Hi!hati ingin up, tapi otak bilang belum ada ide, ya jadilah kayak gini. Oh iya, makasih karena udah bersedia untuk mampir, maaf kalo ada banyak typo atau ada kata-kata yang kurang pas. selamat membaca!
Rara mengerjapkan matanya, seusai sholat subuh tadi ia merasa sangat mengantuk sehingga ia memutuskan untuk tidur kembali.
Ekor mata Rara menelisik seseorang yang baru keluar dari kamar mandi. Dengan kaos tanpa lengan dan rambut yang sedikit basah membuat Rara heran sekaligus terpesona melihatnya.
"Mas mau kemana?"
"Mau ke gym, ikut gak?" Rara menggeleng seraya memperhatikan Jeffrey yang sedang memilih baju di lemari pakaiannya.
"Pake kayak gitu?"
"Iya, kenapa?"
"Ih gak usah lah Mas, ke gym segala."
"Ra, Mas udah lama gak nge gym, ini Mas nanti hilang loh." Jeffrey menunjukkan perutnya pada Rara.
"Kenapa gak dirumah aja? Mas kan juga punya alat gym."
"Gak lengkap, sayang. Kamu kalo khawatir ikut aja lah, jagaiin Mas."
"Gak mau, mager."
"Yaudah." Jeffrey mengangkat bahunya dan bersiap untuk pergi.
"Mas, tunggu!" Jeffrey berbalik arah, dan menatap istrinya sedang berjalan kearahnya. Penampilan Rara saat ini membuat Jeffrey memalingkan arah pandangannya.
"Rara mau kebawah juga."
"Ra, bajunya dibenerin dulu." Rara menunduk melihat baju yang melekat di tubuhnya, Rara paham maksud Jeffrey.
"Kenapa? Biasanya kan-"
"Ra, ini masih pagi. Dibawah juga ada Bibi sama Mba Danti."
"Oke, maaf." Rara berbalik,mengambil kemeja Jeffrey dengan random. Karena kemeja Jeffrey cukup besar dan panjang untuknya. Jeffrey menghela napas saat melihat Rara dihadapannya.
"Pake baju Mas terus ya kamu, Ra." Rara hanya menyengir kemudian mengandeng lengan Jeffrey dan berjalan menuju lantai bawah.
Menurut Jeffrey, Rara masih bertingkah selayaknya anak seumurannya. Dibalik sikap dewasa dan tenang dari Rara, masih banyak tingkah laku Rara yang ia suka.
"Mas, ini harus habis ya. Jangan lupa diminum nanti kamu pingsan gara-gara dehidrasi." ujar Rara ketika menunggu botol yang ia isi penuh dengan air.
"Kamu lupa kalo kamu lagi ngajarin dokter?" balas Jeffrey, berniat untuk meledek Rara.
"Oke kalo gitu Rara gak akan ngingetin Mas lagi ya? Kan Mas dokter."
"Sayang, Mas becanda ih."
"Nih, awas ya habis gara-gara dibuang." Jeffrey mengambil botol yang Rara sodorkan padanya seraya tersenyum dan menampakkan kedua lesung pipinya.
"Nanti sarapan disini atau diluar?
"Disini aja lah, kan ada istri."
"Jam 8 ya?"
"Gak janji."
"Gak mau cuddle?" tanya Rara seraya mengangkat sebelah alisnya.
"Ra, Mas gak jadi pergi aja kalo kamu godain mas kayak gitu." Jeffrey mencebik bibirnya, Rara semakin hari semakin luar biasa menurut Jeffrey.
"Ih pergi lah, nanti ditungguin temen-temennya. Nanti Rara buatin sarapan yang enak deh."
Setelah Jeffrey pergi, Rara kembali ke kamarnya untuk mencuci muka dan gosok gigi, kemudian beranjak lagi ke bawah untuk membuat sarapan.
![](https://img.wattpad.com/cover/189082692-288-k81797.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilamar✓
Fanfic❝Bismillah. Ini pertanyaan yang dari awal sudah membuat saya bingung, sebelum proses ini, Mas Jeffrey langsung mengkhitbah saya tanpa ingin melalui proses ta'aruf terlebih dahulu. Apa yang membuat Mas Jeffrey seyakin itu dengan saya dan kenapa Mas J...