❝Bismillah. Ini pertanyaan yang dari awal sudah membuat saya bingung, sebelum proses ini, Mas Jeffrey langsung mengkhitbah saya tanpa ingin melalui proses ta'aruf terlebih dahulu. Apa yang membuat Mas Jeffrey seyakin itu dengan saya dan kenapa Mas J...
Maaf banyak typo kayaknya. Jangan lupa vomment-nya yaa. Tysm!
Rara memandang lamat wajah sang anak, banyak sekali hal yang ia pikirkan mengenai Rayyan di ke depannya. Rara merasakan pelukan hangat yang merengkuh tubuhnya dari belakang. Rara juga merasakan kecupan lembut pada bahunya.
"Kenapa masih sedih aja? Kan kita udah janji harus bahagia." Rara tersenyum kecil, mengelus punggung tangan Jeffrey yang berada diatas perutnya.
"Kasian sama Rayyan, Rara ngurus Rayyan aja gak becus, gimana sama dia?"
"Hei kenapa mikirnya kayak gitu, sayang? jangan mikirin yang aneh-aneh, kan ada Mas juga disini." Rara mengangguk.
Awalnya Rara dan Jeffrey sempat bertengkar kecil, Rara sangat kekanakan karena sempat menyalahkan Jeffrey.
"Makasih banyak ya sayang. Mas dapat dua kebahagian besar dalam setahun ini." Rara mengangguk, menoleh ke belakang untuk mengecup bibir manis suaminya itu.
Kabar kehamilan kedua Rara membuat anggota keluarga Rara dan Jeffrey berkunjung ke rumah pagi ini.
Keduanya tampak sama dalam menanggapi itu. Rara dan Jeffrey duduk berdampingan, mereka terlihat seperti pasangan muda yang terciduk berbuat hal yang tidak-tidak.
"Mama senang, tapi kenapa kalian tuh gak mikirin Rayyan yang masih kecil?"
"Ma, kita tuh udah cegah, tapi--"
"Pengaman?" Rara menggeleng kecil.
"Diluar." sungut Rara dengan pelan, menimbulkan decakan dari orang-orang dihadapannya.
"Ya allah, pantes. Jeff, kamu tuh dokter pasti tau kan kalo itu gak menjamin bakal aman?"
"Jeff gak tau kalo bakal semudah itu, Rayyan aja dulu dapatnya susah, Bu."
"Ya mau gimana lagi, Bu Maya? Alhamdulillah dapat cucu lagi kita."
"Iya sih, aduh Ayah dan Bunda kamu tuh rajin banget buatin kamu adek. Seneng ya bakal punya adek?" ucap Mamanya Rara kepada Rayyan yang berada di pangkuannya.
"Tiga-tiga nya harus di jaga ya Jeff? Rara, Rayyan dan calon anak kalian itu tanggung jawab kamu. Ngurusin Rayyan bukan cuma tugas Rara aja, tapi juga tugas kamu." Jeffrey hanya mengangguk paham.
"Iya, Ayah." kemudian semuanya kembali berbincang ringan dan terus memojokkan keduanya.
Setelah puas membahas Rara dan Jeffrey, semuanya beralih fokus pada Rayyan. Rara dan Jeffrey memperhatikan orang-orang yang tengah bermain bersama Rayyan dengan begitu bahagia, ada sedikit kedongkolan di hati Rara ketika tadi orang-orang berpikir jika ia dan Jeffrey tidak memikirkan Rayyan.
Rara jauh lebih memikirkan lebih dari apa yang orang kira.
"Assalamualaikum." atensi semua orang beralih ketika mendapati Daffa yang datang bersama Jeno. Memang dua orang itu sedang pulang kampung, maka dari itu keduanya menyusul sang Mama yang lebih dulu pergi ke rumah Rara.
Bukannya mendapat sapaan dari sang kakak, Rara justru mendapat ejekan dari Daffa yang langsung duduk di hadapannya.
"Ra, beneran hamil lagi? HAHAH si jumbo aktif ya, bund!" Daffa tertawa begitu keras, Rara sangat geram, dengan mood yang kacau ditambah ejekan sang kakak membuat kekesalan Rara memuncak.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.