53. Sesuatu

233 19 9
                                    

Haiii!!
Jangan lupaa vote dan komen woke hehee..

Ohiya, follow akun ku yuu, langsung di follback kok :v

Timakacii


~HAPPY READING~

" T-tidak Pak! "

" ... "

" jangan! Saya kembalikan uangnya sekarang juga! " keringat dingin mulai bermunculan di dahi Verin.

" ... "

" P-pak! Jangan pak! " Verin nyaris berteriak.

" kenapa Verin? " Arkan menyembulkan kepalanya dari balik pintu kamar mandi.

Tut.. Tut..

Verin langsung mematikan sambungan telponnya secara sepihak saat mendengar suara Arkan dari belakangnya.

Ia menetralkan ekspresi wajahnya sebentar sambil mengelap keringat dingin di dahinya sebelum berbalik menghadap Arkan.

" enggak mas, Ini tadi ayahku.. Ayahku.. "

" ayah kamu kenapa? " tanya Arkan bingung melihat kegugupan Verin.

" a-ayah aku mau beli tanah! Dia pengen beli tanah lagi padahal udah banyak " jawab Verin.

" ohh.. " Arkan hanya manggut manggut.

" ayo mas, kita duduk lagi " ajak Verin sambil menggandeng lengan Arkan yang menurutnya sender-able.

" eumh Verin.. " Arkan melepas tangan Verin yang bergelayut manja di lengannya, kemudian memegang kedua bahu Verin lembut.

" sebaiknya kamu pulang, kamu sedang mengandung.. Istirahat yaa "

Verin mengembungkan pipinya, tidak terima dengan permintaan Arkan. Tidak tahu apa? Dirinya ingin berlama lama bersama Arkan yang sudah mulai lunak kepadanya.

" tapi mas.. aku masih kangen sama kamu, ini permintaan anak kita loh mas " Verin menatap Arkan, berharap suaminya itu akan mengizinkan ia untuk tetap tinggal di kantor.

" p-permintaan anak kita? " tanya Arkan.

Ada rasa hangat yang menjalar di hatinya saat mendengar kata 'anak'.

Verin mengangguk semangat.

" iya! Bumil itu biasanya pengen deket sama suami terus.. Bawaan hamil " jawab Verin.

Arkan menarik kedua sudut bibirnya, membentuk sebuah senyuman dan lesung pipi yang sangat manis.

" gapapa kan mas? Aku masih pengen disini " Verin mengedip kedipkan matanya manja.

Tiba tiba Arkan mendekatkan bibirnya pada pucuk kepala Verin, dan-

Cup~

" terima kasih " ucap Arkan tulus.

" m-mas? " Verin menyentuh dahinya yang baru saja Arkan kecup.

Ini pertama kalinya Arkan mencium Verin dengan kemauan Arkan sendiri!
Sungguh perkembangan yang bagus!

Pokoknya Arkan cuma milikku!

" terima kasih sudah memberikan saya anak.. Terima kasih banyak " Arkan menarik Verin ke dalam pelukannya dengan senyum yang terus terpatri di wajahnya.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang