Verkwan (Sun&Snow)

2.6K 376 4
                                    

Seungkwan melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah besar itu, menyalakan lampu depan rumahnya dan menaruh tasnya di sofa depan, membuka kulkas rumahnya dan menemukan beberapa tupeware-ia yakini berisi makanan dari Bibi yang bekerja dirumah-warna-warni,mengambil sebotol minuman dingin penyegar,seungkwan duduk di dekat tasnya.

Menyalakan Televisi dan mencari siaran yang menarik,menghabiskan waktu seharian dengan kegiatan belajar didekat ujian ini juga karena kegiatan club dan festival tahun baru sekolah-yang bukan urusannya itu-sungguh menguras banyak energi miliknya.

Seungkwan bahkan merasa bersalah dengan kekasihnya itu yang mana ia belum juga mewujudkan keinginan keduanya menjalankan kencan untuk tahun baru. Ah.. Bonon sedang apa ya?

Bonon
Boo, dirumah?

Baru dicariin orangnya bahkan sudah memberikan kabar, pacar yang peka sekali meskipun tidak banyak bicara.

Kwanie
Ne, kenapa?

Bonon
Ani, istirahat yang banyak..

Kwanie
Ayai, captain!

Setelah itu hanya ada bukti pesan dibaca dan tidak ada balasan apapun lagi, Seungkwan beranjak kekamarnya berniat membersihkan diri dan mengganti pakaian sekolahnya.

Kalau kalian bertanya kenapa rumah pria manis ini sangat sepi dan tidak ada orang, maka jawabannya memang begini keseharian seungkwan. Ia sendiri, keramaian yang dibiasakannya hanya ada diluar rumah ini saja.

Terkadang memang ada pembantu yang ditugaskan membersihkan rumah, atau pengasuhnya kecil dulu yang memasak untuknya tapi mereka hanya ada saat siang sampai sore.

Papanya kerja mengurus perusahaan diluar, sehingga pulang hanya dilakukan diakhir tahun itu juga kalau bisa. Ibunya.. Ah.. Wanita cantik yang melahirkannya itu sudah lama berpulang bersamaan dengan kelahirannya.

Beginilah Seungkwan yang hangat dan biasa dengan keramaian, hanya sendiri dirumah dengan nuansa sepi.

Keluar dari kamar mandi, Seungkwan mengambil setelan Kaos hitam dengan celana boxer saja yang bahkan tidak lebih panjang dari bajunya.

Duduk kembali menikmati pemandangan tayangan siaran tv-nya, ia juga sekalian memanaskan makan malam yang sudah dibuatkan bibinya itu.

Fokusnya terus pada acara serial drama yang ia bahkan tidak tau judulnya itu, menonton tayangan itu hingga lupa waktu. Seungkwan melirik jam di ponselnya.

Pukul 00.59,sebentar lagi jam dua belas ia harus segera tidur nyenyak dikasurnya agar tidak terlambat.

Mematikan layar persegi itu Seungkwan berniat beranjak kekamarnya kalau saja nada dering ponselnya tidak berbunyi.

"Ne?"

"Kau belum tidur?"

"Belum"

"Satu.."

"Hah?"Seungkwan bingung dengan ucapan kekasihnya ini

"Dua.."

"Apa yang dua Non?"alisnya mengerut tangannya dipinggang menyangga tubuhnya

"Tiga.. "

"Buka pintunya,aku didepan" panggilan itu terputus sepihak dengan kebingungan juga rasa kaget karena ini pukul dua belas malam pas,apa yang dilakukan Vernon dirumahnya?

Pintu itu terbuka, Seungkwan diam, matanya terpaku dengan cahaya kecil yang bersinar diatas benda putih ditangan Vernon. Lilin dan kue.

Bertulisan, Happy birthday My Sun.

NIVANA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang