❝Bismillah. Ini pertanyaan yang dari awal sudah membuat saya bingung, sebelum proses ini, Mas Jeffrey langsung mengkhitbah saya tanpa ingin melalui proses ta'aruf terlebih dahulu. Apa yang membuat Mas Jeffrey seyakin itu dengan saya dan kenapa Mas J...
Hi! Jangan lupa tinggalin jejak ya! Maaf kalo banyak typo bertebaran, kurang rapi ataupun gak nyambung. Terus dukung work pertama aku yaaa. Selamat membaca!!
Rara dan Jeffrey sedang menempuh perjalanan ke salah satu supermarket untuk belanja bulanan, Jeffrey tengah fokus menyetir sedangkan Rara sedang memandangi keadaan luar di balik kaca jendela mobil, tampak gemericik air menerpa kaca mobil yang tengah di tempati keduanya.
Dering handphone dari tas Rara mampu memecah fokus keduanya, Rara dengan segera merogoh tas nya untuk mengambil handphone nya, rupanya ada panggilan masuk dari Mamanya.
"Halo Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam, kenapa Ma?"
"Gak ada, kamu lagi ngapain sekarang?"
"Mau belanja ini,Ma. Mama lagi apa?"
"Lagi jalan bareng Papa mu nih."
"Kemana?"
"Mau ketemu pacar barunya Papa kamu."
"Mama jangan ngada-ngada deh."
"Iya bohong, mau reunian bareng teman SMA aja kok."
"Mas Daffa udah balik lagi?"
"Besok katanya."
"Papa kapan?"
"Besok juga. Udah dulu ya sayang Mama udah nyampe nih, Assalamualaikum titip salam sama Jeffrey."
"Iya Waalaikumsalam Ma."
Rara kembali memasukan handphone nya kedalam tas nya, kemudian menoleh kearah suaminya yang terlihat sedang tersenyum.
" Mas dapet salam dari Mama."
"Iya denger kok."
"Nguping rupanya."
Jeffrey hanya terkekeh menanggapi ucapan Rara.
"Mama sama Papa kamu gak mau rujuk aja?"
"Gak mau, katanya lebih enak sahabatan aja."
"Cerita kamu beda, broken home gak seburuk itu rupanya."
"Mas terlalu mudah nyimpulin sesuatu."
"Maaf Rara, Mas gak ada maksud kayak gitu."
"Gapapa, Mas. Rara bakalan cerita sama Mas Jeffrey tapi gak sekarang."
Jeffrey tersenyum sembari meraih tangan kanan Rara untuk ia genggam.
"Nanti malam mau nginep dirumah Mama?"
"Bukannya Mas gak bakalan bisa tidur ditempat baru?"
"Selama ada kamu pasti bakalan nyenyak, Ra."
"Mas gak keberatan?"
"Sama sekali nggak."
"Rara mau banget, Mas."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
