4 Hari sesudah pertemuan.
Setelah Ashar, Rara bersiap-siap menuju ke tempat bimbel dimana dirinya bekerja. Rara bekerja sebagai seorang guru kimia di salah satu Madrasah Aliyah Negeri di kota yang ia tinggali. Selain itu, ia juga bekerja sebagai guru kimia di jasa pendidikan luar sekolah yang bergerak di bidang bimbingan belajar.
Jadwalnya mengajar hari ini akan di mulai pukul 4 sore, masih ada sekitar 30 menit waktu yang ia punya untuk sampai ke tempatnya mengajar.
Ia menuruni satu persatu anak tangga, dari kejauhan ia bisa melihat sang Mama sedang sibuk berkutat dengan beberapa peralatan dapur, ia berjalan dengan santai untuk menghampiri Mamanya.
"Ma, Mas Deva udah balik?" tanya Rara sambil mengedarkan pandangan ke penjuru rumah.
"Udah, barusan aja balik, Mbak Gita lagi ngidam tuh, jadinya Mas Deva buru-buru pulang."
"Yah padahal mau minta anter ke tempat bimbel. Yaudah, Rara minta antar Jeno aja, Rara pa-" Baru saja ia mau pamit, Mama nya lebih dulu memotong ucapannya.
"Jeno tadi pergi kerja kelompok, Mba."
"Jeno kok gak ada pamit sama Rara? Yah Mama, coba tadi dia bilang sama Rara, Rara kan jadinya bisa nebeng sama Dhea, Dhea udah berangkat lagi tadi, mau pake ojek online juga nggak keburu dapat drivernya. Ah Mama kan, jadi males kerja kalo kayak gini." omel Rara panjang.
"Yaudah sama Jeffrey aja," ucap Mamanya sembari berjalan ke arah ruang tamu untuk mengambil ponselny
"Ya mana dia mau, Ma. Kan gak boleh berduaan, Astagfirullahaladzim, Mama." ucap Rara sembari menggelengkan kepalanya.
Mama nya menyungging senyum, "mau kok, buktinya dia udah didepan nungguin kamu." ucapan sang Mama berhasil membuat matanya terbelalak.
"Bohong!"
"Tuh, cek aja sendiri." Rara sedikit berlari ke depan rumahnya untuk memastikan ucapan Mama nya itu bohong.
Baru sampai di depan pintu rumahnya, ia terkejut ketika melihat Jeffrey berada di depannya.
"Assalamualaikum" sapa Jeffrey, ia terkekeh pelan ketika melihat Rara yang tampak terkejut karena melihat ia berada di rumahnya.
"Waalaaikumsalam."
"Kata Tante Maya, kamu gak ada yang nganter ke bimbel kan?" tanya Jeffrey.
"Iya bener, Mas."
"Yaudah saya anter kamu ya?"
"Emangnya boleh?" tanya Rara dengan kikuk.
"Kenapa gak boleh? Ayo biar saya anter aja nanti kamu keburu telat." ucap Jeffrey dengan lembut.
"Oke tunggu sebentar saya ambil tas."
"Ada Jeffrey kan?" Tanya Mama
"Iya ada, Rara mau pamit dulu ya, Ma."
"Yuk lah kedepan Mama juga mau ketemu Jeffrey." keduanya berjalan beriringan menuju ke teras depan untuk menemui Jeffrey yang masih berdiri di depan sana.
"Eh Jeffrey, Maaf ya ngerepotin pasti capek habis pulang kerja langsung nganter Rara."
"Eh gak ngerepotin sama sekali kok tante, anggap aja ini effort dari Jeffrey." ucap Jeffrey sembari tersenyum lebar hingga menampakkan kedua lesung pipinya.
"Yaudah, Ma.Rara sama Mas Jeffrey pamit dulu ya, Assalamualaikum." setelah pamit, Rara mengikuti Jeffrey dari belakang menuju mobil miliknya. Rara terkejut ketika Jeffrey membukakan pintu belakang untuknya, kemudian Rara segera masuk ke mobilnya. Kenapa gak di depan? Pertanyaan yang sekarang berada di kepala Rara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dilamar✓
Fanfiction❝Bismillah. Ini pertanyaan yang dari awal sudah membuat saya bingung, sebelum proses ini, Mas Jeffrey langsung mengkhitbah saya tanpa ingin melalui proses ta'aruf terlebih dahulu. Apa yang membuat Mas Jeffrey seyakin itu dengan saya dan kenapa Mas J...