

" iya, saya temani sampai bos tidur. Cepat tidur. " Klarasa membenarkan kompresan Arkan yang sedikit berpindah.

Arkan tersenyum kemudian menarik selimutnya sampai dada lalu menutup mata.

Klarasa memandang wajah Arkan yang tampan lalu menyunggingkan senyum tipis.

Lo itu ganteng bos.. Pake banget, tapi lo dongo

Cukup lama Klarasa memandang wajah Arkan sampai terdengar hembusan napas Arkan yang teratur.

Tanpa sadar tangan Klarasa bergerak merapikan rambut Arkan yang menghalangi wajah tampannya lalu mengusap usap rambut Arkan dengan lembut.

" eh? " Klarasa tersadar dengan apa yang dilakukannya, ia langsung menghentikan usapannya di rambut Arkan.

Wajahnya memerah, untung saja tidak ada yang melihat karena Arkan sudah tidur.

Karena Arkan sudah tidur, Klarasa berniat pulang. Ia membereskan mangkok bubur ke atas nampan lalu membawanya ke dapur.

Klarasa mencucinya sebentar lalu segera pulang dari apartemen Arkan.

♡ ♡ ♡ ♡

Saat sudah sampai di apartemen, Klarasa langsung membersihkan tubuhnya dengan berendam di air hangat.

Setelah selesai membersihkan tubuh, Klarasa langsung merebahkan tubuhnya. Ia memeriksa ponselnya, ada 3 notifikasi dan salah satunya berasal dari Fathan.

Fathan :
Ada waktu gak? Kita jalan yu

Klarasa tampak berpikir sebentar, menimbang nimbang apa dia harus menerima tawaran Fathan atau tidak.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang