Terima kasih sudah mampir. Jangan lupa vomment-nya yaaa^^
Selamat membaca!
Rara berjalan sedikit tergopoh saat mengetahui bahwa Jeffrey dan Rayyan telah menunggunya sejak dua puluh menit yang lalu di luar gerbang sekolah. Sedikit berbeda dari hari biasanya, kali ini Jeffrey pulang lebih awal dari Rara. Membuat keduanya berencana untuk belanja keperluan anak kedua mereka selepas ini.
Langkahnya sedikit memelan, menghela nafas berat, kemudian melangkah mendekati mobil Jeffrey yang berjarak sepuluh meter darinya.
Saat masuk ke dalam mobil, ia disambut senyum hangat dari Jeffrey dan celotehan ringan dari Rayyan yang duduk di kursi penumpang dengan bangku khusus untuknya.
Rara menyalami Jeffrey, kemudian menoleh ke belakang tempat Rayyan berada.
"Mamam apa itu, nak?" tanya Rara yang hanya di balas tatapan polos oleh Rayyan
"Rayyan makan apa itu, Mas?" tanya Rara lagi pada Jeffrey, Jeffrey hanya terkekeh geli menatap Rayyan.
"Mamam buah, Bunda."
"Mau duduk sama Bunda atau tetep di situ?" melihat Rara yang mengulurkan tangan ke arahnya, seketika Rayyan langsung meronta untuk menyambut uluran Rara.
"Kamu kapan cutinya, Ra? Perut udah gede kayak gini kok belum ambil cuti sih?" tanya Jeffrey, sebelah tangan nya mengusak perut Rara.
"Nanti aja, Mas. Tunggu udah jalan sembilan bulan." Jeffrey berdecak mendengar penuturan Rara. Jeffrey kerap kali tidak fokus kerja karena memikirkan Rara, usia kehamilan Rara sudah masuk trimester oleh karena itu wanitanya sudah mulai susah bergerak dan mudah kelelahan serta, wanita itu juga seringkali merasakan kontraksi palsu yang kadang membuatnya pulang di tengah hari lebih awal dari biasanya.
"Langsung ke mall nih? Kamunya gak capek?"
"Nggak, malah semangat banget mau beli perlengkapan si dedek."
"Beneran gak mau tau jenis kelaminnya? Mas tuh pas kemarin lihat hasil USG nya bisa nebak sih hasilnya apa, soalnya Mas agak ngerti."
"Jangan kasi tau Rara. Nanti kita beli yang warnanya unisex aja, kalo laki-laki ya bisa pake bajunya Rayyan."
"Enak banget si Rayyan gak kebagian baju bekas."
"Hahah. Mas udah makan siang belum?"
"Belum, mau makan bareng kamu."
"Kita nanti makan siang dulu ya berarti."
"Iya cantik."
Sesuai janji, mereka memilih makan siang terlebih dahulu di salah satu restoran cepat saji yang berada di dalam mall. Saat baru saja hendak menyantap makanannya, mata Rara menyipit memperhatikan seseorang lelaki yang ia kenali sedang kebingungan mencari meja kosong di dalam restoran itu.
"Marko!" yang di panggil mengedarkan pandangannya, kemudian beranjak setelah melihat lambaian tangan dari Rara yang mengintrupsinya untuk mendekat.
"Waduh, Bang Jeff sama Rara disini juga?"
"Iya. Duduk sini aja, Ko. Disampingnya Mas Jeffrey tuh kosong." Jeffrey menggeser pelan bokongnya diikuti Marko yang langsung duduk di samping Jeffrey.
"Gilaa udah lama gak ketemu Rara. Kalo Bang Jeff sih baru beberapa minggu yang lalu, terakhir ketemu gak sebengkak ini loh bang?"
"Ga boleh body shamming, gak Abang traktir lagi baru tau rasa."

KAMU SEDANG MEMBACA
Dilamar✓
Fanfiction❝Bismillah. Ini pertanyaan yang dari awal sudah membuat saya bingung, sebelum proses ini, Mas Jeffrey langsung mengkhitbah saya tanpa ingin melalui proses ta'aruf terlebih dahulu. Apa yang membuat Mas Jeffrey seyakin itu dengan saya dan kenapa Mas J...