12. Pernikahan Sepupu

495 25 0
                                    

Flashback

Bel apartemen Arkan ditekan dengan tidak sabaran.

Ting tong. Ting tong. Ting tong. Ting tong.

" Iya iya sebentar!! " Arkan berteriak dari ruang kerjanya.

Ceklek

Saat pintu dibuka terlihat bunda Arkan sedang berdiri dengan wajah jutek.

" lama banget sih! " bunda Arkan masuk melewati Arkan yang masih berdiri di depan pintu.

Bundanya duduk di sofa lalu menyimpan barang bawaannya di atas meja.

" bunda.. Mau apa kesini? " tanya Arkan heran, biasanya jika ingin bertemu dengan Arkan bundannya pasti menyuruh Arkan untuk ke rumah.

" emang gaboleh seorang ibu datang ke apartemen anaknya? " ucap Bunda Arkan jutek.

" bukan gitu.. Kan biasanya gak pernah kesini " jawab Arkan sambil menggaruk tengkuknya.

" bawel! "

Arkan mengusap usap dadanya supaya bersabar.

" Arkan " panggil bunda Arkan

" duduk sini! " titahnya sambil menepuk sofa di sampingnya.

Arkan dengan cepat duduk di samping bundanya.

" bunda punya satu permintaan. Gak susah ko " ucap Rani--bunda Arkan--dengan menampilkan senyum semanis mungkin.

" permintaan apa? Arkan pasti penuhin ko! " jawab Arkan yakin

" kamu janji? "

" janji " jawab Arkan mantap.

" kamu harus bawa pacar ke pernikahan Dio"

"eh? "

" kenapa? Kamu udah janji penuhin " Rani tersenyum manis

" tapi bukan permintaan gitu bun " Arkan memelas

" Gak! Kalo kamu gak menuhin permintaan bunda yang satu itu.. Berarti fiks kamu setuju buat nikah sama Lita. "

" kok Lita sih? " Arkan mulai kesal pada bundanya karena  terus menyuruhnya menikah dengan bitch satu itu.

" bunda gak mau tau "

" bunda mau pulang.. tuh bunda bawain kamu rendang sama buah buahan " setelah mengatakan itu Rani langsung pergi.

Tapi tak lama ia berbalik.

" satu lagi! Mulai besok kamu harus tinggal di rumah sampai kamu bawa pacar kamu ke pernikahan Dio!"

Rani harus bertindak tegas mulai sekarang. Jika tidak, maka anaknya yang satu itu akan betah menjomblo dan lama menikah.

Arkan hanya menghela napas berat sambil melihat kepergian bundanya.

Flashback end

Arkan sedari tadi hanya melamun sambil menatap layar laptopnya yang mati. Ia teringat percakapan dengan bundanya tempo hari yang memintanya untuk membawa pacar.

Percakapan yang membuat ia sekarang harus tinggal di rumah orang tuanya.

Ia benar benar stress jika ditekan tentang pasangan. Jika ia tidak memenuhi permintaan bundanya yang satu itu maka dia akan dinikahkan dengan Lita, bitch dari masa lalunya.

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang