19

20.9K 2K 94
                                    

Hi!
Jangan lupa tekan bintang dipojok kiri bawah:v






"Mas?" Rara mengguncang tubuh Jeffrey dengan pelan.

"Eungh.."

"Mandi, mas."

Jeffrey masih mengumpulkan nyawanya, kemudian ia duduk sembari berusaha membuka matanya.

"Jam berapa?"

"Jam 4, cepet bentar lagi subuh."

"Kamu udah?"

"Udah, cepetan nanti telat."

Jeffrey kemudian berjalan lunglai menuju kamar mandi, sebenarnya jika harus memilih, ia memilih untuk tidak mandi. Tapi jika bukan karena ulahnya semalam ia tidak perlu memaksakan diri untuk mandi di pagi buta seperti ini.

"Mas itu bajunya ya." ujar Rara menunjuk baju koko yang tergantung di knop pintu lemari.

"Mas gak sempet tahajjud hari ini."

"Mas nya susah banget dibangunin hari ini, tumben."

"Mas capek banget, Ra."

Rara mengangangguk seraya memperhatikan gerak-gerik Jeffrey. Kemudian beranjak mengambil peci milik Jeffrey.

"Mas, pake parfum hemat dikit coba." Jeffrey terkekeh mendengar teguran dari Rara, pasalnya bukan hanya sekali dua kali Rara menegurnya seperti itu.

"Parfum kamu tu mahal-mahal semua, jadi hemat dikit dong, Mas."

"Iya sayang, Mas pergi dulu ya."

Setelah Jeffrey pergi, giliran Rara yang bersiap untuk melaksanakan sholat subuh, Rara sudah biasa sholat subuh sendiri, karena Jeffrey lebih sering melaksanakan sholat  dimasjid, kecuali ketika hujan ataupun ada hal lain yang mengharuskan Jeffrey sholat dirumah.

 






Jika di hari biasa, setelah sholat subuh Rara  dan Jeffrey pastinya tengah sibuk untuk bersiap berangkat bekerja. Tetapi beda halnya ketika weekend, sudah menjadi kebiasaan mereka untuk tidak tidur lagi setelah sholat subuh, mereka biasanya mengaji bersama, menonton acara ceramah pagi di televisi ataupun berbincang ringan di pagi hari.

Saat ini mereka memilih untuk mengaji bersama, tetapi Jeffrey menyudahi kegiatan nya lebih dulu di banding Rara. Kemudian berbaring diranjang sembari menghadap Rara yang tengah duduk dibawah.

"Sayang, la nya kurang panjang. Kamu baru sampe 4 harakat, harusnya 6 harakat. Ulangi lagi."

Jeffrey menyela mengarahkan Rara. Kemudian Rara mengulangi bacaannya sesuai intrupsi Jeffrey. Tak lama setelah itu, ia ikut menyudahi kegiatannya dan duduk disamping Jeffrey.

"Mas hafal ya surah itu?"

Rara cukup takjub dengan Jeffrey, ia bisa mengarahkan Rara tanpa melihat bacaannya secara langsung. Artinya, Jeffrey hafal surah itu.

"Surah Yusuf?"

"Mas hafal ya?"

"Sedikit."

"Rara gak percaya."

Jeffrey menopang kepalanya dengan tangan kanannya dan menghadap Rara dengan intens.

"Gak ada yang disembunyiin dari Mas kan?"

"Kok tiba-tiba nanya gitu?"

"Kamu tumbenan baca itu, kamu kan baru juz delapan."

"Katanya kalo sering baca itu, nanti anaknya ganteng."

Dilamar✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang