Junhao (Cooking)

2.2K 337 0
                                    

"Gege! Diam disana dan jangan pegang-pegang pisau lagi!"Pria manis itu mengomel dengan menempelkan hansaplast pada jari telunjuk pria tampan yang tengah duduk di kursi dengan senyuman bodohnya.

Dua menit yang lalu kekasihnya Xu Minghao itu membantu pria manis itu memotong coklat yang akan mereka lelehkan untuk membuat kue, tapi nyatanya karena coklat itu cukup keras justru ia berakhir melukai jarinya.

"Kan aku mau bantu Hao"ucap Jun, ia memandangi kekasihnya yang sedang sibuj dengan adonan itu.

"No, gege nyusahin kalau luka gitu"Jun mencebikkan bibirnya, ia menuruti kemauan Minghao, duduk di kursi itu dengan tenang dan hanya memperhatikan pergerakan Minghao.
Kanan dan kiri, berbaik dan berbalik lagi sibuk sekali hanya untuk sekedar membuat kue bolu sederhana yang akan mereka nikmati berdua, Jun terkekeh melihat pria manisnya itu.

Pemandangan sederhana sibuknya pria manis itu dengan kegiatan dapurnya membuat Jun menggigit bibirnya sendiri, sialan ia ingin segera menikahi Minghao rasanya.

Maaf tuan Wen, kau kerja dulu baru sentuh anakku! –bunda

"Selesai!"seru Minghao,setelah cetakan bulat itu ia masukkan kedalam oven. Ia memandang Jun, menemukan sosok itu tengah memandanginya juga.

Apa dilakukan sendari tadi?

"Sekarang apa?Kuenya butuh waktu untuk masak"

Jun menggerakkan tangannya untuk membuat Minghao mendekat, tentu pria manis itu akan mendekatinya, berjalan dengan perlahan dan berdiri didepan pria tampan itu.

Jun tersenyum senang, ia memeluk pinggang Minghao membawa pria manis itu lebih dekat lagi padanya lalu meneliti wajah kekasihnya dengan seksama.

Manis, semua yang tergambar disosok ini adalah hal manis yang candu.

"Ughhhhhhh..."

"Gege?"Minghao heran dengan tingkah pria tampan ini yang tiba-tiba menenggelamkan wajahnya di bahunya.

"Aghh.. Aku jadi ingin menikahimu jika kau begini terus Hao!"teriak Jun, ia masih dalam posisi sama.

Minghao diam, kemudian ia terkekeh mendengar pernyataan itu dari seorang Wen Junhui yang tengah menempelinya ini.

Sungguhan-kah Jun menjadikannya pemberhentian?

"Ayo menikah kalau begitu Ge"kalimat itu berbisik ditelinga Jun, membuat si pendengar dengan segera menjauhkan wajahnya dan memandang pria manis yang menatapnya polos.

"Yak! Sungguhan?"tanya Jun semangat, Minghao mengangguk dengan manis.

"Hao tidak main-mainkan?"tanya Jun, ia masih ingat perkara ciuman saat itu yang terjadi setengah jalan.

"Ne, Hao serius"

"Aku akan menelfon mamaku sekarang kalau begini.."ucap Jun, Minghao tertawa ia sudah tidak tahan lagi dengan kekonyolan yang kekasihnya lakukan.

"Gege mau menikahi Hao tanpa kerjaan?"ucap Minghao, Jun langsung mengerucutkan bibirnya.
Ugh. Kenapa sekolah tidak bisa memberikan ia uang.

"Cih, yasudah.. Kau berhenti bersikap manis biar aku tidak ingin terus menikahimu dengan cepat!"Jun mengomel, ia mengangkat tangannya untuk menangkup wajah Minghao.

Minghao justru tersenyum lebih manis lagi, ia mendekatkan wajahnya pada Jun. Memberikan kecupan dibibir pria tampan itu.

Cup

"Cepat sukses ya Ge"

Cup

Cup, kali ini kedua pipinya

"Nanti Hao akan terima lamarannya"

Cup

Cup, kedua mata pria tampan itu tertutup

"Hao sayang gege"

Jun diam, kemudian mencubit keras pipi kekasihnya itu.

"Haoooo!"

______________________________________
Rahasia; Jun gege, Hao tunggu lamarannya!

Rahasia; apa aku harus menelfon mama sekarang?
______________________________________





Astagfirullah
Astagfirullah
Astagfirullah.
Kuatkan bunda dengan kebucinan kalian.

NIVANA √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang