Jeonghan kini meremat ujung baju Seungcheol, ia tengah gugup berdiri didepan pintu rumah besar itu.
"Kau bilang mau bertemu Hana nuna, tapi sekarang justru gugup?"ucap Seungcheol, membuat tangannya dicubit kecil oleh Jeonghan.
Ditengah rasa khawatirnya ini, pria tampan ini malah menjahillinya?
"Itu dulu, sekarang beda situasi" Seungcheol menaikkan sebelah alisnya
"Ya? Bedakah?"membuat Jeonghan ingin memukulnya lagi kalau saja tangannya tidak ditahan oleh Seungcheol, kemudian pria itu terkekeh.
"Tenanglah semua menyambutmu Han"seungcheol menarik pria cantik itu masuk, ia berteriak memanggil penghuni rumah, menemukan keluarganya tengah berkumpul di halaman belakang.
Saling mengobrol dan tertawa, masih dengan kebiasaan aneh kakaknya yang akan meminta memanggang daging disiang bolong tanpa alasan.
Belum lagi ayahnya yang akan berjemur dengan santainya disini, sudah sangat dihafal disetiap kepulangannya.
"Cheol bawa janji dulu nih"semuanya menoleh, tidak mengatakan apa-apa hal itu membuat degupan gugup muncul di Jeonghan, ia mengenggam tangan Seungcheol erat.
"Owh, duduk sini"Wanita paruh baya yang tengah memanggang daging itu tersenyum hangat, ia menyuruh Jeonghan dan Seungcheol mendekat.
"Agh.. Harusnya kau bilang jika bawa Jeonghan, aku tidak dandan adik bodoh" Kakak Seungcheol berseru dengan sedikit panik, ia memukul lengan adiknya.
Jeonghan tertawa kecil, ia kemudian tersenyum saat kakak Seungcheol menatapnya.
"Nuna sudah cantik, tidak perlu dandan"ucapnya dengan lembut, owh.. Cassanova kita beraksi dengan rayuannya
"Jangan rayu nunaku Han" seungcheol berkata dengan tidak suka, ia membuat Jeonghan terkekeh dan tersenyum saat ia menemukan dirinya ditatap ayah Seungcheol.
"Siang Om"sapanya kecil, tidak diberikan balasan yang membuat dirinya sedikit takut.
"Pantas anakku tobat, kau paket complete ternyata"perkatan dengan nada candaan itu membuat Jeonghan kembali tertawa.
"Papa pikir Jeonghan makanan segala paket complete" seungcheol protes dengan pernyataan ayahnya itu saat pertama kali bertemu dengan pujaan hatinya. Seungcheol boleh bilang begitukan dalam hati?
"Tapi iya Cheol, cantik, tampan,berhasil buat kamu sayang dan pintar jika berhasil masuk sekolahmu..lengkap bukan?"ucap mamanya seungcheol, seketika ada sedikit rasa malu yang muncul didiri Jeonghan saat mendengarkan kata membuat sayang dari sosok itu.
"Maaa" seungcheol merengek, ia tidak mau Jeonghan tidak nyaman dengan candaan itu. Karena bagaimanapun tidak pernah ada kepastian diantara keduanya.
"Yasudah, ayo ikut makan Han"ucap kakak Seungcheol, Jeonghan mengangguk ia ikut menikmati daging panggang yang disediakan meskipun ia heran kenapa siang hari begini keluarga ini makan daging panggang.
Obrolan-obrolan yang terbangun diantara keluarga ini, juga apa yang dikatakan untuk dirinya memberikan sedikit kebahagiaan kecil dihatinya. Memberikan sedikit kerinduan pada sosok ayahnya yang sedang sakit dan dirawat.
Keluarga ini hangat, Seungcheol itu hangat seperti keluarganya, memberikan ia rasa nyaman dan sayang.
Ah, rasanya seperti pulang kerumah...
"Han, sudahku bilang bukan semua menyambutmu.." seungcheol berbisik padanya, membuat Jeonghan tersenyum dan mengangguk kecil.
Tangannya diletakkan dipahan Seungcheol, memberikan sedikit godaan disana yang membuat sekarang Seungcheol menatapnya memperingati.
"Angel, jangan didepan keluargaku.."
ucap Seungcheol"Yak Cheol jangan mesum kau ditengah acara keluarga ini!"pukulan dikepalanya membuat Jeonghan tertawa, ia puas berhasil menjahili seungcheol begini.
"Hana, ini bukan saalahku!"
Ia dan Seungcheol, memulai dengan satu malam yang sekarang bahkan berhasil menjadi tiga tahun. Butuh tiga tahun baru ia sanggup datang menemui keluarga Seungcheol.
Tiga tahun yang didoakan akan menjadi selamanya.
_____________________________________
Rahasia; walaupun tidak pernah ada status diantara mereka.
_____________________________________
Last going seventeen di 2020, bunda tunggu di 2021 ini sayng!!
Love buat sebong banyak2!!
Suram sudah seninku tanpa kalian untik lima minggu kedepan:))
KAMU SEDANG MEMBACA
NIVANA √
Fanfiction[Complete] SMA Nivana. Satu dari sepuluh SMA ternama di negara ini,semuanya ingin berhasil menjadi siswa disana, masuk dala salah satu dari belasan siswa yang berhasil lolos setiap tahunnya. Namun Sekolah ini selalu menjaga nama baiknya,menjaga kua...