18

19.7K 2K 25
                                    

Hai jangan lupa tinggalin jejak ya! Happy reading^.^









Setelah sholat Maghrib Rara cukup resah. Sudah lewat dari jam pulang Jeffrey, tapi lelaki itu tak kunjung datang, bahkan mengabari sekalipun tidak.

Handphone Jeffrey sepertinya mati, karena sudah berkali-kali ditelpon tetap tidak aktif. Rara berinisiatif menelpon salah satu teman Jeffrey untuk menanyakan keberadaan suaminya, tetapi belum sempat menelpon temannya, Rara sudah mendengar suara mobil dari arah luar.

"Mas."

Rara menghampiri Jeffrey, kemudian mencium punggung tangan Jeffrey.

Jeffrey hanya membalas dengan senyum simpul. Tanpa ada kecupan di dahi ataupun pelukan hangat seperti yang biasanya ia lakukan saat pulang kerja.

Rara dapat melihat dengan jelas bahwa air muka Jeffrey cukup berbeda dari biasanya.

"Mas mau makan dulu?"

"Aku belum sholat Maghrib, Ra."

Jeffrey melenggang pergi dari hadapan Rara. Ini baru pertama kalinya Rara melihat sikap Jeffrey yang berbeda dari biasanya.

Rara mengikuti Jeffrey untuk pergi kekamar, kemudian menyiapkan baju untuk Jeffrey.

Ia terduduk di tepian ranjang, ia mencoba memenuhi pikirannya dengan sesuatu yang positif, mungkin Jeffrey terlalu lelah hari ini.

Tapi ia tetap tidak bisa, alasan Jeffrey seperti sekarang ini mungkin karena ia bosan dengan Rara atau Rara yang melakukan kesalahan. Itu yang mendominasi pikirannya.

Tapi ia coba untuk membuang jauh-jauh pikiran itu.

Decitan pintu kamar mandi membuat ia menoleh dan mendapati Jeffrey dengan balutan bathrobe ditubuhnya kemudian mengambil baju yang sebelumnya telah Rara siapkan.

"Mas sholat dikamar atau mushola?"

"Disini aja."

Rara mengangguk kemudian mulai menggelar sajadah untuk Jeffrey.

"Kalo udah selesai, langsung kebawah ya Mas."

Jeffrey kembali mengangguk.







Jeffrey kembali mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Rara tetap mengabaikan sikap Jeffrey dan bertindak seperti biasanya.

Kemarin Jeffrey meminta untuk dimasakan sop ayam dan untuk malam ini Rara memenuhi permintaan Jeffrey.

Saat makan malam berlangsung Jeffrey juga terlihat diam, seperti tidak ada niat untuk berbicara. Ia juga tidak menanggapi sop ayam yang sebelumnya ia minta dimasakan oleh Rara.

"Mas, gimana?"

"Hm?" Jeffrey menatap Rara heran.

"Sop ayamnya."

Dilamar✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang