14

21K 2.2K 40
                                    


Hi! Makasih udah mampir :)
Cerita ini sangat terbuka untuk menerima kritik dan saran ya, karena ini work pertama aku, jadi aku butuh itu.
Hope you enjoy guys!
Selamat membaca💛








Malam ini Jeffrey sedang dibuat pusing oleh kedua asisten rumah tangganya itu, pasalnya asisten rumah tangganya menolak untuk diberikan gaji untuk bulan ini.

Saat tau alasan kedua asisten rumah tangganya menolak gaji darinya, ia dengan segera menelpon Rara yang kebetulan sedang pergi makan malam bersama kedua temannya.

'Assalamualaikum'

'Waalaikumsalam, Mas?'

'Kamu sekarang dimana?'

'Masih di Mall, udah harus pulang ya Mas?'

'Ini udah hampir jam 8, Rara.'

'Oke, Rara pulang sekarang.'

Tanpa mengucap salam, Rara lebih dulu memutus sambungan telpon. Terdengar dari nada bicaranya, Jeffrey sangat tau bahwa Rara sedang kesal.

Di balik kekesalannya Rara sebenarnya sangat takut Jeffrey akan marah pada dirinya, setelah sebulan menikah Rara jadi sedikit paham akan karakter Jeffrey yang begitu tegas.

Saat masuk ke rumahnya ia disambut oleh kedua asisten rumah tangganya yang sedang berbincang ringan di ruang tamu.

"Mas Rey dimana, Bi?"

"Daritadi dikamar, Bu."

"Udah makan malam?"

"Sudah, Bu."

"Ini ada martabak untuk Bibi sama Mba Danti, Rara pamit ke kamar dulu ya."

Rara mulai melangkah ragu untuk menuju ke kamarnya, samar-samar didalam hatinya ia berniat untuk tidak berbicara dengan Jeffrey karena ia merasa takut untuk menghadapi Jeffrey.

Bukan. Jeffrey sama sekali tidak kasar ataupun main tangan, Jeffrey sangat lembut tetapi bisa begitu tegas apabila ada hal yang menurutnya harus diluruskan.

Saat membuka pintu kamarnya, pandangan yang pertama ia lihat adalah suaminya yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

Ia tidak menoleh padahal ia tau Rara mulai melangkah kearahnya.

"Mas, Rara minta ma-"

"Bersihin badan kamu, ganti baju. Aku tunggu di balkon."

Belum sempat Rara menyelesaikan kalimatnya, Jeffrey sudah lebih dulu menyela dengan dingin kemudian beranjak menuju balkon.

Selama sebulan ini pun Rara sudah sangat paham apabila Jeffrey sudah menyebut dirinya 'aku' artinya ia sedang dalam mode serius atau ada hal serius yang ingin ia bicarakan.

Setelah selesai berbenah diri, Rara dengan segera menyusul Jeffrey, Rara sangat tidak suka atmosfir menegangkan yang sedang menyapa dikamarnya ini.

"Mas, Rara minta maaf."

"Udah makan?"

"Udah. Mas Rey jangan marah."

"Abis makan malam tadi ngapain aja?"

"Langsung pulang, padahal gak sempet ngapa-ngapain."

"Aku gak suka kamu pergi malem-malem, sebenernya boleh,tapi harus sama aku."

"Rara minta maaf, Mas."

"Kalo teman kamu gak sampe minta izin sama aku, aku gak akan bolehin kamu."

"Maaf."

Dilamar✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang