25

17.4K 1.6K 36
                                    

Hi!  Semoga suka dan selamat membaca^^

🚫






"Mas beneran kita bulan madunya cuma 4 hari?"

Rara yang sedang memasukan beberapa barang ke kopernya menoleh kearah Jeffrey yang sedang duduk dihadapan nya.

"Ya mau gimana lagi, sayang? Gak apa ya?"
Jeffrey menggaruk tengkuknya yang tak gatal, merasa malu karena telah ingkar janji pada Rara.

Pasalnya, ia tidak diperbolehkan untuk sembarang memindah tanggung jawab ke orang lain. Ada beberapa operasi yang benar-benar harus dipegang olehnya, maka dari itu, ia hanya di perbolehkan cuti 4 hari.

"Gapapa, Rara cuma tanya aja." Jeffrey mengangguk seraya melemparkan senyum pada Rara.

"Kita berangkat nya jam berapa,mas?"

"Jam 10."

"Masih lama, sekarang aja masih subuh. Tidur lagi deh, Mas."

"Baju 'itu' gak kamu bawa?"

"Untuk apa?"

"Ra, kita mau honeymoon loh."

"Lah bukannya kita liburan?" Rara sengaja untuk berpura-pura polos saat ini, ia ingin menjahili Jeffrey.

"Ra kita nentuin tanggal pergi aja ngitung nya dari masa subur kamu, anggap aja kita liburan sambil ikhtiar. Masa kamu ga mau bawa baju kamu itu? Gak mau buat suaminya seneng ya?" Wajah masam Jeffrey saat ini membuat Rara gemas.

"Tolong pilihin yang kamu suka ya. Nanti biar Rara yang masukin ke koper. Rara mau lanjut tidur yaa."













"Dompet Mas udah dimasukan ke tas kan, Ra?"

"Iya udah, cek lagi aja, Mas."

Rara dan Jeffrey berjalan menuju ruang tunggu keberangkatan, masih ada waktu sekitar 12 menit lagi sebelum berangkat.

Telepon Jeffrey berdering menandakan ada  panggilan masuk, hingga Jeffrey mengambil langkah sedikit menjauh dari Rara, membuat Rara bingung apalagi ketika menatap air muka Jeffrey yang tampak serius.

"Siapa yang telepon, Mas?"

Perlahan Jeffrey mendekat pada Rara, menggenggam pergelangan tangan Rara.

"Ayo kita pulang, Mas ada operasi mendadak yang gak bisa di tinggalin."

"Bisa digantiin dokter lain kan?"

"Gak bisa, operasi pertama udah telanjur Mas pegang. Ayo jangan buang-buang waktu, ini nyawa orang, Ra."

"Gak, Rara tetap mau berangkat."

"Kamu masih sempat-sempatnya childish disituasi kayak gini?"

"Mas udah janji sama Rara kemaren. Apa jangan-jangan Mas punya selingkuhan? Dan Mas disuruh nemenin dia?"

"Ra, omongan kamu tolong dijaga. Mas tau kamu kesel, tapi Mas ini suami kamu."

"Kemaren Mas bilang udah fix kan? Kenapa tiba-tiba ada panggilan mendadak?"

"Ra, tolong jangan egois! Kamu ngabisin waktu, ayo! "

"Rara tetap mau berangkat."

"Kamu egois. Terserah kamu mau berangkat sendiri atau gimana."

"Rara tetap mau berangkat."

"Fine, terserah kamu."

Jeffrey beranjak dari hadapan Rara, langkahnya tampak tergesa-gesa dan terlihat panik, Rara sadar akan hal itu.

Dilamar✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang