23

19.8K 1.6K 71
                                    

Hai! Maaf aku nulis seadanya dulu. Semoga tetap dukung cerita ini ya. Selamat membaca^•^






Drrrrt...Drrttt..

Dengan nyawa yang masih belum terkumpul, Rara meraih ponselnya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya.

Ia mengerjapkan matanya untuk melihat jelas nama yang tertera di ponselnya. Mas Deva

"Hm?" sahut Rara dengan malas.

"Ra,Ra. Tolong Mas Dev. Gita mau melahirkan, disini hanya ada Mas Dev sama Gita. Mas mau urus ini itu, Gita gak ada yang temenin. Tolong kesini, Ra." Rara dengan segera duduk dan melirik sekilas ke arah kanan, nampak Jeffrey yang terusik dan mulai menatapnya bingung.

"Oke, Mas Deva tenang ya. Rara kesana sekarang."

Rara dengan segera menutup telpon nya, dan mulai beranjak untuk mengganti bajunya. Ia mengabaikan Jeffrey yang sedari tadi menatapnya dengan bingung.

"Ra. Kenapa?"

"Mba Gita mau melahirkan, Mas. Disana ga ada siapa-siapa. Rara mau kesana."

"Oke, Mas ikut." Jeffrey beranjak dari ranjangnya dan mulai mengambil Hoodie dilemarinya.

"No, Mas disini aja. Ini jam 2 malem, dan Mas harus kerja besok. Jadi disini aja ya."

"Terus Mas harus biarin kamu jalan sendirian pake motor di jam segini? Jangan bantah, Mas ikut."

Jika Jeffrey sudah mengatakan untuk tidak dibantah, maka mau tidak mau Rara harus bungkam. Jeffrey baru tidur pada pukul 12 dan harus bangun saat jam dua dini hari, Jeffrey belum beristirahat banyak.

Rara mengganti celananya dengan celana panjang dan mengambil acak Hoodie yang ada di lemari Jeffrey. Setelah itu, ia dan Jeffrey berangkat kerumah sakit setelah memberitahu kedua asisten rumah tangganya untuk mengunci pagar rumah mereka.







"Mas Deva?"

Deva yang awalnya duduk disamping ranjang istrinya seketika bangkit ketika mendengar panggilan dari adiknya.

"Ra, Jeff? Tolong temani Gita dulu ya, Mas mau nemuin dokter dulu." Jeffrey dan Rara mengangguk setelah itu berjalan mendekati Gita yang tengah berbaring diatas ranjang rumah sakit.

"Mba Gita? Sakit ya?" tanya Rara pelan, Gita hanya tersenyum lirih.

"Sedikit." Rara dan Jeffrey jelas tahu bahwa kakak iparnya itu sedang menahan sakit yang luar biasa.

Terdengar ketukan pintu dari arah luar, kemudian seorang perawat masuk untuk mengecek pembukaan dari Gita.

"Mas keluar dulu." Rara mengangangguk sembari mengamati perawat yang sedang mengecek keadaan kakak iparnya itu.

Rara meringis, seolah bisa merasakan apa yang sekarang Gita rasakan, matanya terpejam, keringat membasahi pelipisnya. Ia menggenggam tangan Gita dengan lembut, untuk menenangkan Gita.

"Sebentar... suami nya dimana Mba?" Tanya perawat itu kepada Rara.

"Tadi lagi nemuin dokter, sus."

"Bisa tolong susulin? Mbaknya ini udah pembukaan terakhir."

"Oke tunggu sebentar."

Rara keluar dari pintu ruangan itu, dan melihat Jeffrey tengah duduk dan menoleh kearah Rara.

"Kenapa?"

"Disuruh sama susternya susulin Mas Deva sama dokternya. Mba Gita udah pembukaan terakhir."

Dilamar✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang