54

13.3K 1.1K 48
                                    

hi. Jangan lupa vomment-nya yaa, thank u!










Sudah hari keempat untuk Rara menginap di rumah Mamanya. Jeffrey pergi keluar kota, karena kondisi Rara yang tengah hamil muda, membuat Jeffrey menitipkan Rara ke rumah orang tuanya.

Jeffrey tentunya tidak pergi lama, bahkan Rara mendapat kabar bahwa suaminya itu akan pulang besok.

Rara sedari tadi tidak henti menatap layar ponsel, menantikan Jeffrey untuk menghubunginya. Melirik ke arah Rayyan yang tengah tertidur, rasa rindu Rara pada Jeffrey sedikit berkurang kala ia menatap wajah Rayyan.

"Ray, kenapa Ayah belum tel--" ucapan Rara langsung terhenti ketika merasakan getaran pada ponselnya.

Rara tersenyum sangat senang, tanpa ragu ia langsung menerima panggilan video itu. Menampakkan Jeffrey tengah berbaring dengan piyama katun abu-abu.

"Hai, Assalamualaikum, sayang?"

"Waalaaikumsalam, Mas. Lagi ngapain?"

"Rebahan aja nih, kamu?"

"Sama." Jeffrey tersenyum begitu lebar ketika wajah Rara yang merengut.

"Rayyan lagi apa?" mendengar pertanyaan itu, Rara langsung mengarahkan kamera ke arah Rayyan.

"Si gembul itu tidur terus, makin gendut baru tau rasa."

"Rayyan nya capek, Mas."

"Capek ngapain?"

"Capek diusilin om-om nya." Jeffrey tertawa pelan menanggapi itu.

"Hahah. Kamu masih sering mual?"

"Masih, malah rasanya hamil kali ini lebih parah deh mual-mualnya."

"Aduh, anak Ayah satu itu jangan ngerepotin Bunda dong, nak."

"Mas, Rara kangen." senyum Jeffrey tak dapat tertahan mendengar itu, Jeffrey jauh lebih merindukan Rara.

"Mas lebih kangen sama kalian bertiga, Ra."

"Untungnya besok udah balik. Gak sabar banget!"

"Kangen banget kayaknya."

"Banget, Mas."

"Hahah. Sayang, mau tau ga karena apa allah itu menciptakan jarak?

"Karena apa?"

"Karena doa itu mendekatkan." Rara tersenyum, memiringkan posisinya menghadap Rayyan. Terdiam memandangi satu sama lain, hingga sampai Rara terasa kian terasa berat.

"Tadi emang sengaja nungguin Mas telpon ya?"

"Iya. "

"Yaudah sekarang bobok, gih. Udah hampir tengah malem, Mas nyanyiin dari sini." Rara mengangguk kecil. Lagu a whole new world yang Jeffrey nyanyikan berhasil membuat Rara langsung terlelap.

"Good night, darl."


















Siang ini Rara telah kembali ke rumahnya dengan di antar oleh sang kakak. Ada hal aneh, yang terjadi pada dirinya. Ia tidak suka dekat dengan Rayyan kali ini.

Rara sangat pusing dan merasa mual, tetapi mau tidak mau harus ia tahan karena Rayyan membutuhkan dirinya. Padahal sebelumnya ia tidak pernah seperti ini, entah sudah berapa kali ia muntah hari ini, badannya terasa sangat lemas dari tadi.

"Siapin aja ASI nya Rayyan. Nanti biar Mas yang jagain disini."

"Mas Daffa pulang aja, tadi kan katanya ada urusan. Disini ada Bibi sama Mba Danti kok. " Daffa menatapnya penuh keraguan.

Dilamar✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang