Sudah beberapa minggu Seokmin tidak kerumahnya,terakhir kali mereka bicara adalah terakhir kalinya pria itu mengantarkannya pulang.
Sialan,kejadiam malam itu terputar dikepala Jisoo.Hari ini ulang tahunnya tapi justru dihadapkan dengan kenyataan harus move on begini?Kenapa hadiah ulang tahun yang buruk sekali untuk diterima.
"Shuaa~"
"Ya ma?"
"Ayo turun,papamu sudah nunggu tuh"Mendengar panggilan dari mamanya,Jisoo turun ia terbiasa merayakan ulang tahun dengan kedua orang tuanya.Makan malam sederhana dengan makanan rumahan dengan kehangatan keluarga.
Soalnya papanya yang selalu sibuk berkerja itu hanya akan pulang disaat-saat begini.
"Kenapa baru turun anak papa ?"
"Malas ketemu papa"
"Kamu punya koperkan?yaudah angkut sama kamu-kamunya keluar sana"
"Bercanda papa sayangg"Jisoo mendaratkan pelukan ke kedua orang tuanya,mengucapkan terima kasih sudah punya waktu dihari bertambah umurnya ini.
Saat ditengah-tengah acara makan keluarga itu,seseorang menekan bel rumah.Membuat semuanya mengalihkan pandangan kepintu,soalnya sudah malam dan seingatnya tidak satupun dari penghuni rumah itu punya janji dengan orang lain.
"Biar shua yang buka"Jisoo beranjak dari duduknya,dan ia diam mematung saat membuka pintu teersebut.
Lee Seokmin,pria itu berdiri didepan pintu rumahnya dengan setelan jas dan bunga ditangannya. Tunggu,ini ada apa?
"Kau..kau kenapa kesini?"Jisoo masih ingat permasalahan keduanya yang belum diselesaikan beberap minggu lalu
"Tenang,aku ada janji dengan papa Hyung"Seokmin tersenyum meskipun senyumannya tidak diberikan balasan oleh Jisoo.
"Papa?mau apa?"
"Terima dulu bunganya,yang ini baru urusannya sama Hyung"Seokmin menyerahkan bunga ditangannya,Jisoo sempat menolak tapi mau bagaimana lagi ia dipaksa.
Membiarkan Seokmin masuk dan duduk disofa tama,kedua orang tuanya Jisoo yang sedang duduk dimeja makan yang melihatpun langsung berdiri dan mendekati Seokmin.Bahkan sebelum Jisoo mengatakan keperluan Seokmin.
"Malam Ma...Pa.."sapa Seokmin dengan senyuman,berusaha menghilangkan rasa gugupnya saat ini.
"Malam.."
Seokmin menarik nafasnya dengan dalam dan menghembuskannya dengan perlahan,Ia menatap mata Papa Jisoo dan teersenyum tipis.
"Jadi tujuan malam ini apa?"pertanyaanya itu keluar dari mulut Papa Jisoo
"Saya masih ingat perjanjian saya sama Papa waktu itu,dan saya kesini mau menepatinya"Seokmin mengeluarkan kotak kecil dari saku celananya,meletakkannya di atas meja membuat Jisoo yang tidak tau apa-apa hanya menatap bingung.
"Yakin?"
"Yakin"
"Yasudah bilang sama orangnya langsung,saya cuman jagaain harta satu-satunya saya disini"setelah itu Papa Jisoo meninggalkan keduanya diruang tamu.
"Hyung..ah maksudku Soo"Seokmin menatap mata Jisoo,ia menggenggam tangan pujaan hatinya yang harus ia hindari beberapa minggu ini karena mempersiapkan diri.
"Ne?"
"Kamu bisa tanya lagi pertanyaan waktu itu?"Jisoo diam,untuk apa pertanyaan itu ia ajukan lagi saat pertanyaan itu sudah jelas jawabannya saat itu.
"Untuk apa?"
"Just ask me again"
"Hah..Seok,did you love me?"Jisoo bertanya sekali lagi,kali ini tanpa nada bicara apapun,tanpa harapan apapun.Ia hanya bertanya.
"More than love,that's why im not answering it"perkataan Seokmin diiringi dengan membuka kotak yang dibawanya tadi,membuat Jisoo terdiam.
Its a ring,a Fucking Ring.
"Seok?"
"Hong Jisoo,mau terima Lee Seokmin ini ga?"perkataannya sederhana,tapi niatannya memberikan cincin itu tidak pernah sederhana.
"Kenapa pakai tanya.."Jisoo memberikan jawaban dan juga anggukan,Seokmin tersenyum lebar dan menyematkan cincin itu kejari manis Jisoo.Membawa kakak kelasnya yang sudah berstatus tunangannya ini kedalam dekapan.
"Sorry karena harus buat kamu sakit hati dulu.."
"Maksudku bukan begitu,Hyung harus ta-"
"Don't you dare call me Hyung again"Mendorong Seokmin yang memeluknya,Jisoo menatap tajam kearahnya.
"Hahahahha,maksudku Soo aku punya perjanjian dengan papamu saat pertama kali bertemu"
"Perjanjian apa?"
"Kalau memang aku menyukaimu,aku tidak bisa datang dengan bermodal 'ngajak pacaran',both of us is a man,and it's never being a simple relationship.."Jisoo hanya mendengarkan penjelasan Seokmin yang saat ini sangat serius.
"Papamu cuman ga mau anak satu-satunya berakhir patah hati dengan hubungan numpang lewat saja,jadi dia bilang padaku.."
"...datang sekali lagi kehadapanku dengan setelan jas dan sebuah cincin,jangan lupakan perasaanmu yang sudah siap menghabiskan hari tua dengan putraku."Seokmin mengakhiri penjelasannya dengan senyum lebar.Meraih tangan Jisoo yang sudah tersemat cincin,dan menciumnya lama.
"Sekarang aku siap Soo,maaf membuatmu menunggu.."
__________________________________________
Rahasia ; Seokmin uring-uringan satu jam dulu didepan pintu rumah itu.
__________________________________________Padahal bunda ga mau restuin kemarin,tapi...
Tidak jadi kamu serius soalnya,Jaga baik-baik anak bunda ya?atau bunda tebas kepalamu.
Happy birthday Hong Jisoo!!
Semoga diberkahi kebahagian dan kesehatan,dikelilingi dengan orang-orang baik dan tulus,terima kasih untuk kerja kerasnya tahun ini.Semua doa baik di pertambahan umurmu ganteng.
Ps: ini cerita sengaja buat prank ultah kamu nak.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIVANA √
Fanfiction[Complete] SMA Nivana. Satu dari sepuluh SMA ternama di negara ini,semuanya ingin berhasil menjadi siswa disana, masuk dala salah satu dari belasan siswa yang berhasil lolos setiap tahunnya. Namun Sekolah ini selalu menjaga nama baiknya,menjaga kua...