Jihoon baru saja keluar dari kelasnya dan berniat pergi kekantin dengan Wonwoo, tapi pemandangan yang ia lihat dikelas sebelahnya ini membuat ia mengurungkan niatnya dan justru berjalan dengan cepat dengan kaki yang siap mendaratkan tendangan. Dan–
Bugh.
" Ya–"
Bugh
Bugh
"Ji–"
Bugh
Bugh
Jihoon berdiri setelah mendaratkan satu tendangan dan beberapa pukulan pada orang yang kini tengah menahan rasa sakit yang didapatnya, mengalihkan perhatianya pada wanita yang berhasil membuat niat makan siangnya diurungkan.
"Yeah, i know he's cute but he's mine, touch him again and i kill you." mengatakannya dengan pandangan tajam, dan nada bicara dingin Jihoon meninggalkan wanita itu dan tunangannya yang baru saja ia beri kasih sayang.
Yap, yang ditendang dan dipukulinya tadi adalah Kwon soonyoung. Tunangannya
Sebenarnya Jihoon kesal terhadap wanita yang baru saja berani bergelayut manja ditangan tunangannya, tapi ia ini juga pria dan memukul wanita sampai patah tulang sepertinya bukan pilihan bijak. Tidak masalah,ia masih bisa menghancurkan cara lain tentang wanita ini.
Siapa yang mengizinkan menyentuh tunangannya coba. Cih.
Menarik Wonwoo dengan cepat agar segera berjalan menuju kantin, mengabaikan Soonyoung yang meneriaki namanya dan orang-orang yang sudah memperhatikan tingkahnya dari tadi.
Saat sampai dikantin ia langsung mencari tempat duduk, dan berusaha mengajak bicara Wonwoo tanpa memperdulikan Soonyoung yang tengah mendekat kearahnya dengan wajah jelas habis dipukuli.
"Ji kenapa kau memukuli begitu? Aku tidak buat salah apa-apa padahal"
"Won, setelah ini pelajaran apa? "
"Kalau tidak salah–"
"Ji..Aku sedang bertanya padamu" Soonyoung menarik tangan Jihoon yang mau tidak mau membuat ia menoleh ke Soonyoung.
"Karena tidak mungkin aku memukul wanita tadi, kau kenapa mau di pegang-pegang begitu?" Jihoon marah-marah sambil mendelikan matanya, sungguh itu justru membuatnya terlihat lucu dan imut.
"Ulangi lagi Ji? "
"Kau kenapa mau di pegang-pegang begitu, Kwon Soonyoung? " mendengar perkataan Jihoon sekali lagi senyuman lebar tergambar di bibir Soonyoung.
"Kenapa malah senyu–"
"Kau cemburu Ji? " Jihoon diam, ia sadar dengan perkataan beberapa saat lalu yang memang terlihat sedang cemburu dan kesal sekali.
Jihoon mengalihkan pandangan kembali kearah Wonwo yang ternyata sudah pergi memesan makanan, sepertinya itu lebih baik daripada ikut campur pasangan dihadapanya tadi.
"Ji? Kau cemburu? "
"Apaan, mimpi"
"Lee Jihoon? Terus pertanyaan tadi maksudnya apa? " Jihoon diam, ia bahkan ningung harus bagaimana menjelaskan hal tadi.
"Ji if You get Jealous just say it" senyuman masih terpatri jelas di wajah Soonyoung yang membuat seisi kantin melihatnya bingung.
Jihoon cuma diam, mengabaikan Soonyoung yang justru semakin memaksanya menjawab dan terlihat seperti orang gila yang lepas. Cih, kemana lagi Wonwoo tadi.
"Ji–"
"I'm not Jealous, i just don't like the bitch" Jihoon menatap mata Soonyoung dan menekan setiap perkataannya, jawaban barusan justru membuat Soonyoung tambah tersenyum lebar kearahnya dan berteriak di kantin.
"Semuanya, Jihoon baru saja cemburu padaku"
"Astaga senangnya !! " teriakan Soonyoung berhasil membuat seisi kantin terkejut dan menatapnya dengan prihatin didetik berikutnya karena ia ditendang sekali lagi oleh Jihoon dari kursi.
____________________________________
Rahasia; sebenarnya tadi itu Soonyoung sengaja membiarkan tangannya di gandeng, siapa tau Jihoon marah.
______________________________________Marah Kok young, sampai kamu di pukul sama di tendang itu. Pftt.
KAMU SEDANG MEMBACA
NIVANA √
Fanfiction[Complete] SMA Nivana. Satu dari sepuluh SMA ternama di negara ini,semuanya ingin berhasil menjadi siswa disana, masuk dala salah satu dari belasan siswa yang berhasil lolos setiap tahunnya. Namun Sekolah ini selalu menjaga nama baiknya,menjaga kua...